Hepatitis B adalah infeksi virus yang menyerang hati. Penyakit ini menular melalui cairan tubuh karena hubungan seksual, jarum suntik, atau kontak dengan penderita.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
3 Mei 2019
Penyakit hepatitis B menyerang hati manusia
Table of Content
Cara penularan hepatitis B kerap kali menjadi pertanyaan bagi banyak orang. Hepatitis B adalah infeksi oleh virus hepatitis B (HBV) yang menyerang hati. Gejala hepatitis B biasanya timbul setelah satu hingga empat bulan setelah terinfeksi.
Advertisement
Gejalanya berupa demam, sakit perut, nyeri sendi, warna urine gelap, tidak nafsu makan, mudah lelah, mual, muntah, kulit dan mata menguning. Banyak yang merasa khawatir dengan bagaimana cara virus hepatitis B menular. Berikut penjelasan lengkapnya.
Berbeda dari flu, virus hepatitis B (HBV) tidak menular melalui bersin atau batuk. Virus hepatitis B menular melalui darah, air mani atau cairan tubuh yang lain.
Virus ini sangat cepat menular, bahkan tingkat penularannya lebih tinggi dibandingkan dengan HIV.
Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui hubungan seksual. Anda dapat terkena hepatitis B jika melakukan hubungan seksual dengan orang yang terinfeksi tanpa menggunakan kondom.
Virus hepatitis B dapat menular jika darah, air mani, cairan vagina atau air liur orang tersebut masuk ke dalam tubuh Anda. Jadi, gunakanlah kondom agar terhindar dari penularan hepatitis B.
Penularan hepatitis B juga dapat terjadi dari ibu yang positif terinfeksi HBV pada anaknya.
Ibu hamil yang terinfeksi hepatitis B dapat menularkan virus tersebut pada bayinya saat persalinan. Sang bayi pun akan berisiko terkena infeksi hepatitis B kronis.
Akan tetapi, telah tersedia vaksin hepatitis B bagi bayi yang baru lahir agar terhindar dari penularan.
Bila sedang hamil atau merencanakan kehamilan, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter untuk melakukan tes hepatitis B.
Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui jarum suntik, bila Anda menggunakan jarum suntik bekas orang yang terinfeksi hepatitis B.
Jarum suntik tersebut telah terkontaminasi oleh darah orang yang terinfeksi. Oleh sebab itu, saat Anda memakainya maka virus tersebut dapat masuk ke dalam tubuh Anda.
Selain itu, akan timbul masalah jika penderita hepatitis B secara tidak sengaja, tertusuk jarum suntik. Pekerja medis harus mewaspadainya, karena bisa tertular.
Penularan hepatitis B dapat terjadi melalui kontak di dalam rumah. Hal tersebut dapat terjadi bila di rumah Anda terdapat orang yang terinfeksi hepatitis B.
Virus hepatitis B dapat berada di luar tubuh dalam jangka waktu tertentu, bahkan menempel pada barang-barang tertentu.
Barang-barang dengan kandungan darah atau cairan tubuh orang yang terinfeksi, berpotensi menularkan virus hepatitis B. Barang-barang tersebut antara lain sikat gigi, pisau cukur, handuk, dan gunting kuku.
Baca Juga
Infeksi hepatitis B dapat menjadi kronis bila berlangsung lebih dari 6 bulan. Ketika sudah memasuki kondisi kronis, maka risiko Anda terkena gagal hati, kanker hati atau sirosis, akan meningkat.
Oleh sebab itu, penularan hepatitis B harusl dihindari. Setelah membaca penjelasan di atas, Anda harus lebih waspada dengan kemungkinan penyebaran hepatitis B.
Mulailah pencegahan dari hal-hal kecil seperti, menggunakan kondom saat berhubungan seksual, menjauhi narkoba, maupun tidak menggunakan barang orang lain dengan sembarangan.
Selain itu, mendapatkan vaksin hepatitis B juga merupakan salah satu upaya dalam mencegah terjadinya penularan hepatitis B. Vaksin tersebut merupakan perlindungan yang aman dan efektif. Bila semua hal tersebut dilakukan, tentu risiko Anda tertular virus hepatitis B pun dapat berkurang.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Penyakit meningitis adalah penyakit yang mematikan untuk anak-anak. Suntik vaksin meningitis, imunisasi PCV, hingga cara alami seperti menaikkan daya tahan tubuh merupakan beberapa tindakan yang membantu mencegah meningitis pada bayi atau anak-anak.
26 Apr 2023
Penyakit yang disebabkan oleh virus ada banyak jenisnya. Di Indonesia, selain Covid-19, penyakit seperti demam berdarah, HIV/AIDS, herpes, hingga campak masih banyak dijumpai dan perlu diwaspadai kemunculannya.
8 Okt 2020
Bekas imunisasi bengkak sebetulnya hal yang normal terjadi. Itu merupakan reaksi tubuh terhadap proses pemberian vaksin, dan pertanda bahwa tubuh mulai membentuk kekebalan terhadap penyakit tertentu.
18 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved