logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Cara Merawat Softlens yang Benar agar Awet dan Mencegah Iritasi

open-summary

Cara merawat softlens yang benar perlu diperhatikan agar tidak menyebabkan infeksi pada mata. Anda perlu mengetahui bagaimana cara membersihkan, menyimpan, hingga menggunakannya kembali agar awet dan tidak sebabkan penyakit pada penglihatan.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

22 Nov 2022

cara merawat softlens yang benar

Cara merawat softlens yang benar bisa menghindari mata iritasi

Table of Content

  • Cara merawat softlens yang benar
  • Risiko penyakit akibat memakai softlens  yang kotor 

Softlens termasuk alternatif bagi mereka yang memiliki masalah penglihatan, namun enggan menggunakan kacamata. Kendati demikian, menggunakan softlens  tidak boleh asal karena mata Anda bisa saja iritasi bahkan terkena penyakit akibat lensa kontak yang kotor. Oleh sebab itu, Anda perlu mengetahui bagaimana cara merawat softlens yang benar. 

Advertisement

Perawatan softlens ini termasuk cara menyimpan hingga cara menggunakannya. Pasalnya, jika tidak dirawat dengan benar, softlens dapat rusak hingga membuat iritasi mata. 

Cara merawat softlens yang benar

Cara merawat softlens atau lensa kontak sebenarnya tergantung pada jenis yang Anda gunakan. Namun, secara umum perawatan softlens  yang baik dan benar mencakup langkah berikut: 

1. Cuci tangan sebelum menyentuh softlens 

Pastikan selalu cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir. Jangan lupa pula untuk mengelap tangan Anda hingga benar-benar kering.

Pilihlah sabun yang tidak mengandung wewangian, minyak, dan pelembap. Ketiga bahan ini dapat menyebabkan jari-jari tangan menjadi lengket. 

Jari-jari Anda juga bisa tidak sengaja memindahkan wewangian, minyak, dan pelembap tersebut ke lensa kontak ketika menyentuhnya. Jika lensa kontak kemudian Anda pakai, mata bisa saja menjadi iritasi dan penglihatan menjadi kabur. 

2. Gunakan cairan pembersih khusus lensa kontak

Setiap jenis lensa kontak memiliki prosedur perawatan yang berbeda-beda. Gunakan cairan pembersih khusus yang dianjurkan oleh dokter mata untuk membersihkan atau merendam lensa kontak. 

Jika Anda menggunakan lensa kontak jenis softlens untuk beberapa kali dalam seminggu hingga hitungan bulan, gantilah cairan softlens setiap hari. Terutama di malam hari, ketika Anda hendak menyimpan kembali softlens ke dalam wadahnya.  

Sebaiknya, jangan menggunakan softlens yang sudah mengering sebab akan lebih mudah robek. Apabila terpaksa, rendamlah terlebih dulu selama selama 4 jam sebelum memakainya kembali. 

Lantas, bagaimana dengan softlens baru? Bolehkah softlens baru langsung dipakai? Menurut American Academy of Ophthalmology, selama softlens dalam kemasan masih belum melewati batas kedaluwarsa, kontak lensa tetap aman digunakan secara langsung tanpa perlu dibilas atau dibersihkan terlebih dahulu dengan cairan pembersih tambahan. 

Namun, ada baiknya jika Anda merendam softlens baru terlebih dulu dengan cairan khusus softlens setidaknya 8 jam sebelum digunakan.

3. Hati-hati ketika membersihkan lensa kontak

Bagaimana cara membersihkan softlens yang benar? Untuk membersihkan lensa kontak, Anda perlu meletakkan softlens di telapak tangan dan tetesi cairan pembersih.

Gosok lensa kontak Anda dengan ujung jari telunjuk secara lembut dan perlahan-lahan agar tidak robek atau tergores. Memiliki kuku yang pendek membantu mengurangi risiko softlens robek.

Softlens sebaiknya dibersihkan atau dicuci setiap hari, terutama setelah Anda menggunakannya. Selain itu, pastikan juga untuk mengeringkan lensa setelah dibersihkan untuk kemudian disimpan kembali ke wadahnya. 

4. Jangan membersihkan softlens dengan air biasa

Cara merawat softlens yang benar selanjutnya adalah jangan menggunakan air biasa untuk membersihkan ataupun menyimpannya. 

Pasalnya, air biasa, apalagi air keran mungkin saja mengandung mikroorganisme mungkin saja hidup di dalam air dan bisa mencemari lensa kontak Anda. Ditambah lagi, air biasa tidak seperti cairan pembersih softlens yang mengandung disinfektan. 

Namun demikian, Anda juga tidak dianjurkan untuk membersihkan lensa kontak dengan air steril. Pastikan Anda hanya menggunakan cairan khusus softlens untuk membersihkannya.

5. Bersihkan wadah lensa kontak tiap habis digunakan

Wadah lensa kontak yang berisi cairan sebaiknya dibersihkan secara rutin, paling tidak tiap habis dipakai. Langkah ini bertujuan mencegah penumpukan bakteri yang mungkin terjadi di dalam wadah tersebut.

Anda dapat membersihkan tempat lensa kontak dengan cairan steril atau air hangat. Kemudian biarkan wadah lensa kontak kering dengan sendirinya, tidak perlu dilap.

American Academy of Ophthalmology juga merekomendasikan  untuk mengganti wadah lensa kontak setiap tiga bulan, atau jika sudah dalam kondisi rusak. 

6. Hindari menyentuh ujung botol cairan pembersih

Pastikan ujung botol tempat cairan lensa kontak tetap bersih. Misalnya, tidak menyentuhnya atau menjaganya agar tidak menempel dengan benda apa pun.

Setelah cairan digunakan, tutuplah botol dengan kencang agar cairan di dalamnya tidak terkontaminasi. 

7. Pastikan kuku Anda bersih dan pendek

Kuku yang panjang bisa menggores atau menyobek lensa kontak secara tak sengaja. Bakteri juga bisa saja berdiam di kuku-kuku tersebut. Oleh karena itu, pastikan Anda menjaga kebersihan kuku dan memotongnya agar tetap pendek.

Risiko penyakit akibat memakai softlens  yang kotor 

Cara merawat softlens yang tidak benar bisa membuat lensa kontak Anda jadi kotor atau terkontaminasi mikroorganisme lain. Hal ini berpotensi menyebabkan sejumlah masalah kesehatan, seperti:

1. Mata kering

Penggunaan lensa kontak jangka panjang bisa saja membuat mata Anda semakin kering. Mata kering kemudian bisa berujung pada iritasi mata.

Kalau Anda rentan mengalami mata kering, cobalah untuk rutin memakai tetes mata softlens saat memakai lensa kontak.

2. Infeksi pada mata

Infeksi pada mata paling sering terjadi akibat bakteri. Bakteri bisa dengan mudah berpindah dari tangan maupun air keran yang Anda gunakan ke lensa kontak, kemudian memicu infeksi pada mata.

Salah satu gejala infeksi pada mata ialah timbulnya mata merah. Kondisi ini disebut juga dengan istilah konjungtivitis infektif. 

3. Hipoksia

Kondisi kekurangan oksigen ini bisa terjadi pada kornea mata. Kondisi ini bisa muncul akibat Anda terus-menerus memakai lensa kontak, sehingga menghalangi asupan oksigen yang diterima oleh kornea. Karenanya, lepas lensa kontak saat tidur.

4. Alergi

Bukannya tidak mungkin Anda mengalami reaksi alergi ketika menggunakan lensa kontak. Pemicu alergi bisa berasal dari bahan-bahan lensa kontak itu sendiri maupun cairan pembersihnya. Alergi juga bisa ditandai dengan munculnya konjungtivitis alergi.

Gangguan-gangguan mata di atas umumnya memiliki gejala awal yang serupa. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Mata terasa gatal, sakit, atau panas dan perih seperti terbakar.
  • Mata terus-menerus mengeluarkan cairan.
  • Kemerahan pada mata.
  • Penglihatan yang terganggu.
  • Mata yang sensitif terhadap cahaya.

Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera lepaskan lensa kontak dan periksakan mata Anda ke dokter spesialis mata. Hindari penggunaan lensa kontak sampai Anda menemui dokter mata terlebih dahulu.

Advertisement

kesehatan matamata kering

Ditulis oleh Annisa Amalia Ikhsania

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved