Cara minum obat yang benar sebaiknya mengikuti aturan pakai atau petunjuk dokter. Untuk obat 3 kali sehari, Anda sebaiknya menjeda tiap 8 jam.
31 Agt 2021
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Cara minum obat yang benar dapat membuat obat diserap sempurna
Table of Content
Obat adalah bahan kimia yang digunakan untuk menyembuhkan, meringankan, dan mencegah penyakit. Untuk mendapatkan manfaat dari penggunaan obat, Anda perlu memperhatikan cara minum obat yang benar.
Advertisement
Simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui pedoman minum obat yang benar beserta tips bagi Anda yang kesulitan menelan obat.
Obat memiliki berbagai jenis, bentuk, dosis, aturan pakai yang berbeda sesuai dengan kondisi pasien. Dokter mungkin akan meresepkan obat khusus untuk Anda.
Selain itu, Anda mungkin juga dapat membeli obat bebas di apotek tanpa resep dokter.
Obat-obatan bisa berbahaya bagi tubuh Anda jika tidak meminumnya sesuai instruksi dokter atau aturan pada kemasan.
Berikut ini cara minum obat yang benar agar obat bisa bekerja efektif dan aman di tubuh Anda.
Sama halnya daat memilih dan mengonsumsi produk makanan, memperhatikan tanggal kedaluwarsa pada kemasan obat juga penting untuk dilakukan.
Memeriksa tanggal kedaluwarsa pada kemasan obat bisa menghindari Anda dari kemungkinan keracunan hingga kematian.
Selain itu, perhatikan pula kemasan, warna, bentuk, dan bau obat. Jika terdapat cacat atau perubahan warna, bentuk, dan bau sebaiknya jangan dikonsumsi.
Untuk itu, lakukan pengecekan rutin kotak obat di rumah Anda. Jangan sampai Anda meminum obat kedaluwarsa. Hal ini bisa membahayakan Anda dan keluarga.
Dosis obat yang diberikan oleh dokter atau tertera pada kemasan obat biasanya tergantung pada usia, berat badan, kesehatan ginjal dan hati, serta faktor kesehatan lainnya.
Jangan minum obat lebih dari dosis yang dianjurkan. Hal ini tidak akan membuat Anda sembuh lebih cepat. Sebaliknya, Anda malah mungkin mengalami overdosis yang membahayakan nyawa.
Jangan pula mengurangi dosis obat tanpa konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Mengurangi dosis sendiri dapat mengurangi keampuhan obat dalam penyembuhan penyakit.
BACA JUGA: Fakta Minum Susu Setelah Minum Obat yang Perlu Anda Ketahui
Minumlah obat pada waktu yang telah dianjurkan dokter atau sesuai dengan yang tertera di kertas aturan pakai.
Misalnya, untuk jarak minum obat yang tertulis 3x1 berarti Anda harus meminumnya sebanyak 3 kali dalam sehari dengan jeda 8 jam antar obat. Jadi, dalam sehari (24 jam), proses penyembuhan bisa berlangsung.
Sebagai contoh, obat A dikonsumsi 3 kali sehari maka Anda dapat membuat jadwal seperti di bawah ini:
Banyak obat yang perlu dikonsumsi pada waktu-waktu tertentu untuk mencapai efektivitasnya. Misalnya, ada obat yang harus dikonsumsi setiap pagi untuk menjaga jumlah obat dalam sistem tubuh Anda.
Minumlah obat pada waktu yang sama setiap harinya. Melewatkan waktu minum obat karena berbagai alasan dapat menurunkan dosis obat dalam tubuh dan membuatnya bekerja kurang maksimal.
Selain itu, ada pula obat yang harus dikonsumsi sebelum atau bersamaan dengan waktu makan.
Beberapa obat juga harus dikonsumsi ketika perut kosong untuk memaksimalkan kerja obat. Dalam hal ini, Anda harus minum obat 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
Obat memiliki bentuk yang berbeda, antara lain:
Masing-masing sediaan itu memiliki cara pemberian obat yang berbeda-beda pula. Pastikan Anda menanyakan kepada dokter atau apoteker mengenai cara penggunaan obat yang benar.
Misalnya saja, cara minum obat kapsul sebaiknya tidak membuka kemasan kapsulnya. Hal ini bisa membuat penyerapan obat menjadi terlalu cepat.
Contoh lainnya, pemberian obat lewat injeksi, umumnya dilakukan oleh dokter karena butuh keahlian khusus untuk menentukan lokaso yang tepat. Kecuali, untuk injeksi insulin bisa dilakukan secara mandiri setelah memahami panduan yang diberikan dokter.
Beberapa jenis obat bisa menimbulkan interaksi obat dengan bahan atau obat lain. Interaksi obat tersebut terkadang dapat memengaruhi kerja obat. Bisa memperbesar risiko efek samping ataupun menurunkan kerja obat.
Untuk mencegah interaksi obat, informasikan kepada dokter atau apoteker mengenai hal berikut:
Selain itu, Anda juga dapat menanyakan tentang makanan dan minuman yang mungkin perlu dihindari selama mengonsumsi obat tersebut.
Mungkin Anda harus berhenti minum alkohol selama pengobatan. Pasalnya, obat-obatan dapat berinteraksi dengan alkohol.
Selain bertujuan mencegah interaksi obat yang negatif, hal ini juga dapat memaksimalkan kerja obat dalam proses penyembuhan.
Mengetahui cara penyimpanan obat yang benar dapat mempertahankan kualitas obat dan menghindarkan Anda dari keracunan.
Sebagian besar obat perlu disimpan dalam suhu ruang. Meski demikian, ada juga obat yang perlu disimpan di kulkas.
Hindari menyimpan obat di tempat yang langsung terkena sinar matahari. Selain itu, hindari pula menyimpan obat di kamar mandi atau di dalam mobil karena memiliki suhu yang panas dan lembap.
Anda bisa bertanya langsung kepada dokter atau apoteker terkait tempat terbaik menyimpan obat untuk mempertahankan kualitasnya.
Baca Juga
Salah satu cara minum obat yang benar adalah minum obat tepat waktu sesuai dengan anjuran dokter. Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika Serikat, CDC, memperkirakan bahwa lupa minum obat menyebabkan 30-50 persen kegagalan dalam pengobatan penyakit.
Berikut ini beberapa tips yang bisa Anda lakukan agar tidak lupa meminum obat.
Beberapa orang mungkin merasa kesulitan menelan obat, anak kecil misalnya. Akibatnya, kondisi berpotensi menyebabkan minum obat jadi tidak teratur.
Kondisi seperti disfagia membuat seseorang sulit menelan makanan, termasuk menelan obat.
Trauma akibat pernah tersedak juga mungkin membuat seseorang takut menelan obat dalam bentuk pil, kapsul, atau tablet secara langsung.
Beberapa cara menelan obat yang mudah dan nyaman yang bisa diikuti:
Mengetahui cara menelan obat yang benar dapat membantu obat bekerja lebih baik. Dengan begitu, proses penyembuhan juga jadi lebih cepat.
Kepatuhan terhadap cara minum obat sesuai anjuran dokter atau aturan di kemasan obat sangat penting dalam proses penyembuhan. Selain itu, cara minum obat yang benar juga dapat menghindari keracunan dan efek samping.
Konsultasikan ke dokter jika setelah mengonsumsi obat Anda mengalami reaksi alergi.
Anda juga bisa berkonsultasi tentang cara minum obat menggunakan fitur chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Metamizole adalah obat golongan NSAID yang dapat digunakan untuk meredakan nyeri dan demam. Efek samping obat ini dianggap berbahaya, sehingga di beberapa negara, penggunaannya dilarang.
Obat ambeien tradisional dapat digunakan untuk mengobati gejala ambeien atau wasir yang ringan. Apa saja obat ambeien alami yang bisa digunakan di rumah?
Amoxicillin untuk ibu hamil dianggap aman untuk dikonsumsi. Namun, pemakaian amoksisilin untuk ibu hamil hanya boleh dilakukan di bawah pengawasan dokter.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved