Oralit untuk bayi bisa dibuat dengan melarutkan 6 sendok teh gula dan 1/2 sendok teh garam ke dalam 1 liter air matang. Dosis pemberian oralit untuk bayi pada 4 jam pertama dibedakan berdasarkan usianya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
20 Jul 2020
Larutan oralit untuk bayi dapat mengatasi diare pada bayi
Table of Content
Oralit untuk bayi umumnya diberikan bagi bayi diare. Diare adalah penyakit bayi yang menyebabkan masalah pencernaan.
Advertisement
Umumnya, gejala diare cukup ringan dan berlangsung singkat. Diare akut biasanya berlangsung kurang dari 1 minggu dan tidak lebih dari 14 hari.
Akan tetapi, diare yang terjadi pada bayi dan anak-anak bisa menjadi parah, bahkan berisiko menyebabkan kematian jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.
Bahaya sebenarnya dari diare adalah hilangnya cairan tubuh dan elektrolit sehingga dapat mengalami dehidrasi. Jika bayi dan balita masih bisa minum dan makan dengan baik, maka diare ringan tidak akan membahayakan.
Lain halnya jika diare disertai muntah dan tanpa asupan makanan dan minuman, maka risikonya semakin meningkat.
Baca Juga
Bayi yang terkena diare tidak boleh diberikan sembarang obat-obatan, kecuali dianjurkan oleh dokter. Pada saat bayi mengalami diare, maka fokus utama adalah mengenali tanda-tanda dehidrasi dan mengambil langkah rehidrasi (minum banyak cairan).
Riset yang terbit pada publikasi World Health Organization (WHO) menemukan, dehidrasi akibat diare merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak yang terjadi pada bayi dan anak-anak.
Padahal, hal ini bisa dicegah dengan mudah dan murah dengan memberikan cairan berupa oralit. Artinya, oralit bisa dipakai sebagai obat mencret untuk bayi.
Penanganan diare pada bayi yang masih mengonsumsi ASI eksklusif saja dapat dilakukan dengan pemberian ASI lebih sering daripada biasanya. Tentunya, ibu menyusui juga harus menjaga asupan makanan yang berisiko menyebabkan diare.
Jika bayi juga mengalami muntah, kesulitan mengonsumsi makanan dan cairan dengan baik serta memperlihatkan tanda-tanda dehidrasi, maka bayi dapat diberikan oralit untuk mencegah tanda-tanda dehidrasi.
Oralit atau Larutan Gula Garam (LGG) merupakan larutan yang berfungsi sebagai pengganti cairan dan elektrolit yang hilang karena diare atau muntah. Artinya, oralit berguna untuk mengatasi dehidrasi. Oralit mengandung natrium, kalium, gula, dan kandungan elektrolit lainnya yang penting bagi tubuh.
Jika digunakan dengan tepat, oralit dapat menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang dengan cepat. Perlu diperhatikan bahwa dosis oralit bayi berbeda sesuai dengan usia setiap anak.
Oralit dapat diminum dengan ditambahkan air putih sesuai anjuran yang terdapat pada kemasan. Ingat, jangan sampai takaran airnya kurang karena dapat mengakibatkan kondisi diare semakin parah.
Campurkan oralit untuk bayi hanya dengan air. Jangan mencampurkannya dengan sup, jus, susu, atau minuman ringan. Tidak perlu juga menambahkan gula pada minuman oralit.
Dosis oralit untuk bayi pada 4 jam pertama adalah:
Jika bayi kesulitan meminum oralit atau bahkan dimuntahkan, berikan 1 sendok makan oralit setiap 5 menit. Lanjutkan hingga muntah berkurang dan anak mampu meminum oralit sesuai dosis yang dianjurkan.
Untuk 4 jam hingga 24 jam selanjutnya, tetap berikan oralit hingga diare berkurang dan kondisi membaik. Selalu usahakan agar bayi tetap makan dan minum seperti biasa. Jika bayi terus mengalami muntah hingga lebih dari 4-6 jam, segera bawa ke rumah sakit.
Selain membeli oralit sachet di apotek atau toko obat, pada kondisi darurat Anda juga dapat membuat sendiri oralit untuk bayi. Cara membuatnya adalah dengan melarutkan 6 sendok teh gula dan 1/2 sendok teh garam ke dalam 1 liter air matang.
Takaran lainnya pada pembuatan oralit untuk bayi adalah campur 2 sendok teh gula pasir yang dengan setengah sendok teh garam, lalu dilarutkan ke dalam 1 gelas air matang.
Pastikan bahwa takaran oralit untuk bayi telah sesuai yang dianjurkan. Terlalu banyak gula dapat memperburuk kondisi diare bayi, sementara terlalu banyak garam juga bisa berbahaya bagi bayi.
Namun demikian, tidak ada risiko bahaya jika oralit terlalu encer karena air yang digunakan lebih banyak (dari 1 liter).
Oralit harus habis dikonsumsi dalam waktu 12 jam jika disimpan pada suhu kamar atau 24 jam jika disimpan dalam lemari es.
Oralit buatan sendiri ini hanya ditujukan untuk kondisi darurat. Di luar itu, Anda dianjurkan untuk membeli larutan oralit khusus yang dijual di apotek atau melalui resep dokter.
Oralit untuk bayi berguna untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang akibat diare dan muntah. Oralit biasanya dijual dalam bentuk sachet. Meski demikian, Anda bisa membuatnya sendiri dengan menggunakan gula, garam, dan air sebagai obat mencret untuk bayi.
Diare biasanya berhenti dalam tiga atau empat hari. Jika tidak berhenti atau disertai dengan tanda-tanda dehidrasi, diare tidak membaik lebih dari 24 jam, demam tinggi, feses berwarna hitam dan lengket, serta feses berdarah, segera konsultasikan dengan dokter anak melalui chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ dan bawa bayi ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Ditulis oleh Nenti Resna
Referensi
Artikel Terkait
Pup bayi warna hijau adalah yang yang normal. Akan tetapi, kondisi ini bisa terjadi karena penyebab lainnya seperti asupan makanan, alergi, intoleransi makanan, hingga infeksi. Cari tahu berbagai penyebab dan cara mengatasinya.
14 Agt 2023
Perbedaan bayi gumoh dan muntah pada bayi terlihat dari bagaimana susu keluar dari mulut bayi. Gumoh keluar dengan sendirinya. Sementara, bayi muntah ia terlihat megedan, tidak nyaman, dan rewel.
15 Mei 2023
Cara mengatasi bayi muntah tidaklah sulit, yakni salah satunya hanya dengan segera mencukupi cairan pada bayi. Tujuannya untuk mencegah dehidrasi dan melancarkan makanan padat yang sulit dicerna.
3 Sep 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved