Makanan penambah darah untuk ibu hamil antara lain salmon, bayam, dan daging merah. Makanan tersebut dibutuhkan untuk mencegah anemia pada ibu hamil, yang dapat menyebabkan kelahiran prematur.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
26 Des 2020
Ikan salmon aman dikonsumsi ibu hamil asalkan sudah dalam keadaan benar-benar matang
Table of Content
Pada masa kehamilan, tubuh mengalami peningkatan kebutuhan darah hingga 50 persen. Jika kebutuhan darah tidak terpenuhi, ibu hamil berpotensi mengalami anemia atau kekurangan sel darah merah. Supaya terhindar dari anemia, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan penambah darah yang kaya akan zat besi. Kandungan zat besi dalam makanan membantu meningkatkan proses produksi sel darah merah, sehingga mencegah ibu hamil mengalami anemia.
Advertisement
Anemia pada masa kehamilan dapat memicu masalah kesehatan serius. Tak hanya untuk ibu, kekurangan sel darah merah meningkatkan risiko bayi Anda mengalami komplikasi, kelahiran prematur, dan berat badan di bawah normal.
Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, Anda bisa mengonsumsi makanan penambah darah. Berikut ini sejumlah makanan penambah darah untuk ibu hamil yang kaya akan zat besi dan dapat membantu mengurangi risiko anemia:
Ikan salmon aman dikonsumsi ibu hamil asalkan sudah dalam keadaan benar-benar matang. Apalagi, salmon memiliki kandungan zat besi tinggi yang baik untuk mengurangi risiko Anda mengalami anemia selama kehamilan. Dalam 226 gram ikan salmon terkandung 1,6 mg zat besi.
Selain menjadi sumber zat besi, ikan ini juga kaya akan kandungan asam lemak omega-3 dan nutrisi lain yang baik untuk menunjang kehamilan. Kandungan merkuri di dalam salmon juga lebih rendah dibandingkan ikan laut lain seperti tuna.
Selain salmon, makanan laut yang aman dikonsumsi saat hamil, di antaranya:
Dalam 91 gram brokoli, terdapat kandungan zat besi sebanyak 1 mg. Selain itu, brokoli juga kaya akan kandungan vitamin C, yang dapat membantu proses penyerapan zat besi.
Selain mengurangi risiko Anda mengalami anemia pada masa kehamilan, mengonsumsi brokoli juga dapat mengatasi sembelit. Kemampuan tersebut tak lepas dari kandungan serat pada sayuran ini yang terbilang cukup tinggi.
Bayam adalah sayuran yang kaya akan kandungan zat besi. Dalam 30 gr bayam, terdapat 6,4 gr zat besi. Selain punya kandungan zat besi tinggi, sayuran ini juga kaya akan antioksidan dan vitamin.
Untuk mengonsumsi bayam, Anda dapat menumis atau menambahkannya ke dalam masakan. Supaya lebih sehat, Anda bisa memakai bayam sebagai campuran ketika membuat smoothie, atau mengonsumsinya dalam bentuk salad.
Apabila Anda tidak makan daging, kacang-kacangan merupakan sumber zat besi yang baik. Mengonsumsi 200 gr kacang-kacangan sama dengan memberikan asupan zat besi ke tubuh sebesar 6,6 gr.
Anda bisa mengonsumsi kacang-kacangan dengan dimakan langsung sebagai cemilan. Agar lebih variatif, Anda dapat menambahkan kacang-kacangan ke sejumlah makanan, salah satunya salad.
Sama seperti bayam, kale merupakan sayuran dengan kandungan zat besi tinggi. 30 gram kale memasok Anda asupan zat besi sebanyak 6,4 gram. Tak hanya itu, kale juga kaya akan vitamin dan antioksidan.
Bagi Anda yang asing dengan sayuran ini, kale sering digunakan sebagai bahan campuran salad dan smoothie. Sebagai alternatif, Anda dapat menumis atau menambahkan kale dalam masakan.
Daging merah tanpa lemak merupakan makanan yang kaya akan kandungan zat besi. Dalam satu porsi daging dengan berat 85 gram, terkandung zat besi sekitar 1,5 mg.
Meskipun punya kandungan zat besi yang tinggi, pastikan daging yang Anda konsumsi benar-benar sudah dalam keadaan matang. Hal itu perlu Anda lakukan karena ibu hamil sebaiknya tidak mengonsumsi daging yang kurang matang. Bakteri yang terdapat dalam daging kurang matang ditakutkan berdampak buruk terhadap kesehatan janin.
Meski tidak setinggi daging merah, kandungan zat besi dalam daging ayam dapat membantu mengurangi risiko Anda mengalami anemia pada masa kehamilan. Dalam 226 gr daging ayam, terdapat 1,5 mg kandungan zat besi.
Sebelum mengonsumsinya, pastikan ayam yang Anda konsumsi sudah benar-benar dalam keadaan matang. Jika belum matang sepenuhnya, kemungkinan infeksi bakteri seperti Listeria dapat mengganggu kehamilan Anda.
Pada masa kehamilan, Anda membutuhkan hampir dua kali lipat asupan zat besi dibandingkan saat sebelum hamil. Umumnya, wanita membutuhkan asupan zat besi 18 mg dalam sehari. Jumlah tersebut meningkat menjadi 27 mg ketika Anda hamil.
Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan rekomendasi kepada wanita hamil untuk mengonsumsi 30 hingga 60 gram zat besi dalam sehari. Untuk memastikan jumlah zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, anemia berpotensi memicu kemunculan masalah pada kesehatan Anda maupun si Kecil dalam kandungan. Untuk mencegah anemia, pastikan asupan zat besi tubuh terpenuhi dengan mengonsumsi makanan penambah darah.
Selain konsumsi makanan penambah darah, Anda disarankan untuk minum vitamin prenatal secara rutin selama kehamilan. Vitamin prenatal umumnya mengandung zat besi dan asam folat. Kedua kandungan tersebut dapat membantu proses produksi sel darah merah.
Konsumsi suplemen juga bisa membantu mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil. Namun, Anda sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter jika hendak mengonsumsi suplemen tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi risiko yang dapat ditimbulkan.
Hindari mengonsumsi makanan-makanan seperti kopi, teh, kuning telur, dan produk turunan susu ketika Anda minum suplemen zat besi. Makanan-makanan itu bisa menghambat proses penyerapan zat besi oleh tubuh.
Baca Juga
Pada masa kehamilan, ibu hamil membutuhkan asupan zat besi yang cukup agar terhindar dari anemia. Sumber zat besi saat kehamilan bisa Anda dapatkan dari makanan penambah darah. Makanan penambah darah untuk ibu hamil antara lain salmon, bayam, kale, daging merah, daging ayam, dan kacang-kacangan.
Selain itu, Anda bisa memenuhi asupan zat besi dengan minum vitamin prenatal secara rutin dan konsumsi suplemen. Jika hendak mengonsumsi suplemen tertentu, jangan lupa untuk berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter agar terhindar dari risiko yang bisa ditimbulkan.
Untuk berdiskusi lebih lanjut makanan penambah darah untuk ibu hamil, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Bayu Galih Permana
Referensi
Artikel Terkait
Manfaat bengkoang untuk ibu hamil baik untuk menjaga Anda dan janin. Beberapa di antaranya adalah mencegah dan mengatasi sembelit hingga memperkuat imun tubuh selama masa kehamilan.
22 Feb 2021
Memasuki usia hamil 37 minggu, bayi bisa lahir kapan saja. Selain itu banyak dari kondisi ibu yang bisa menjadi tanda-tanda melahirkan seperti keluarnya lendir dari vagina (mucus plug).
13 Agt 2023
Kandungan lemah adalah penyebab utama sering terjadinya kelahiran prematur hingga keguguran. Cegah kondisi ini dengan berkonsultasi secara berkala dan makan makanan bernutrisi.
12 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved