nis fobia spesifik yang mungkin belum banyak orang ketahui adalah catoptrophobia, takut akan cermin. Tak hanya itu, fobia cermin ini juga mungkin muncul ketika ada objek yang dipantulkan di cermin.
16 Mei 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Takut melihat bayangan sendiri di cermin
Table of Content
Jenis fobia spesifik yang mungkin belum banyak orang ketahui adalah catoptrophobia, takut akan cermin. Tak hanya itu, fobia cermin ini juga mungkin muncul ketika ada objek yang direfleksikan di cermin. Individu dengan fobia ini bisa takut melihat bayangannya sendiri, cermin, hingga bayangan tentang hantu muncul di cermin.
Advertisement
Nama lain dari catotrophobia adalah spectrophobia dan eisoptrophobia. Sama seperti jenis fobia lain, kondisi ini bisa mengganggu produktivitas sehari-hari. Orang yang mengalaminya sebisa mungkin akan menghindari cermin hingga berdampak pada kualitas hidupnya.
Setiap individu bisa punya gejala berbeda, namun beberapa di antaranya adalah:
Tidak menutup kemungkinan, individu yang mengalami catoptrophobia mengalami penurunan kualitas hidup. Interaksi sosial dengan orang lain berkurang hingga cenderung menutup diri karena dibayangi ketakutan akan cermin.
Apabila gejala terus berlangsung selama lebih dari 6 bulan serta tidak ada kondisi medis yang menjadi latar belakang, dokter mungkin akan menegakkan diagnosis fobia spesifik.
Terkadang, individu dengan Fobia cermin juga memiliki diagnosis lain seperti gangguan kepanikan. Baik fobia spesifik maupun gangguan kepanikan termasuk dalam gangguan kecemasan. Meski gejalanya mirip, diagnosisnya berbeda.
Dokter atau pakar kesehatan mental akan menanyakan gejala, intensitas, dan frekuensi munculnya spectrophobia. Selain itu, tenaga medis juga akan bertanya tingkat ketakutan dan kekhawatiran sehingga bisa lebih memahami apa yang dirasakan.
Selain itu, terapis juga akan menelusuri kemungkinan penyebab lain yang berperan dalam terjadinya fobia cermin. Beberapa gangguan yang mungkin berkaitan dengan kondisi ini di antaranya:
Menurut penelitian, memiliki fobia spesifik sangat berkaitan dengan kemungkinan munculnya gangguan mental lainnya. Kondisi yang paling umum terjadi adalah gangguan mood, gangguan kecemasan, hingga penyalahgunaan zat tertentu.
Baca Juga
Beberapa jenis fobia spesifik bisa terjadi karena kejadian traumatis. Namun, tidak semua orang trauma bisa mengalami fobia. Bahkan, riset mengindikasikan bahwa faktor genetik dan lingkungan juga turut berperan dalam membuat seseorang punya ketakutan luar biasa.
Bergantung pada setiap individu, pengalaman, dan faktor genetiknya, ada banyak penyebab terjadinya catoptrophobia:
Anak-anak dan orang dewasa yang memiliki amigdala terlalu aktif lebih rentan mengalami fobia spesifik. Amigdala adalah bagian otak yang berperan dalam mengatur emosi dan perilaku.
Terkadang, pengalaman dan kebiasaan tertentu juga bisa memicu terjadinya fobia. Contohnya, objek atau situasi yang idealnya tidak mengancam justru lama kelamaan memicu respons ketakutan.
Adanya faktor lingkungan yang membentuk ketakutan akan hantu, bayangan, kematian, atau kritik juga bisa memicu terjadinya spectrophobia. Pengalaman traumatis seperti ditakuti orang lain saat sedang melihat cermin atau menonton film dengan sosok hantu di cermin bisa mengalami fobia.
Baca Juga
Istilah catoptrophobia atau spectrophobia digunakan untuk menjelaskan beberapa jenis fobia terkait cermin. Namun, jenis ini berbeda dengan diagnosis dari dokter. Beberapa jenisnya adalah:
Orang yang punya masalah terkait bentuk tubuhnya bisa saja punya ketakutan tersendiri pada cermin. Ada kalanya, hal ini terjadi bersamaan dengan gangguan makan dan gangguan dismorfik tubuh. Rasa cemas terus menerus menghantui terkait dengan bentuk tubuhnya.
Bukan hanya takut dengan bayangan diri sendiri, jenis fobia ini berarti takut dengan benda apapun yang bisa memantulkan bayangan. Contohnya mobil dan beberapa jenis kacamata hitam. Terkadang, refleksi ini menyebabkan distorsi sehingga benda tidak terlihat seperti aslinya. Bagi orang dengan fobia, gambaran ini bisa terasa mengganggu.
Sejak lama, cermin kerap dikaitkan dengan ritual agama hingga mitos tertentu. Bahkan, ada kepercayaan bahwa cermin dapat merefleksikan jiwa seseorang hingga menjebak jiwa orang yang telah meninggal. Dari situlah, muncul legenda bahwa cermin berperan dalam kematian atau munculnya hantu.
Bergantung pada kondisi tiap individu, penanganan untuk catoptrophobia bisa dilakukan dengan terapi psikologis, pemberian obat, atau kombinasi keduanya. Tidak perlu merasa sendiri karena ada sumber daya serta ahli kesehatan mental yang siap membantu mengubah pikiran negatif terkait cermin.
Jenis terapi psikologis contohnya terapi perilaku kognitif, terapi paparan virtual reality, hipnoterapi, terapi kelompok, hingga desensitisasi dan pemrosesan ulang mata.
Penanganan yang paling banyak digunakan untuk menyembuhkan fobia spesifik adalah terapi paparan atau desensitisasi sistematis dan pemberian obat anti-kecemasan. Namun, tetap ada banyak opsi penanganan lain yang bisa disesuaikan dengan kondisi tiap individu.
Untuk berdiskusi lebih lanjut tentang metode penanganan yang tepat, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Rumah nyaman sangat baik bagi kesehatan mental. Membuat rumah yang nyaman tak harus mengeluarkan budget besar. Anda bisa memulai dari menyingkirkan barang tak perlu, membersihkan rumah, hingga menata ruangan khusus untuk Anda melepas penat.
Buah dengan rasa manis berbentuk seperti lonceng ini menjadi favorit banyak orang. Tak hanya manis, manfaat buah pear untuk kesehatan juga tak kalah melimpah. Buah pear bermanfaat mengatasi konstipasi, mengandung antioksidan, antiperadangan, hingga berpotensi sebagai antikanker.
Selain obat-obatan, ada berbagai makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertiroid guna menjaga produksi hormon tiroid agar tetap dalam kondisi normal. Apa sajakah itu?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved