Sangat penting memastikan rambut kemaluan wanita tetap terawat. Pasalnya bulu rambut ini cenderung lembap sehingga rentan menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Apapun cara merawatnya, pastikan tetap bersih.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Jun 2021
Pastikan area kemaluan tetap bersih agar terhindar dari masalah
Table of Content
Di antara banyaknya rambut pada tubuh, sangat penting memastikan rambut kemaluan wanita tetap terawat. Terlebih, bulu rambut yang tumbuh di area vulva ini cenderung lembap sehingga rentan menjadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri.
Advertisement
Sangat wajar jika Anda merasa bingung harus mulai dari mana ketika akan merawat bulu rambut kemaluan wanita. Ada banyak versi. Mulai dari yang memastikan area vulva dan vagina harus benar-benar bebas bulu, hingga yang mempertahankannya agar tetap tumbuh. Mana yang tepat?
Sama seperti bentuk vagina serta anatominya yang berbeda antara satu orang dan lainnya, bulu rambut kemaluan wanita juga kondisinya berlainan. Satu yang pasti, tidak ada satu aturan mutlak tentang bagaimana cara merawatnya.
Hanya saja, ada beberapa hal yang perlu diketahui seputar cara membentuk rambut kemaluan ini:
Cara alami berarti membiarkan rambut kemaluan tumbuh tanpa melakukan apapun. Ketika ingin mencukur pun, Anda bisa menggunakan clipper, trimmer, atau gunting. Namun ketika menggunakan gunting, pastikan sudah dibersihkan menggunakan disinfektan terlebih dahulu.
Tak kalah penting, jangan berbagi alat cukur untuk bulu rambut kemaluan wanita. Ikuti instruksi penggunaan dan jaga kebersihannya.
Ada banyak versi cara mencukur rambut kemaluan dengan risikonya masing-masing. Namun perlu diingat bahwa ketika mencukur atau shaving, sangat besar kemungkinan membuat kulit luka. Ini dapat menjadi pintu masuknya bakteri. Jadi, pastikan selalu menggunakan mata pisau yang benar-benar steril.
Anda juga bisa menggunakan shaving gel atau lubrikan sebagai pelindung kulit. Setelah mencukur pun, aplikasikan krim kortison untuk mencegah terjadinya iritasi.
Metode waxing berarti mencukur rambut kemaluan wanita dari akarnya. Penting untuk melakukan prosedur ini di salon atau klinik yang menerapkan protokol serta menjaga kebersihan area dan peralatannya.
Risiko dari waxing adalah membuat folikel rentan mengalami infeksi seperti bisul, folikulitis, dan abses. Bahkan, ada studi dari Department of Dermatology di Nice Prancis menyebutkan waxing rentan menyebabkan infeksi virus molluscum contagiosum.
Cara menghilangkan rambut kemaluan berikutnya adalah dengan menggunakan alat perontok bulu kimia atau chemical depilatory. Cara kerjanya adalah dengan memecah rambut sehingga perlahan terlepas dari kulit.
Metode ini cukup nyaman digunakan. Namun, tetap saja ada risiko terjadinya reaksi alergi hingga iritasi. Banyak orang yang sensitif terhadap produk perontok bulu semacam ini, jadi sebaiknya lakukan patch test terlebih dahulu.
Prosedur laser juga bisa diterapkan bagi yang ingin menghilangkan rambut kemaluan dalam jangka panjang. Targetnya adalah folikel rambut yang ada di bawah permukaan kulit. Pastikan metode ini dilakukan oleh terapis profesional.
Manapun metode yang Anda pilih, pastikan area rambut kemaluan selalu bersih dan terjaga. Kenali tiap risiko dari metode yang dipilih sehingga bisa mempertimbangkan apa saja mitigasinya.
Jenis iritasi paling umum terjadi pada rambut kemaluan wanita biasanya ditandai dengan munculnya jaringan parut atau benjolan kemerahan. Ini juga biasanya terjadi di lokasi ingrown hair.
Namun, jangan sekali-kali mencoba melepaskannya secara paksa. Ini justru dapat menimbulkan trauma dan risiko infeksi bakteri.
Untuk meredakan iritasi, coba berikan kompres hangat agar peradangan berkurang. Dengan demikian, iritasi pun akan sembuh dengan sendirinya.
Selain itu, Anda juga bisa mengaplikasikan krim hidrokortison yang dijual bebas. Tujuannya untuk mengurangi pembengkakan serta mencegah infeksi bakteri. Tak kalah penting, jangan aplikasikan produk dekat area mulut vagina.
Apabila kondisi ini justru menimbulkan rasa nyeri, konsultasikan dengan dokter spesialis.
Tiap orang memiliki preferensi masing-masing dalam merawat bulu kemaluannya. Tak perlu latah mengikuti tren. Mau menggunakan cara yang manapun sebenarnya sah-sah saja.
Namun pastikan Anda mengetahui teknik yang benar saat melakukannya sendiri di rumah atau memastikan terapis yang menangani Anda di salon atau klinik adalah profesional. Tujuannya untuk menghindari terjadinya masalah di bagian kewanitaan Anda.
Ingat juga bahwa keberadaan rambut kemaluan juga berfungsi untuk melindungi vagina, mengusir keringat, mencegah lecet, bahkan berperan dalam seksualitas.
Baca Juga
Apa pun cara merawat rambut yang Anda pilih, hal yang paling penting adalah menjaga kebersihannya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar keluhan di area sekitar rambut kemaluan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
A-spot merupakan salah satu zona sensitif yang bisa memberi sensasi kenikmatan tersendiri dan membantu mempermudah wanita untuk mencapai orgasme.
29 Mar 2021
Ada sejumlah makanan agar Miss V basah dan tidak kering yang bisa Anda konsumsi secara rutin. Beberapa makanan tersebut meliputi kacang kedelai, alpukat, yogurt tawar, dan apel.
12 Mar 2021
Ciri keputihan menopause yang normal adalah berwarna putih atau bening, tidak terlalu kental atau sedikit berair, dan tidak berbau menyengat.
26 Sep 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved