Cefadroxil adalah jenis antibiotik yang termasuk golongan cephalosporin. Fungsinya untuk mengatasi infeksi akibat bakteri, bukan virus. Cephalosporin merupakan jenis antibiotik beta-laktam.
5
(1)
27 Okt 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cefadroxil adalah jenis antibiotik yang termasuk golongan cephalosporin
Table of Content
Cefadroxil adalah jenis antibiotik yang termasuk golongan cephalosporin. Fungsinya untuk mengatasi infeksi akibat bakteri, bukan virus. Cephalosporin merupakan jenis antibiotik beta-laktam.
Advertisement
Pada kategori beta-laktam, ada 4 golongan utama yaitu cephalosporin, penicillin, carbapenem, dan monobactam. Obat ini dapat dikonsumsi dengan cara diminum atau infus (intravenous injection) bergantung pada jenis infeksi yang diderita.
Tenaga medis menggunakan cephalosporin untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri, utamanya bagi pasien yang alergi terhadap penicillin. Beberapa contoh infeksi yang dapat diatasi dengan mengonsumsi obat ini adalah:
Jika jenis infeksi yang diderita termasuk ringan, maka bisa diatasi dengan antibiotik cephalosoprin secara oral. Sementara untuk infeksi yang lebih parah seperti meningitis, pemberian antibiotik dilakukan lewat cairan infus. Alasannya karena intravenous dapat mencapai jaringan tubuh lebih cepat sehingga dampaknya pun lebih signifikan.
Antibiotik jenis ini dikelompokkan berdasarkan tipe bakteri yang paling efektif dilawan. Cara kerja obat antibiotik akan berbeda saat melawan dua kategori bakteri, yaitu:
Jenis bakteri dengan membran lebih tebal yang bisa dimasuki antibiotik. Jika dibuat analogi, sel-selnya akan terlihat seperti sweater longgar yang kenyal.
Jenis bakteri dengan membran lebih tipis yang sulit dimasuki. Ini sebabnya ada bakteri yang lebih kebal terhadap antibiotik. Dinding selnya terlihat seperti lempengan baju zirah.
Lebih jauh lagi, antibiotik cephalosporin dibedakan menjadi lima generasi yaitu:
Antibiotik cephalosporin generasi pertama sangat efektif melawan bakteri Gram-positive. Umumnya, generasi ini digunakan untuk mengatasi infeksi kulit, infeksi saluran kemih, infeksi tenggorokan, infeksi telinga, dan pneumonia.
Selain itu, cephalexin, cephradine, dan cefadroxil adalah contoh dari cephalosporin generasi pertama. Beberapa di antaranya digunakan sebagai antibiotik profilaksis untuk operasi di area dada, perut, dan pinggul.
Antibiotik cephalosporin generasi kedua juga dapat melawan bakteri Gram-positive dan Gram-negative. Jika dibandingkan dengan generasi pertama, generasi kedua kurang efektif melawan bakteri Gram-positive.
Umumnya, antibiotik cephalosporin generasi keuda digunakan untuk mengobati infeksi saluran pernapasan seperti bronkitis atau pneumonia. Contoh dari cephalosporin generasi kedua adalah cefaclor, cefuroxime, dan cefprozil.
Dibandingkan dengan generasi pertama dan kedua, cephalosporin generasi ketiga lebih efektif melawan bakteri Gram-negative. Tak hanya itu, obat generasi ketiga juga lebih aktif melawan bakteri yang mungkin kebal terhadap generasi sebelumnya.
Namun, obat generasi ketiga kurang aktif dalam melawan bakteri Gram-positive seperti Streptococcus dan Staphylococcus. Beberapa jenis penyakit yang dapat diatasi dengan obat ini adalah infeksi kulit, pneumonia, infeksi saluran kemih, gonorrhea, meningitis, Lyme disease, dan sepsis.
Meski obat cephalosporin generasi keempat ini efektif melawan bakteri Gram-positive dan Gram-negative, umumnya hanya digunakan untuk infeksi yang lebih parah. Contoh dari cephalosporin generasi keempat adalah cefepime.
Pemberian obat ini dilakukan lewat suntik atau cairan infus. Selain itu, obat cephalosporin generasi keempat juga dapat diberikan kepada pasien yang kekurangan sel darah putih karena risiko infeksi parah lebih tinggi.
Ini adalah jenis cephalosporin yang paling canggih. Fungsinya untuk melawan bakteri termasuk Staphylococcus aureus dan Streptococcus yang kebal terhadap antibiotik penicillin.
Cara kerja cephalosporin generasi kelima serupa dengan generasi ketiga. Namun, obat jenis ini tidak efektif melawan bakteri Pseudomonas aeruginosa, penyebab infeksi pada luka bakar, infeksi mata, dan juga infeksi kulit.
Baca Juga
Pasien yang mengonsumsi antibiotik jenis cephalosporin bisa saja mengalami efek samping, seperti:
Selain itu, ada kemungkinan terjadi infeksi C. difficile. Infeksi ini bisa terjadi pada pasien yang mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang dan berpotensi mengancam nyawa.
Gejalanya mulai dari buang air besar cair, sakit perut, demam, mual, dan nafsu makan turun drastis. Hal ini dapat dicegah dengan banyak mengonsumsi makanan tinggi probiotik untuk menambah bakteri baik di saluran pencernaan.
Baca Juga
Selain itu, tentu konsumsi antibiotik harus sesuai dengan instruksi yang diberikan. Umumnya, antibiotik golongan cephalosporin aman dikonsumsi. Bahkan, obat ini kerap digunakan untuk mengobati ISK pada ibu hamil.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar konsumsi antibiotik dan seberapa efektif mengatasi infeksi, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Tes HIV di Puskesmas adalah salah satu program Voluntary Counseling and Testing (VCT) yang bisa diikuti oleh masyarakat. Syaratnya, kamu perlu menyiapkan kartu BPJS Kesehatan, KTP, hingga Kartu Identitas Berobat.
Manfaat buah aprikot untuk kesehatan sangat beragam, mulai dari menjaga kesehatan mata hingga meningkatkan kesehatan pencernaan. Ini kandungan buah aprikot yang kaya nutrisi.
Manfaat push up antara lain menyehatkan jantung, membentuk otot bahu dan otot inti, memperbaiki postur, dan menurunkan berat badan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Sarah Fajriah
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Denny Sutanto
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved