Stimulasi untuk bayi usia 6 bulan bisa dilakukan dengan banyak cara. Mulai dari rutin tummy time, membaca buku, hingga bernyanyi.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
2 Okt 2023
Lakukan macam-macam stimulasi bayi usia 6 bulan agar perkembangannya optimal
Table of Content
Seiring bertambahnya usia, bayi semakin memperlihatkan ketertarikan pada segala sesuatu di sekitarnya. Maka itu, orangtua perlu melakukan stimulasi pada bayi usia 6 bulan agar pertumbuhan dan perkembangannya semakin optimal.
Advertisement
Tak hanya mulai MPASI, di usia ini si kecil juga sudah mulai bisa mengenali dirinya dan merespons nama, lho! Cari tahu apa saja stimulasi yang perlu dilakukan orangtua.
Mulai dari usia 6 bulan, pertumbuhan dan perkembangan bayi akan terasa lebih cepat.
Alasannya, karena otak kirinya sudah mulai terhubung dengan otak kanan. Jadi, si kecil sudah mulai bisa mengoordinasikan tubuhnya dengan lebih baik.
Tak heran, ini membuatnya tertarik dengan hal-hal yang ada di sekitarnya. Melansir laman CDC, pada perkembangan bayi usia 6 bulan, si kecil sudah dapat melakukan:
BACA JUGA: 10 Perkembangan Bayi yang Menghibur Orangtua di Tahun Pertama
Ingatlah kalau perkembangan dan pertumbuhan setiap anak berbeda-beda. Orangtua mempunyai peran penting untuk melatih perkembangan serta memperkuat ikatan dengan si kecil. Coba lakukan aktivitas menyenangkan untuk membantu perkembangan fisik, mental, dan sosial bayi. Luangkan waktu setidaknya 10 hingga 15 menit dalam beberapa sesi.
Berikut beberapa macam stimulasi bayi usia 6 bulan agar perkembangannya optimal:
Stimulasi pertama yang bisa ibu dan ayah lakukan untuk bayi usia 6 bulan adalah membaca bersama.
Walaupun mungkin ia belum mengerti, membacakan anak buku cerita berwarna akan mengasah keterampilan mendengar, bahasa, sentuhan, dan penglihatan anak.
Pilihlah buku yang penuh dengan warna, gambar, kalimatnya pendek, dan kokoh.
Coba pangku si kecil saat membaca buku. Baca dengan perlahan, tetapi ekspresif.
Misalnya, saat ada gambar kucing orangtua bisa menunjuk gambar lalu bilang “Wah, ada kucing sedang makan. Nyam, nyam, nyam.” Berikan juga ekspresi tertawa atau terkejut agar lebih interaktif sehingga anak juga lebih tertarik.
Ternyata, bermain cilukba juga menjadi salah satu stimulasi untuk bayi usia 6 bulan. Ini bisa membuat bayi tertawa, terkejut, dan gembira saat melihat wajah orangtua atau orang terdekat.
Bermain cilukba juga punya manfaat untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan kognitifnya, lho! Orangtua bisa menggunakan tangan atau selimut saat cilukba.
Lama-kelamaan, ia akan mengerti konsep bahwa orang atau objek yang digunakan saat bermain cilukba akan tetap ada walaupun ia tidak bisa melihatnya.
Sebagian besar bayi tertarik saat mendengarkan suara atau lagu. Maka dari itu, bernyanyi sambil menari juga bisa orangtua lakukan untuk menstimulasi bayi usia 6 bulan.
Ada banyak manfaat bernyanyi untuk anak, seperti melatih koordinasi, pendengaran, gerakan dasar, dan berinteraksi dengan orang lain. Orangtua bisa bernyanyi dengan si kecil kapan pun.
Contohnya, saat makan, mandi, mengganti baju, dan lain-lain. Saat bernyanyi, lakukan gerakan dan ajak ia untuk bergerak juga. Misalnya, menari sambil memegang tangannya.
Pada usia 6 bulan, bayi sudah mulai mengenali orangtua, kakek, nenek, tante, atau om. Tidak ada salahnya untuk melakukan stimulasi dengan mengingat kembali siapa orang terdekatnya.
Agar lebih menarik, coba bersembunyi seperti main cilukba atau coba memanggil namanya. Contohnya, “Ibu yang mana, ya?” atau “Kakak mana Kakak?”
Stimulasi ini bermanfaat melatih indra pendengaran dan visualnya.
Walaupun ada anak yang bisa tepuk tangan dengan sendirinya, orangtua juga bisa menstimulasi dengan mengajarkan tepuk tangan pada bayi usia 6 bulan.
Bertepuk tangan adalah aktivitas yang menghasilkan suara dan membuatnya senang.
Tak hanya menyenangkan, ia akan belajar cara meniru dan mengenal suara.
Jangan mengira bayi tidak suka diajak berbicara. Bayi 6 bulan mungkin baru bisa cooing saja, tapi jangan salah ya, Bu, sebab mengajak bayi berbicara juga bisa menjadi aktivitas menyenangkan untuk menstimulasi tumbuh kembangnya.
Saat orangtua berbicara, biasanya ia akan membalasnya dengan mengoceh.
Selain mengikutinya mengoceh, akan lebih baik jika orangtua memulai percakapan sungguhan, seperti “Ayo sekarang ganti baju ya,” atau bisa juga menjelaskan “Kita mau pergi ke rumah nenek, ya.”
Cara ini akan membantu si kecil dalam meningkatkan kemampuan bahasa dan pendengarannya.
Mungkin sebelumnya si kecil hanya mengerti kalau mandi adalah waktu membersihkan tubuh.
Padahal, bermain dengan air juga jadi salah satu stimulasi sekaligus aktivitas yang menyenangkan untuk bayi usia 6 bulan.
Bermain dengan air bermanfaat untuk memperkuat otot dan kelincahannya. Misalnya, melatih memercikkan air, menuang air dari gayung, atau memainkan mainan di dalam air.
Namun, pastikan punggung si kecil sudah cukup kuat untuk duduk di dalam bak, ya!
Salah satu stimulasi yang bisa orangtua lakukan untuk melatih bayi usia 6 bulan adalah dengan mendorongnya untuk menggerakkan mainan.
Cara ini akan membantu meningkatkan koordinasi mata, gerakan, kekuatan, dan ketangkasan si kecil.
Orangtua bisa lebih dulu menyiapkan mainan berwarna agar ia lebih tertarik. Setelahnya, posisikan bayi untuk tengkurap atau tummy time.
Saat ia melihat ke arah ibu atau ayah, gerakkan mainan beberapa kali sampai ia ingin mencoba mengambil mainan tersebut. Nantinya, ia akan berusaha berguling atau memajukan badannya.
Salah satu cara stimulasi perkembangan sensorik bayi usia 6 bulan adalah dengan mengenal berbagai macam tekstur.
Orang tua dapat membiarkan ia memegang beras, kain lembut, bola-bola kecil, berjalan tanpa alas kaki di rumput, menggenggam jeli, dan sebagainya.
Cara ini bermanfaat agar anak lebih peka dengan sentuhan dan melatih perkembangan motorik halus.
Setiap anak mempunyai waktunya sendiri agar bisa duduk tegak dan berdiri.
Bayi akan mencoba duduk secara perlahan dengan atau tanpa bantuan orangtua.
Namun, dengan stimulasi gerakan sit up sejak usia 6 bulan, cara ini akan melatih mengencangkan kekuatan ototnya. Sebelum mencoba, pastikan leher dan kepalanya sudah kuat.
Pertama, baringkan si kecil di kasur atau playmat. Pegang lengannya, lalu bantu ia sampai ke posisi duduk secara perlahan.
Stimulasi ini akan meningkatkan keterampilan motorik dan mengontrol otot kepala bayi.
BACA JUGA: 10 Mainan Bayi 0-12 Bulan yang Baik untuk Tumbuh Kembang Si Kecil
Pada usia 6 bulan, bayi akan tumbuh dengan pesat. Berinteraksi dan melakukan stimulasi menjadi hal penting, tetapi jangan lupa untuk melakukannya dengan cara yang menyenangkan.
Libatkan juga anggota keluarga lainnya untuk membantu perkembangan sosialnya di masa depan. Apabila ia terlihat bosan, rewel, atau terganggu, orangtua tidak perlu frustrasi dan bisa mencobanya lagi di lain waktu.
Mungkin, anak memang sedang tidak mood. Ingat bahwa setiap anak memiliki proses perkembangan yang berbeda-beda.
Namun, apabila lewat dari usia 6 bulan si kecil belum bisa:
Segera konsultasikan dengan dokter spesialis anak atau konsultan tumbuh kembang. Meski tidak selalu, bisa jadi ini adalah tanda keterlambatan perkembangan anak.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Refleks babinski adalah refleks kaki yang terjadi secara alami pada bayi dan anak kecil. Umumnya refleks babinski terjadi pada usia 6 bulan hingga 2 tahun.
30 Apr 2023
Termometer bayi memiliki banyak jenis dan kegunaan tersendiri bukan hanya untuk mengukur suhu tubuh. Termometer yang bisa digunakan untuk mengetahui suhu tubuh antara lain termometer in-ear.
11 Apr 2023
Di usia hamil 8 minggu, janin sudah berukuran sebesar kacang merah dengan panjang sekitar 2,7 cm. Wajahnya pun semakin terbentuk, tetapi belum cukup untuk mengenali jenis kelaminnya.
7 Sep 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved