Pendidikan sex atau edukasi seksual merupakan informasi penting yang perlu didapatkan oleh anak. Sebagai bagian dari pola asuh yang baik, orang tua perlu terlibat dalam pendidikan anak, termasuk urusan pendidikan seksual.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
25 Apr 2023
Pendidikan seksual dapat diberikan ketika orangtua mengajak anak membicarakan hal-hal yang ada di sekitar
Table of Content
Seksualitas dan pembicaraan mengenai hal-hal yang berbau seksual adalah sesuatu yang jarang disinggung. Pendidikan seksual terkadang masih dianggap tabu oleh sebagian besar masyarakat Indonesia.
Advertisement
Padahal pendidikan seksual atau edukasi seks penting bagi anak-anak, khususnya kaum remaja akil balik yang sangat gencar dalam mengeksplorasi seksualitasnya.
Di balik pentingnya pendidikan seksual, para orangtua terkadang cukup kebingungan dalam memberikan edukasi seks kepada para remaja.
Sebenarnya, Anda tidak perlu bingung karena terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memberikan pendidikan seksual kepada kaum remaja.
Sekolah di Indonesia belum secara khusus memberikan kurikulum mengenai pendidikan seksual. Oleh karena itu, peran orangtua dalam mengajarkan edukasi seks yang benar sangat diperlukan agar kaum remaja bisa mengerti mengenai seks dengan tepat.
Pembicaraan mengenai seks antara orangtua dan anak adalah hal yang dapat menimbulkan kecanggungan. Akan tetapi, orangtua tidak perlu menghindari topik ini dengan menerapkan langkah-langkah pemberian pendidikan seksual kepada remaja berikut ini:
Mencari waktu atau kesempatan untuk membicarakan mengenai edukasi seks tidaklah sesulit yang dibayangkan.
Topik mengenai seks dapat disisipkan melalui media, misalnya saja pembicaraan mengenai berita yang terkait kekerasan seksual ataupun saat sedang mendengarkan lagu yang mengandung unsur seksual.
Orangtua juga bisa memberikan pendidikan seksual saat sedang berdua bersama anak, seperti ketika sedang berbelanja bersama atau sedang dalam perjalanan pulang di mobil.
Saat sedang memberikan pendidikan seksual atau edukasi seks, orangtua perlu terbuka dan jujur kepada anak mengenai apa pentingnya pendidikan seksual meskipun topik tersebut sekilas menimbulkan ketidaknyamanan.
Saat orangtua tidak bisa menjawab pertanyaan anak, orangtua tidak perlu malu untuk mengakuinya, bahkan orangtua dapat mencoba mencari tahu jawabannya bersama anak.
Selain kejujuran dan keterbukaan, orangtua tidak perlu berbelit-belit atau menutup-nutupi suatu topik tertentu mengenai seks. Orangtua harus memberitahukan pendidikan seksual secara langsung dan jelas.
Tidak hanya orangtua yang dapat mengekspresikan perasaan dan pemikirannya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan seks, tetapi anak juga memiliki hak untuk menyampaikan pemikiran dan perasaannya.
Orangtua sebaiknya tidak menghakimi, mencemooh, dan memarahi anak mengenai pemikiran dan perasaannya sehubungan dengan hal-hal yang berbau seksual. Cobalah untuk tidak mendikte anak dan memahami pandangan atau persepsi anak.
Dorong anak untuk memberikan pertanyaan ataupun menyampaikan pendapatnya. Saat anak mengajukan suatu pertanyaan, apresiasi pertanyaan tersebut dengan memberitahukan bahwa orangtua senang menerima pertanyaan dari anak.
Pendidikan seksual memang bertujuan untuk memberitahukan remaja mengenai seperti apa hubungan intim yang aman dan sehat serta waktu yang tepat untuk dapat melakukan hubungan seksual.
Namun, edukasi seks juga harus meliputi informasi mengenai hubungan berpacaran. Remaja perlu mengetahui bagaimana pacaran yang benar serta bagaimana cara memilih pasangan yang tepat.
Pengetahuan mengenai pacaran dan mencari pasangan yang benar akan membantu remaja untuk terhindari dari hubungan pacaran yang tidak sehat, seperti kekerasan saat berpacaran, dan sebagainya.
Saat sedang memberikan pendidikan seksual kepada anak, bukanlah hal yang aneh bila orangtua mendapatkan pertanyaan-pertanyaan yang sensitif terkait seks berupa homoseksualitas, tindakan perkosaan, dan sebagainya.
Orangtua harus bersiap dengan pertanyaan-pertanyaan yang sensitif seperti di atas. Yakinkan anak bahwa orangtua akan menerima anak apa adanya dan dengarkan apa yang disampaikan anak dan apresiasi keterbukaannya kepada orangtua.
Baca Juga
Pendidikan seksual kadang masih dianggap sebagai sesuatu yang tidak terlalu penting dan belum perlu dilakukan. Padahal pendidikan seksual merupakan salah satu hal yang seharusnya diberitahukan kepada anak dan remaja.
Pendidikan seksual tidak hanya membantu mencegah kehamilan dan terjangkiti penyakit menular secara seksual, tetapi juga membantu untuk menunda anak melakukan hubungan intim sampai mereka sudah siap, serta menghindari pelecehan dan kekerasan seksual.
Berikut beberapa tujuan pendidikan sex bagi anak:
Saat ini anak-anak makin mudah mendapatkan akses internet dan TV untuk mendapatkan informasi. Hubungan pertemanannya pun lebih luas dan beragam melalui media sosial.
Orangtua yang memberikan pendidikan seks pada anak bisa melindungi anak Anda dari efek negatif TV atau media informasi lainnya. Berikan juga mereka pemahaman mengenai dunia pergaulan agar anak Anda tidak terjerumus dalam hubungan seks bebas atau tindakan kriminal.
Membahas pendidikan seks secara terbuka dengan anak akan memberi Anda kesempatan untuk memberikan informasi yang sesuai dan akurat. Dengan dibentuknya kebiasaan membicarakan seks dengan anak, anak tidak akan mencari-cari sumber sendiri yang belum tentu aman dan tepat.
Selain itu, anak juga akan lebih percaya dengan Anda dan terbuka mengenai kehidupan seksualnya karena dia tahu bahwa Anda dapat diajak bicara tentang hal yang paling pribadi sekalipun.
Membahas topik seks bisa membuat anak menyadari bahwa dia harus melindungi dan menghargai tubuhnya sendiri.
Baca Juga
Orangtua mungkin merasa bingung mengenai apa yang harus dibahas saat memberikan pendidikan seksual pada remaja. Namun, tidak perlu pusing, karena terdapat beberapa hal yang bisa dibahas oleh orangtua, seperti:
Meskipun pengetahuan mengenai alat reproduksi sudah dibahas di sekolah, tetapi tidak ada salahnya bagi orangtua untuk menekankan pentingnya alat vital untuk dijaga dan bagaimana pubertas mempengaruhi tubuh mereka, serta meyakinkan anak untuk menerima dirinya apa adanya.
Bukanlah hal yang aneh ketika para remaja berusaha untuk mencari tahu seperti apa rasanya memiliki pasangan dan sebagai orangtua, Anda perlu untuk membimbing mereka untuk memilih pasangan yang tepat dan bagaimana membina hubungan berpacaran yang sehat.
Selain membahas bagaimana hubungan berpacaran yang sehat dan pasangan yang tepat, orangtua juga dapat membahas mengenai mengambil keputusan yang tepat di bawah pengaruh lingkungan dan bagaimana menyingkapi pasangan yang ingin mencoba melakukan hubungan intim.
Tidak ada salahnya orangtua mengenalkan anak pada alat-alat kontrasepsi dan bagaimana hubungan seksual di luar pernikahan mampu menimbulkan kehamilan yang tidak direncanakan.
Orangtua juga perlu membahas mengenai penyakit-penyakit yang dapat menular secara seksual saat melakukan hubungan intim yang tidak sehat, serta waktu yang tepat untuk melakukan hubungan seksual.
Advertisement
Ditulis oleh Anita Djie
Referensi
Artikel Terkait
Bercinta saat haid mungkin masih dianggap sebagai suatu hal yang tabu bagi sebagian besar orang. Meski memiliki berbagai manfaat, ada pula sederet risiko yang patut diwaspadai mengenai berhubungan seks saat haid ini.
15 Okt 2019
Gairah seksual Anda dan pasangan dapat dipertahankan dengan mengikuti tips seks populer menurut para pakar. Misalnya, Anda bisa menggunakan mainan seks dan atur suasana kamar tidur.
19 Mar 2019
G-spot pria adalah kelenjar prostat. Untuk merangsangnya, Anda bisa memberikan tekanan pada bagian tersebut dari dalam dengan cara memasukkan jari atau alat bantu seks ke anus, maupun dari luar.
26 Apr 2021
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved