Anak-anak dengan bibir sumbing biasanya mendapatkan perlakuan yang tidak baik ketika berusaha membaur dengan teman sebayanya. Tak jarang, anak dengan bibir sumbing, menjadi korban bullying. Berikut ini cara tingkatkan rasa percaya diri untuk anak dengan bibir sumbing, agar bisa bersosialisasi dengan baik.
27 Apr 2023
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Bantu dan dukung anak penderita bibir sumbing agar bisa percaya diri bersosialisasi.
Table of Content
Terlahir dengan bibir sumbing terkadang bisa membuat anak-anak merasa kurang percaya diri saat bergaul dengan teman sebayanya. Tidak sedikit dari mereka yang jadi antisosial dan kurang pergaulan, karena malu berkomunikasi dengan orang lain, akibat kesulitan dalam berbicara.
Advertisement
Perlu diketahui, bibir sumbing sendiri adalah kelainan bawaan yang menyerupai celah pada bagian bibir atas, langit-langit mulut, atau keduanya.
Sebagai orangtua, saudara, guru atau teman, Anda harus tahu bahwa terdapat berbagai macam cara yang bisa dilakukan, untuk mengembalikan, dan bahkan meningkatkan rasa percaya diri pada anak-anak dengan bibir sumbing.
Banyak yang beranggapan kalau bibir sumbing masuk ke dalam kelompok disabilitas. Anak-anak kecil yang memiliki bibir sumbing juga dipercaya mengalami kesulitan dalam proses belajar di sekolah. Padahal, itu semua hanya mitos.
Faktanya, bibir sumbing bukanlah sebuah disabilitas. Namun memang, anak-anak dengan bibir sumbing membutuhkan bantuan lebih untuk berkomunikasi, dibandingkan teman-teman seusianya. Akan tetapi perlu selalu diingat, bahwa anak-anak dengan bibir sumbing bisa belajar layaknya anak-anak sekolah pada umumnya. Bahkan, mereka mampu bersaing dari segi nilai.
Fakta ini harus terus ditekankan kepada anak-anak dengan bibir sumbing sejak dini. Agar di kemudian hari, mereka tidak salah persepsi dan memahami, bahwa sebenarnya bibir sumbing bukanlah sebuah disabilitas. Sebagai orang ua, saudara, guru dan sahabat, Anda harus ikut berperan dalam menyampaikan fakta ini kepada mereka yang berbibir sumbing.
Untuk ayah dan ibu, jika memiliki anak-anak dengan bibir sumbing, biasakan bicara jujur dengan mereka. Terutama mengenai anomali wajah dan stigma tentang bibir sumbing di luar rumah.
Jika anak-anak sudah memiliki informasi yang tepat tentang bibir sumbing, mereka jadi lebih percaya diri ketika berkomunikasi dengan teman-temannya. Bahkan ketika mereka ditanyai tentang kondisi bibir sumbingnya sekalipun.
Selain itu, Anda juga bisa mengajarkan cara bergaul yang benar, seperti cara mengajak teman sebayanya untuk bermain, atau memulai obrolan. Dengan begitu, anak-anak dengan bibir sumbing diharapkan bisa lebih percaya diri dan tidak takut diejek saat bermain di luar rumah.
Terlebih lagi, ciptakan lingkungan yang jujur di dalam rumah, agar anak-anak Anda mau berbagi tentang perasaannya. Hal ini diyakini bisa membuat anak-anak merasa aman saat ingin mengutarakan rasa takut, harapan, amarah, hingga kegelisahannya.
Bully atau perundungan harus dilawan. Anak-anak dengan bibir sumbing biasanya menjadi korban bullying, entah itu di sekolahnya atau di tempat bermainnya. Biasanya, hal ini terjadi karena anak berbibir sumbing, memiliki suara yang sedikit berbeda dari anak-anak lainnya. Ditambah lagi, anak-anak yang suka melakukan perundungan, tidak mengerti kondisi bibir sumbing.
Sebagai orangtua, sebaiknya Anda mengingatkan kepada anak untuk melapor jika ada yang mengejek atau melakukan tindakan perundungan terhadapnya.
Selain itu, para guru juga memiliki peran penting dalam kasus ini, apalagi kalau kasus bullying terhadap anak dengan bibir sumbing terjadi di lingkungan sekolah. Ada beberapa cara untuk mengatasinya. Salah satunya, dengan memberikan pemahaman mengenai kondisi bibir sumbing kepada para murid.
Jika memahami kondisi bibir sumbing, diharapkan tidak ada lagi kasus bullying terhadap anak dengan kondisi fisik tersebut, sehingga kepercayaan dirinya pun dapat meningkat.
“Tersenyum” mungkin terdengar sepele. Namun dengan hal ini, kepercayaan diri anak dengan bibir sumbing bisa meningkat. Mengapa demikian? Sebab, tersenyum kepada orang-orang yang menatap dirinya, menunjukkan rasa percaya diri dan keyakinan, bahwa ia tidaklah berbeda dari orang lain.
Maka dari itu, orangtua disarankan untuk terus mengajarkan anak berbibir sumbing untuk selalu tersenyum, terutama saat ada orang lain yang menatapnya, karena ia berbeda.
Pembekalan tentang berbagai hal mengenai bibir sumbing pada anak yang memilikinya, sangatlah penting. Dengan memiliki informasi yang luas tentang kondisi yang dideritanya itu, sang anak jadi bisa menjelaskan kepada orang-orang di sekitarnya, jika diperlukan.
Lebih dari itu, mengetahui informasi yang tepat tentang kondisi bibir sumbing, bisa membuat anak mematahkan mitos atau stigma tentang bibir sumbing, di tengah masyarakat. Ketika ada orang lain yang mengejek atau bertanya tentang kondisi bibir sumbingnya, anak mampu memberikan respons, untuk mengubah pandangan negatif mengenai bibir sumbing.
Baca Juga
Memiliki bibir sumbing tidak hanya membuat sang penderita sering mendapat ejekan atau perundungan dari orang-orang di sekelilingnya. Para penderita bibir sumbing juga memiliki beberapa kesulitan yang sudah dirasakan sejak masih kecil.
Berikut ini adalah beberapa kesulitan yang dirasakan anak penderita bibir sumbing:
Tidak hanya itu, dengan menderita bibir sumbing, terdapat komplikasi yang bisa ditimbulkan, misalnya:
Perlu diketahui, anak-anak dengan bibir sumbing sangat rentan terhadap ejekan dari teman sebayanya, misalnya mendapat tatapan dari orang tak dikenal karena dianggap berbeda, memperoleh pertanyaan yang menyinggung perasaan, dianggap berbeda hingga ditolak.
Sebagai orang tua, sahabat atau guru, sudah sepatutnya Anda membantu dan terus mendukung tumbuh kembang anak agar di masa depan bisa jadi anak yang percaya diri walau memiliki kekurangan.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Bias kognitif atau cognitive bias adalah kesalahan sistematik pola pikir yang terjadi ketika seseorang sedang memproses dan menginterpretasi informasi. Konsekuensi dari kognitif bias adalah terpengaruhnya keputusan dan penilaian
Salah satu alasan orang percaya zodiak adalah untuk mencari kenyamanan atau dukungan saat sedang menghadapi masalah atau melalui masa-masa sulit.
Fungsi emosi membantu manusia mengambil keputusan, menghindari bahaya, bahkan membangun rasa empati. Faktor pemicu emosi bisa bersumber dari dalam atau luar diri sendiri, perasaan ini akan menghasilkan perubahan signifikan di tubuh manusia.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved