Sedot ingus bayi untuk menghilangkan lendir pada hidung tersumbat aman dilakukan jika memakai alatnya dengan benar, seperti tidak menyedot ingus hingga lebih dari 4 kali sehari. Namun, sedot lendir bayi harus berhati-hati karena bisa sebabkan radang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
13 Mei 2020
Alat sedot ingus bayi umumnya mudah digunakan
Table of Content
Tidak seperti orang dewasa, bayi belum bisa mengeluarkan lendir alias ingus yang menyumbat hidungnya ketika pilek. Untuk itu, orangtua bisa menggunakan alat sedot ingus bayi untuk melegakan jalan napas Si Kecil.
Advertisement
Alat sedot ingus ini biasanya berbentuk seperti balon dengan pipet yang seluruh bagiannya terbuat dari karet lunak. Baik balon maupun pipet ini berukuran kecil sehingga aman dan efektif digunakan pada bayi di bawah usia 6 bulan.
Penggunaan alat sedot lendir ini dapat menjadi alternatif untuk meredakan pilek pada bayi mengingat Si Kecil tidak boleh minum obat pereda flu, kecuali dengan rekomendasi dokter. Namun, Anda perlu memperhatikan pemakaian serta pencucian alat ini agar tetap higienis.
Baca Juga
Penggunaan alat sedot lendir bayi dapat membantu Si Kecil bernapas lebih lega karena hidung tersumbat, menyusu lebih enak, dan tidur lebih pulas. Hanya saja, memasukkan pipet alat ini mungkin menimbulkan kengerian tersendiri bagi orangtua.
Nah, Dikutip dari Nationwide Childrens, untuk meminimalisir ketakutan ini, Anda dapat memperhatikan penggunaan alat sedot ingus untuk bayi yang aman sesuai panduan para ahli kesehatan berikut:
Jangan memencet balon berulang-ulang saat berada di dalam lubang hidung bayi. Jika Anda ingin mengulangi langkah tersebut ke lubang hidung lainnya, bersihkan terlebih dahulu lendir yang berada di pipet dengan menekan balon saat alat tidak berada di lubang hidung bayi.
Jika balon yang dipencet tidak kembali mengembang saat digunakan untuk menyedot ingus bayi, lubang di ujung pipet mungkin terhalang oleh dinding hidung. Kemungkinan lain adalah ingus bayi terlalu kental sehingga tidak bisa masuk melalui lubang pipet yang kecil.
Untuk mengatasi masalah yang kedua tersebut, Anda dapat meneteskan cairan saline sebelum melakukan sedot ingus bayi. Cairan saline bertujuan melunakkan lendir sehingga lebih mudah disedot.
Setelah selesai, bersihkan lendir di sekitar hidung bayi dengan tisu untuk mencegah iritasi kulit. Batasi sedot ingus bayi hingga 4 kali sehari untuk menghindari iritasi pada lapisan hidung.
Setelah digunakan, alat sedot ingus untuk bayi harus segera dibersihkan guna menghindari penumpukan kuman. Cara membersihkannya pun cukup mudah, yaitu:
Alat sedot ingus yang sudah dicuci sebaiknya digantung dengan posisi balon di atas dan pipet di bawah hingga kering. Simpan di tempat yang bersih.
Jika dilakukan dengan benar, alat sedot ingus bayi sangat aman digunakan. Namun, jika Anda melakukan proses ini dengan tidak hati-hati, dinding lubang hidung bayi bisa meradang (bahkan berdarah) yang justru akan membuat hidung tersumbat yang dialami Si Kecil semakin parah.
Bila anak Anda menolak atau berontak saat ingusnya hendak disedot, jangan paksakan. Coba lagi beberapa saat kemudian atau keesokan harinya sambil lakukan cara meredakan hidung tersumbat lainnya yang direkomendasikan oleh dokter anak.
Baca Juga
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan pilek atau hidung tersumbat pada bayi. Yang dapat Anda lakukan hanyalah meredakan gejala yang menyertainya sehingga Si Kecil akan merasa lebih nyaman, tidak dehidrasi, dan masih bisa menyusu sehingga asupan nutrisinya tetap terjaga.
Jika tidak ingin menggunakan alat sedot ingus bayi, beberapa hal yang dapat Anda lakukan ialah:
Anda mungkin familiar dengan istilah gempur ASI, yakni memberi lebih banyak ASI pada bayi ketika ia pilek atau batuk agar ia tidak dehidrasi hingga kekebalan tubuhnya lebih kuat sehingga lebih cepat pulih.
Pemberian cairan saline masih tetap bisa dilakukan sekalipun Anda tidak melakukan sedot ingus bayi setelahnya.
Hindari menidurkan bayi di ruangan ber-AC ketika si Kecil pilek. Sebaliknya, pasang pelembap ruangan (seperti humidifier atau oil diffuser) agar jalan napas bayi lebih lega.
Jika pilek disertai demam, Anda dapat meminumkan paracetamol dengan dosis sesuai usia maupun berat badan bayi. Jika Anda merasa khawatir dengan kondisi Si Kecil, tidak ada salahnya berkonsultasi ke dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Asni Harismi
Referensi
Artikel Terkait
Laringomalasia adalah kelainan bawaan pada bayi baru lahir yang menimbulkan napas bunyi dan berisik. Sebagian besar kasus bisa sembuh dengan sendirinya tanpa perlu obat atau operasi.
22 Okt 2022
Car seat baby digunakan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan bayi selama Anda berkendara. Pastikan Anda memilih kursi mobil yang sesuai dengan usia dan berat badan si kecil.
30 Apr 2023
Bahaya humidifier untuk bayi berasal dari mineral yang ikut terhirup dalam bentuk uap. Oleh karena itu, gunakan alat pelembap udara ini dengan tepat, untuk menghindari efek merugikan bagi kesehatan Si Kecil dan keluarga.
24 Agt 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved