Cara merawat gigi palsu antara lain dengan menyikatnya setiap hari menggunakan pembersih khusus dan sikat gigi berbulu lembut, merendamnya saat malam hari, dan membersihkannya setelah makan.
3.15
(13)
3 Jan 2021
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Cara merawat gigi palsu salah satunya dengan rajin menyikatnya
Table of Content
Para pengguna gigi palsu perlu mengetahui cara merawat gigi palsu yang benar. Sebab, jika tidak dibersihkan dan disimpan dengan benar, gigi palsu akan mudah rusak, longgar, tidak nyaman saat digunakan, berubah warna, dan berbau.
Advertisement
Layaknya gigi asli, gigi palsu juga bisa dihinggapi oleh bakteri dan kuman. Apabila tumpukan kotoran itu terus dibiarkan, maka lama-kelamaan bukan hanya gigi palsu yang akan rusak, tapi juga gigi asli, gusi, dan jaringan rongga mulut lain di sekitarnya.
Penggunaan gigi palsu yang kotor dan tidak pas bisa menyebabkan infeksi jamur di rongga mulut, sariawan, radang gusi, hingga memicu penumpukan plak dan karang gigi.
Gigi palsu lepasan adalah gigi palsu yang bisa Anda lepas dan pasang sendiri. Jenis ini paling umum digunakan dan tersedia dalam berbagai bahan, mulai dari akrilik, metal, hingga bahan plastik yang lebih lentur.
Berikut ini adalah cara merawat gigi palsu lepasan yang tepat agar tetap awet.
Gigi palsu yang sudah digunakan seharian di mulut, menjadi tempat menumpuknya berbagai kotoran termasuk bakteri dan jamur penyebab penyakit. Jadi agar bisa bersih sempurna, Anda perlu menyikatnya setiap hari, setidaknya saat mandi.
Untuk menyikat gigi palsu, jangan menggunakan pasta gigi. Sebab, pasta gigi mengandung bahan abrasif yang bisa merusak permukaan gigi palsu. Sebaliknya, pilihlah pembersih khusus gigi palsu atau sabun cuci piring berbahan ringan. Pakai sikat yang berbulu lembut agar permukaan gigi palsu tidak rusak.
Setelah makan, akan ada banyak debris atau sisa makanan yang melekat ke gigi palsu. Oleh karena itu idealnya, Anda langsung membersihkannya saat itu juga.
Cara membersihkan gigi palsu setelah makan sebenarnya sederhana. Anda cukup melepas gigi palsu dan mengalirinya dengan air hingga debris atau sisa makanan tersebut lepas dari permukaannya.
Lalu, keringkan air berlebih menggunakan tisu atau handuk berbahan halus dan gigi palsu bisa kembali digunakan.
Sebelum memasang kembali gigi palsu, alangkah baiknya membersihkan gigi dan rongga mulut. Anda bisa menyikat gigi dan berkumur menggunakan obat kumur agar napas kembali segar dan sisa makanan ikut terangkat.
Menjaga keutuhan gigi sangat penting bagi pengguna gigi palsu lepasan. Sebab, jika gigi asli yang digunakan sebagai penyangga rusak atau berlubang, maka gigi palsu akan tidak pas saat digunakan sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman.
Merendam gigi palsu saat tidur bertujuan untuk menjaga bentuknya. Sebab, gigi palsu dirancang untuk berada di lingkungan yang basah seperti rongga mulut. Oleh karena itu jika dibiarkan kering, bentuk gigi palsu akan berubah.
Saat tidur, Anda perlu merendamnya di dalam air biasa atau cairan khusus untuk merendam gigi palsu. Jangan gunakan gigi palsu saat tidur karena bisa menjadi tempat tumbuhnya bakteri dan jamur.
Selain itu, melepas gigi palsu saat tidur juga akan membantu gigi penyangga dan gusi “beristirahat” setelah seharian menjalankan tugas menopang gigi palsu.
Pagi harinya, setelah bangun tidur, jangan langsung gunakan gigi palsu yang semalam direndam. Bersihkan terlebih dahulu gigi tersebut, terutama jika Anda menggunakan cairan perendam khusus dan bukan air biasa.
Cairan itu mengandung bahan kimia yang jika tidak dibersihkan, berisiko tertelan dan memicu mual, muntah, dan rasa panas seperti terbakar. Pastikan Anda mengikuti instruksi yang tertera pada kemasan.
Agar gigi palsu bisa awet, Anda juga harus menyimpannya dengan baik dan benar. Saat sedang tidak digunakan, gigi palsu harus selalu direndam di dalam air bersuhu ruangan atau cairan rendaman gigi palsu khusus yang saat ini banyak tersedia di apotek.
Jangan biarkan gigi palsu diletakkan sembarangan karena udara akan membuatnya kering dan berubah bentuk. Anda juga tidak boleh merendam gigi palsu di dalam air hangat atau panas karena dikhawatirkan akan mengubah bentuknya.
Satu tips untuk Anda, sebaiknya jangan menyimpan gigi palsu dengan membungkusnya menggunakan tisu. Sebab seringkali, gigi tersebut dikira sampah dan tidak sengaja dibuang.
Selama menggunakan gigi palsu, pastikan Anda rutin memeriksakan kondisi rongga mulut ke dokter gigi setidaknya enam bulan sekali.
Pada pemeriksaan rutin, dokter akan membersihkan karang gigi dan memantau kondisi gigi palsu. Anda juga disarankan untuk datang ke dokter gigi jika gigi palsu mulai terasa tidak nyaman.
Baca Juga: Perbedaan Jenis-Jenis Gigi Palsu, Lepasan dan Cekat
Gigi palsu cekat adalah gigi palsu yang dilekatkan secara permanen menggunakan metode tertentu. Contoh gigi palsu cekat adalah dental bridge atau gigi tiruan jembatan dan implan gigi.
Kedua jenis gigi palsu tersebut tidak bisa dilepas dan dipasang sendiri oleh pasien, sehingga cara merawatnya pun berbeda dari gigi palsu lepasan.
Pada gigi tiruan yang cekat, cara merawatnya pada dasarnya sama seperti merawat gigi asli, yaitu dengan:
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara merawat gigi palsu maupun masalah rongga mulut lainnya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Ulat gigi bukanlah penyebab gigi berlubang. Penyebab gigi berlubang yang sebenarnya adalah bakteri. Kepercayaan ini perlu diubah agar masyarakat memiliki kesadaran lebih untuk menjaga kesehatan gigi dan mulutnya
Cabut gigi geraham dan geraham bungsu perlu dilakukan jika perawatan lain tidak lagi bisa dilakukan untuk mengembalikan fungsi gigi. Pencabutan akan diawali dengan pembiusan sehingga pasien tidak merasa sakit ketika prosedur berlangsung.
Biasanya, ganti karet behel dilakukan saat sudah waktunya kontrol gigi. Padahal mengganti karet juga bisa dilakukan saat mengalami kondisi tertentu.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lidya Hapsari
Dijawab oleh dr. Sylvia V
Dijawab oleh dr. Sandy Aditya Pradana
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved