Limbah masker sekali pakai bisa saja menyimpan virus dan perlu mendapatkan penanganan yang tepat. Anda perlu menghancurkannya sebelum membuangnya ke tempat sampah agar tidak bisa digunakan kembali.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
23 Jul 2021
Gunting dulu masker yang sudah tidak terpakai sebelum membuangnya
Table of Content
Masker menjadi kebutuhan wajib di kala pandemi. Menggunakan masker juga termasuk dalam protokol kesehatan (prokes) yang harus dipatuhi saat berada di tempat umum. Di sisi lain, penggunaan masker sekali pakai ini menghasilkan limbah masker masker yang sangat banyak. Karena ini termasuk limbah medis, Anda perlu mengelola dan membuang limbah masker sekali pakai dengan benar.
Advertisement
Pasalnya, limbah masker bisa menjadi tempat berkumpulnya virus. Terlebih lagi jika masker sekali pakai tersebut digunakan oleh pasien COVID-19. Untuk mengetahui cara pengelolaan masker yang tepat, simak panduannya di bawah ini.
Saat berada di tempat umum, semua orang WAJIB mengenakan masker, terutama:
Pilihlah masker sekali pakai yang memiliki tiga lapis karena tiga lapisan ini secara efektif melindungi pengguna dan orang-orang di sekitarnya dengan menghalangi masuknya partikel droplet dari dua arah. Saat ini Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat telah menambah panduan untuk penggunaan masker ganda, yaitu masker medis dilapis dengan masker kain.
Biarpun sudah menggunakan masker, tetaplah melakukan protokol kesehatan lainnya seperti:
Seperti namanya, masker sekali pakai tidak bisa digunakan berulang-ulang. Anda pun perlu menggantinya setiap hari dalam jangka waktu pemakaian tertentu. Berikut tanda-tanda Anda perlu mengganti masker sekali pakai:
Mengelola masker sekali pakai dengan baik akan mengurangi risiko masker digunakan kembali oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Berikut langkah yang perlu Anda lakukan dengan limbah masker sekali pakai:
Karena benda ini menjadi sarang virus, Anda tidak bisa membuang masker sekali pakai sembarangan. Kumpulkan dulu semua masker habis pakai.
Sebelum membuangnya, sebaiknya melakukan disinfeksi terhadap limbah masker. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan virus dan bakteri yang ada di dalamnya. Anda bisa merendamnya dengan larutan disinfektan, klorin, atau pemutih.
Langkah ini juga penting dilakukan untuk mencegah penggunaan masker sekali pakai. Anda bisa menggunting, merobek, atau merusak masker hingga tidak bisa dimanfaatkan kembali.
Gunakanan plastik untuk mengumpulkan serpihan masker yang sudah rusak supaya tidak berceceran. Lalu, ikat rapat plastik pembungkus kemudian buang ke tempat sampah.
Setelah membuang masker, Anda perlu mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Bukan hanya saat membuang masker, mencuci tangan dengan air dan sabun juga perlu dilakukan secara rutin. Jika di dekat Anda tidak tersedia fasilitas mencuci tangan, Anda bisa membersihkan tangan dengan hand sanitizer.
Baca Juga
Menggunakan masker selama pandemi memang sangat penting. Namun, Anda juga perlu memerhatikan pengelolaan limbah masker sekali pakai supaya tidak berbahaya bagi orang lain. Menghancurkan limbah masker sekali pakai bertujuan untuk menghindari risiko digunakan kembali.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar masker sekali pakai, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Ade Irawan
Referensi
Artikel Terkait
Masker dobel atau penggunaan dua masker sekaligus sudah resmi direkomendasikan oleh CDC. Namun, perhatikan cara memakai masker rangkap dengan tepat agar hasilnya efektif untuk melindungi diri secara efektif dari paparan Covid-19.
18 Feb 2021
Rasa kesepian akibat hidup sendiri bisa mengakibatkan stres, depresi, hingga ingin bunuh diri. Menonton film ternyata bisa mengatasinya.
26 Apr 2023
Languishing adalah kondisi saat semangat hilang dan merasa hampa dalam menjalani aktivitas. Memberikan hari libur bisa membantu Anda untuk mengembalikan motivasi yang hilang tersebut.
2 Jun 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved