Masuk musim hujan, kasus demam berdarah biasanya meningkat. Ini karena banyak genangan air muncul yang merupakan habitat nyamuk Aedes aegypti. Sebagai upaya pencegahan demam berdarah (DBD), menghilangkan habitatnya dan mencegah digigit nyamuk jadi salah satu cara pencegahan yang utama.
30 Nov 2021
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Pencegahan DBD yang utama adalah mencegah gigitan nyamuk
Table of Content
Memasuki musim hujan, salah satu penyakit yang perlu diwaspadai adalah demam berdarah dengue, alias dikenal dengan DBD. Wajar saja, air hujan yang menggenang jadi tempat paling tepat untuk nyamuk berkembang biak. Itu sebabnya, diperlukan upaya pencegahan demam berdarah (DBD) agar tetap aman.
Advertisement
Lantas, bagaimana cara pencegahan penyakit demam berdarah? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Sebagai negara tropis, demam berdarah dengue (DBD) memang masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Terlebih ketika memasuki musim pancaroba dan hujan seperti ini.
Penyebab DBD adalah virus dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti. Virus dengue tidak dapat menular langsung dari orang ke orang. Anda hanya bisa tertular demam berdarah jika digigit oleh nyamuk yang membawa virus tersebut.
Maka itu, langkah utama dalam pencegahan DBD adalah menghindari gigitan nyamuk. Sejak dulu, 3M telah menjadi strategi pencegahan demam berdarah. Jargon ini kemudian berkembang menjadi 3M plus. Namun, ada banyak cara untuk mencegah gigitan nyamuk demam berdarah.
Berikut ini adalah beberapa cara mencegah demam berdarah (DBD) yang bisa Anda lakukan:
Menguras tempat penampungan air menjadi salah strategi dalam 3M yang ditekankan oleh Kementerian Kesehatan RI. sebagai cara mencegah demam berdarah. Tempat penampungan air, seperti bak mandi, ember, toren air, atau wadah terbuka lainnya memungkinkan nyamuk untuk bertelur dan berkembang biak.
Semakin banyak nyamuk demam berdarah, semakin tinggi pula risiko virus menyebar.
Selain itu, Anda juga perlu membersihkan tempat penampungan air tersebut. Pasalnya, telur nyamuk dapat menempel di dindingnya dan tidak hilang hanya dengan membuang airnya.
Itu sebabnya, Anda sebaiknya menguras tempat penampungan air seminggu sekali. Di musim hujan, ada baiknya Anda menguras setiap hari.
BACA JUGA: Pentingnya Mengenal Jenis Nyamuk dan Bahayanya
Nyamuk Aedes aegypti menyukai genangan air bersih. Itu sebabnya, selain menguras dan membersihkan, segala tempat penampungan air sebaiknya ditutup. Tujuannya, untuk mencegah nyamuk demam berdarah memiliki tempat bertelur.
Anda juga bisa mengubur barang bekas agar tidak jadi tempat menampung air hujan.
Anda juga bisa memilah sampah dan memakainya kembali, khususnya wadah-wadah yang mungkin bisa jadi tempat menampung genangan air. Ini menjadi salah satu cara mengurangi habitat nyamuk demam berdarah.
Mengingat cara utama pencegahan DBD adalah menghindari gigitan nyamuk, maka menggunakan pengusir serangga bisa jadi cara yang ampuh.
Beberapa obat serangga yang dijual bebas bahkan mengklaim secara spesifik mampu membasmi nyamuk demam berdarah.
Pastikan semprotan aerosol serangga yang Anda gunakan aman bagi lingkungan serta bagi kesehatan Anda dan keluarga.
Mengutip CDC, Anda bisa losion anti nyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk demam berdarah. Beberapa kandungan atau bahan aktif yang dianjurkan, antara lain DEET, picaridin, atau minyak eukaliptus dan lemon.
Apabila Anda menggunakan sunscreen, pakailah krim tabir surya terlebih dahulu. Baru lapisi dengan losion antinyamuk.
Meski demikian, perhatikan pemakaian losion nyamuk untuk anak. Untuk anak di bawah 3 tahun, jangan gunakan produk yang mengandung minyak lemon eukaliptus atau para-menthane-diol (PMD).
Menggunakan kawat nyamuk dapat mencegah nyamuk demam berdarah masuk ke dalam rumah. Anda bisa memasangnya di jendela-jendela yang terbuka atau ventilasi yang menuju ke kamar Anda.
Cara lainnya, Anda bisa memasang kelambu di sekitar ranjang untuk mencegah gigitan nyamuk saat tidur. Anda juga bisa menggunakan kelambu bayi saat anak Anda tidur untuk mencegahnya digigit nyamuk.
Sebagai upaya pencegahan gigitan nyamuk demam berdarah, Anda juga bisa menggunakan pakaian panjang yang menutupi lengan dan kaki. Dengan begitu, nyamuk tidak memiliki tempat untuk menggigit.
Sebaiknya, gunakanlah pakaian yang longgar. Sebab, ada kalanya nyamuk dapat menggigit lewat pakaian yang sangat ketat. Jika harus beraktivitas di luar, usahakan untuk memakai sepatu dan kaus kaki ketimbang sandal.
BACA JUGA: Waspadai 3 Fase Demam Berdarah Dengue agar Tak Celaka
Nyamuk demam berdarah paling aktif saat pagi hari saat matahari sudah terbit dan siang menjelang sore hari. Walau, tak menutup kemungkinan nyamuk ini keluar di malam hari.
Untuk mencegah digigit nyamuk demam berdarah, Anda sebaiknya mengurangi aktivitas pada waktu tersebut di tempat yang dicurigai banyak nyamuk.
Anda sebaiknya tidak menggantung atau menumpuk pakaian di tempat yang terbuka, seperti kamar atau ruangan tertentu. Sebab, tumpukan pakaian di ruangan bisa menjadi tempat nyamuk bersembunyi.
Simpanlah tumpukan baju di tempat tertutup, seperti lemari yang tertutup. Mengurangi persembunyian nyamuk merupakan salah satu pencegahan DBD yang bisa dilakukan.
Sebagai upaya pencegahan demam berdarah secara alami, ada beberapa tanaman atau bahan alami yang dapat mengusir nyamuk karena aromanya.
Jadi, Anda bisa menanam tanaman pengusir nyamuk ini, meletakkannya sekaligus sebagai hiasan rumah, atau menggunakan minyak esensial dan melarutkannya dalam diffuser.
Beberapa bahan alami yang dapat digunakan untuk mengusir dan mencegah nyamuk penyebab DBD, antara lain:
BACA JUGA: Sekilas Mirip, Ini Perbedaan Gejala Tipes, DBD, dan Campak
Hingga saat ini, vaksin DBD masih terus dikembangkan. Beberapa waktu lalu, Dengvaxia, nama vaksin DBD sempat direkomendasikan untuk pencegahan demam berdarah.
Namun, seiring waktu, vaksin ini dinilai kurang efektif jika diberikan kepada mereka yang belum pernah terinfeksi.
Itu sebabnya, cara terbaik untuk mencegah DBD adalah dengan melakukan berbagai upaya di atas.
Selain menggunakan berbagai cara di atas, untuk mencegah penyebaran demam berdarah, lingkungan rumah Anda biasanya juga akan melakukan fogging demam berdarah. Namun, umumnya ini dilakukan jika sudah terjadi kasus demam berdarah di area perumahan.
Meski fogging memang jadi salah satu upaya pencegahan penyebaran DBD, Anda tetap harus melakukan berbagai cara di atas. Sebab, obat untuk fogging kadang kala tidak mampu membunuh jentik atau telur nyamuk.
Mencegah selalu lebih baik daripada mengobati. Apalagi ada komplikasi DBD yang mungkin terjadi jika kondisi ini terlambat dikenali.
Waspadailah jika muncul gejala DBD, seperti demam, mimisan, nyeri tulang, dan muncul bintik merah. Terlebih jika Anda merasa habis digigit nyamuk Aedes aegypti.
Penanganan dini dapat menjadi salah satu upaya mencegah kondisi demam berdarah semakin memburuk. Pantau kondisi kesehatan Anda dengan saksama.
Anda juga bisa melakukan konsultasi dokter online lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ, untuk mengetahui seberapa sering Anda sebaiknya melakukan check up.
Download aplikasinya sekarang di AppStore dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Serai atau sereh tak hanya bermanfaat untuk bumbu dapur saja tetapi juga bisa dijadikan campuran sabun. Manfaat sabun sereh tak lepas dari kandungan antibakteri, antimikroba, dan juga antijamur di dalamnya.
Bahaya obat nyamuk bakar untuk kesehatan perlu Anda pertimbangkan sebelum menggunakannya. Menghirup substansi insektisida yang terdapat dalam obat nyamuk bakar dapat memicu kanker paru-paru.
Penderita demam berdarah (DBD) bisa mengalami gejala ringan hingga parah. Kenali gejalanya, karena DBD parah bisa mengancam jiwa.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved