Waspada! Penularan Hepatitis B Bisa Terjadi Melalui Hal-hal Ini

Penularan hepatitis B kerap kali menjadi pertanyaan bagi banyak orang. Banyak yang merasa khawatir dengan cara penularan virus hepatitis B. Sebelum membaca penjelasan mengenai penularan virus hepatitis B, Anda harus mengetahui terlebih dahulu mengenai infeksi virus tersebut.
Infeksi Virus Hepatitis B Bisa Menjadi Kronis
Hepatitis B adalah infeksi oleh virus hepatitis B yang menyerang hati. Bila berlangsung lebih dari 6 bulan, infeksi hepatitis B dapat menjadi kronis. Apabila sudah memasuki kondisi kronis, maka risiko Anda terkena gagal hati, kanker hati atau sirosis, akan meningkat.
Gejala hepatitis B biasanya timbul setelah satu hingga empat bulan setelah terinfeksi. Gejalanya berupa demam, sakit perut, nyeri sendi, warna urine gelap, tidak nafsu makan, mudah lelah, mual, muntah, kulit dan mata menguning.
Penularan Hepatitis B
Berbeda dari flu, virus hepatitis B tidak menular melalui bersin atau batuk. Virus hepatitis B menular melalui darah, air mani atau cairan tubuh yang lain. Virus ini sangat cepat menular, bahkan tingkat penularannya lebih tinggi dibandingkan dengan HIV.
1. Hubungan Seksual
Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui hubungan seksual. Anda dapat terkena hepatitis B, jika melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi hepatitis B, tanpa menggunakan kondom. Virus hepatitis B dapat menular jika darah, air mani, cairan vagina atau air liur orang tersebut masuk ke dalam tubuh Anda. Jadi, gunakanlah kondom agar terhindar dari penularan hepatitis B.
2. Kehamilan
Penularan hepatitis B dapat terjadi dari ibu ke anak. Ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B, dapat menularkan virus tersebut pada bayinya saat persalinan. Sang bayi pun akan berisiko terkena infeksi hepatitis B kronis.
Akan tetapi, telah tersedia vaksin hepatitis B bagi bayi yang baru lahir, agar terhindar dari penularan. Bila sedang hamil atau merencanakan kehamilan, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter untuk melakukan tes hepatitis B.
3. Jarum Suntik
Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui jarum suntik. Hal tersebut dapat terjadi bila Anda menggunakan jarum suntik bekas orang yang terinfeksi hepatitis B. Jarum suntik tersebut telah terkontaminasi oleh darah orang yang terinfeksi. Oleh sebab itu, saat Anda memakainya maka virus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh Anda.
Selain itu, akan timbul masalah jika penderita hepatitis B secara tidak sengaja, tertusuk jarum suntik. Pekerja medis harus mewaspadainya, karena bisa tertular.
4. Kontak dalam Rumah
Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui kontak di dalam rumah. Hal tersebut dapat terjadi bila di rumah Anda terdapat orang yang terinfeksi hepatitis B. Virus hepatitis B dapat berada di luar tubuh dalam jangka waktu tertentu, bahkan menempel pada barang-barang tertentu.
Barang-barang dengan kandungan darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, berpotensi menularkan virus hepatitis B. Barang-barang tersebut antara lain sikat gigi, pisau cukur, handuk, dan gunting kuku.
Penularan hepatitis B haruslah dihindari. Setelah membaca penjelasan di atas, Anda harus lebih waspada dengan kemungkinan terjadinya penularan hepatitis B. Anda dapat memulai pencegahan dari hal-hal kecil seperti, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, menjauhi narkoba, maupun tidak menggunakan barang orang lain dengan sembarangan.
Selain itu, mendapatkan vaksin hepatitis B juga merupakan salah satu upaya dalam mencegah terjadinya penularan hepatitis B. Vaksin tersebut merupakan perlindungan yang aman dan efektif. Bila semua hal tersebut dilakukan, tentu risiko Anda tertular virus hepatitis B pun dapat berkurang.
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hepatitis-b/symptoms-causes/syc-20366802
Diakses pada 15 April 2019
Very Well Health. https://www.verywellhealth.com/how-hepatitis-b-spreads-1759959
Diakses pada 15 April 2019
Artikel Terkait
-
Pahami Jadwal Imunisasi Dasar Anak Agar Tidak Terlewat
Di dalam jadwal imunisasi terdapat imunisasi dasar yang harus diberikan kepada anak, yaitu campak, MMR (Measles, Mumps, Rubella), polio, BCG, DTP, dan hepatitis B. Namun, imunisasi untuk penyakit lain dapat juga dilakukan. -
Imunisasi Campak, Kapan Bayi Harus Mendapatkannya?
Penyakit campak disebabkan oleh virus Rubeola yang hidup pada mukosa hidung dan tenggorokan. Campak dapat menyebabkan infeksi telinga, diare, infeksi paru atau pneumonia dan pembengkakan pada otak. -
Terapi Sederhana untuk Mengobati Campak pada Anak
Campak biasa terjadi pada anak-anak. Virus campak dapat ditularkan melalui udara, mulai dari bersin atau batuk orang yang terinfeksi. Gejala campak akan muncul 10 hari setelah terpapar virus campak yang biasanya ditandai dengan demam, ruam kulit, dan nyeri badan. Biasanya, campak tanpa komplikasi akan hilang sendirinya. Namun, Anda bisa memberikan Paracetamol, vitamin A. dan antibiotik sebagai cara mengobati campak pada anak.
Diskusi Terkait di Forum
Hepatitis B kronik
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Cara membersihkan hati dari sisi medis
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Anak usia 4 bulan panas 2 hari setelah di imunisasi
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!
