logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Bayi & Menyusui

Ini Cara Menyimpan ASI yang Tepat agar Tidak Cepat Basi

open-summary

Cara menyimpan ASI yang baik dan benar mampu menjaga kualitas air susu. Simpanlah dengan memerhatikan suhu, wadah penyimpanan, hingga waktu pemerahan asupan bayi ini dilakukan


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari

5 Apr 2023

Cara menyimpan ASI perah berguna untuk menjaga kualitas air susu

Cara menyimpan ASI setelah diperah harus memerhatikan wadah dan suhunya

Table of Content

  • Cara menyimpan ASI perah
  • Simpan sesuai tanggal
  • Daya tahan ASI perah
  • Bagaimana cara memberikan ASI perah pada bayi?
  • Media pemberian ASI perah
  • Keuntungan pompa ASI
  • Catatan dari SehatQ

Cara menyimpan ASI yang benar, penting untuk diketahui oleh para ibu menyusui. Pasalnya, menyimpan ASI memerlukan perlakukan khusus agar nutrisinya tetap terjaga dan tidak cepat basi.

Advertisement

Cara penyimpanan ASI perah harus di wadah khusus untuk penyimpanan susu. Cara penyimpanan ASI yang tepat akan menjamin stok susu dan menjaga kualitasnya. Jangan sampai ASI jadi terbuang sia-sia atau rusak hanya karena tidak tahu cara menyimpan air susu yang benar.

Cara menyimpan ASI perah

no caption
Sebelum mengetahui cara simpan ASI, siapkan pompanya

Saat ingin mengikuti cara menyimpan ASI, perlu diingat, tempat penyimpanan pun memengaruhi kualitas ASI yang disimpan. Hal pertama yang perlu dipersiapkan untuk penyimpanan ASI adalah mempersiapkan peralatannya, di antaranya:

  • Pompa ASI (elektrik atau manual).
  • Botol kaca.
  • Kantong plastik khusus ASI.
  • Kulkas untuk menyimpan ASI.

Bagi ibu menyusui yang bekerja, kebutuhan cara penyimpanan ASI di atas harus dilengkapi dengan cooler bag, ice gel, dan peralatan lain, seperti nursing cover dan pengisi daya pompa.

Siapkan pula sabun cuci khusus untuk membilas botol pompa atau botol kaca usai digunakan.

Setelah mengetahui cara menyimpan ASI yang benar setelah dipompa, baik botol kaca maupun plastik khusus ASI, keduanya sama-sama benar.

Itu hanya pilihan mana yang dirasa lebih praktis. Jika Anda menggunakan botol kaca, Anda perlu mencucinya. Namun, botol bisa dipakai kembali.

Baca Juga

  • Efek Minum Teh Hijau untuk Ibu Menyusui
  • 10 Camilan Pelancar ASI yang Lezat dan Bernutrisi untuk Ibu Menyusui
  • Cara Menyusui Sambil Tidur yang Penting Diketahui Busui

Namun ketika menyimpan ASI perah dengan plastik khusus, artinya itu hanya bisa dipakai satu kali. Ingat, tidak ada plastik ASI yang bisa dipakai berulang. Plastik ASI pun harus benar-benar rapat dan tidak rawan bocor.

Biasanya, plastik penyimpan ASI perah untuk memenuhi kebutuhan ASI eksklusif dilengkapi dengan klip segel dua lapis serta bagian di depan untuk menuliskan tanggal dan nama. 

Yang tak kalah penting, jangan lupa menjaga kebersihan. Selain wadah penampung ASI, alat pompa ASI pun juga harus dibersihkan. Selain itu, selalu cuci tangan sebelum memompa ASI dan menyimpannya.

Simpan sesuai tanggal

no caption
Cara menyimpan ASI di lemari pendingin tidak diletakkan di pintu

Setelah tuntas memerah ASI, penyimpanan ASI juga harus memerhatikan waktu kapan ASI dipompa. Anda perlu menulis tanggal, jam, dan nama sebelum menyimpannya di kulkas khusus ASI. Fungsinya, agar Anda tahu berapa lama usia ASI perah tersebut.

Ketika akan mengeluarkannya untuk Buah Hati Anda, upayakan memberikan yang paling lebih dulu diperah. Tujuannya, menghindari ASI perah kedaluwarsa tanpa diketahui.

Untuk urusan menyimpannya, ada dua pilihan, yaitu di kulkas bawah (chiller) dan freezer. Menyimpan di kulkas bawah hanya dilakukan apabila ASI perah akan diberikan dalam waktu dekat atau kurang dari 5 hari.

Namun jika Anda menyimpan ASI perah untuk jangka panjang, segera simpan di freezer khusus ASI. Jika tidak memiliki kulkas khusus ASI dan terpaksa menyimpan bersama dengan frozen food lainnya, pastikan posisinya benar-benar terlindungi. 

Anda bisa menggunakan container plastik sebagai cara penyimpanan ASI. Ini berguna agar terhindar dari kontaminasi.

Sebaiknya, hindari meletakkan di bagian pintu. Sebab, bagian ini adalah yang paling sering dibuka tutup dan rentan mengalami perubahan suhu.

Daya tahan ASI perah

no caption
Kantong ASI menyentuh es batu sebagai cara menyimpan ASI

Selain penyimpanan ASI, hal yang tak kalah penting adalah mengetahui berapa lama daya tahan ASI perah di kulkas. Berbeda letak penyimpanan, berbeda pula daya tahannya. 

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), inilah daya tahan ASI perah berdasarkan tempat dan suhu penyimpanannya:

  • Lama penyimpanan dengan suhu ruangan, maksimal 25 derajat Celcius: 6-8 jam, wadah harus ditutup. Bila perlu, dibalut dengan handuk dingin.
  • Cooler bag tertutup, rentang suhu -15 hingga -4 derajat Celcius: 24 jam, asalkan es batu dan wadah ASI bersentuhan dan cooler bag tidak dibuka sama sekali.
  • Lama penyimpanan di kulkas bagian bawah (chiller), dengan suhu 4 derajat Celcius: 5 hari, disimpan di dalam kulkas bagian belakang yang paling dingin.

Baca juga: Ketahui Berapa Lama Daya Tahan ASI Perah dan Ciri ASI Basi

Sementara itu, IDAI juga membagi tiga cara menyimpan ASI perah di kulkas jika didinginkan atau dibekukan di dalam freezer. Yang terpenting, letakkan ASI di freezer bagian belakang.

Sebab, di bagian ini, suhu freezer berada dalam kondisi yang paling stabil. Inilah cara menyimpan ASI di dalam freezer:

  • Freezer dengan lemari es 1 pintu pada suhu -15 derajat Celcius: 2 minggu
  • Freezer dengan lemari es 2 pintu, pada suhu -18 derajat Celcius: 3-6 bulan.
  • Freezer dengan pintu di atas, pada suhu -20 derajat Celcius: 6-12 bulan.

Namun, jangan lupa, semakin lama Anda menyimpan ASI perah – entah itu di kulkas bawah atau freezer – semakin besar kemungkinan kandungan nutrisinya berkurang. ASI yang masih segar tetap mengandung nutrisi dan vitamin yang paling komplet.

Terlebih, IDAI juga menyampaikan, penyimpanan ASI yang lebih lama daripada waktu yang telah dianjurkan mampu mengurangi kandungan lemak pada air susu ibu. Oleh karena itu, kualitas ASI pun menurun.

Bagaimana cara memberikan ASI perah pada bayi?

no caption
Pastikan hangatkan ASI ke botol susu dengan saksama

Setelah memahami cara menyimpan ASI perah, selanjutnya yang tak kalah krusial adalah mengetahui cara memberikan ASI perah pada bayi. Jangan sampai setelah rangkaian proses penyimpanan yang sudah sesuai prosedur, ASI perah jadi rusak hanya karena salah proses pencairan.

Aturan utama memberikan ASI perah pada bayi adalah dengan menghindari perubahan suhu drastis.

Contohnya, tidak langsung menghangatkan ASI perah dari kondisi beku. Tujuannya agar kandungan antibodi dalam ASI perah tidak rusak. Sebaiknya, turunkan dulu ASI beku dari freezer ke kulkas bagian bawah sehari sebelumnya.

Dengan demikian, ketika akan diberikan pada bayi, ASI perah tersebut telah mencair dan siap untuk dihangatkan. ASI perlu dicairkan dengan suhu yang bertahap.

Cara menghangatkannya pun tidak bisa sembarangan. Metode terbaik adalah dengan membiarkan ASI perah mencair di suhu ruangan. Namun, jika harus segera diberikan pada bayi, hangatkan ASI di mangkuk berisi air hangat terlebih dahulu.

Setelah suhunya hangat, pindahkan ke botol susu anak untuk dikonsumsi. Penting diingat, ASI perah yang sudah dihangatkan tidak boleh dimasukkan kembali ke kulkas. Jika tidak habis dikonsumsi dalam waktu 24 jam, ASI perah harus dibuang.

Baca juga: 8 Rekomendasi Bottle Warmer untuk Menghangatkan ASI Kamu

Media pemberian ASI perah

no caption
Wadah penyimpanan ASI perlu menghindari BPA sebab tak baik untuk otak

Bagi ibu bekerja atau ketika ibu tidak sedang bersama anaknya untuk menyusui langsung, metode pemberian ASI perah bisa menggunakan cup feeder atau botol susu. Carilah bahan yang tidak mengandung Bisphenol A (BPA) atau BPA free.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), BPA berpotensi memberikan dampak buruk pada otak, perilaku, hingga kelenjar prostat janin, bayi, dan anak-anak.

Itulah mengapa sangat direkomendasikan untuk memilih produk-produk untuk konsumsi anak yang bebas BPA. Selain itu, jika ada botol atau gelas plastik yang rusak atau retak, segera ganti dengan yang baru.

Kerusakan itu dapat menjadi tempat berkembang biaknya kuman atau jika ada kandungan BPA, ada potensi larut ke makanan.

Para ibu, tak perlu khawatir. Kini, merealisasikan cara menyimpan ASI perah yang ideal jadi semakin mudah berkat kemudahan teknologi dan fasilitas yang serba canggih.

Jika ibu telah dimudahkan, “tugas” memberikan yang terbaik bagi sang buah hati pun jadi lebih leluasa.

Keuntungan pompa ASI

no caption
Wadah penyimpanan ASI bisa di dalam botol

Rupanya, memompa ASI pun mampu memberikan keuntungan bagi ibu.

Berdasarkan riset yang terbit pada jurnal The Journal of Perinatal Education, ibu yang memompa ASI dalam kurun waktu 1 jam setelah melahirkan akan menghasilkan ASI biasa lebih banyak setelah 3 minggu kelahiran.

Selain itu, memompa ASI 1 jam setelah melahirkan juga membuat fase laktogenesis 2 muncul lebih cepat.

Dalam hal ini, laktogenesis 2 adalah fase saat ASI biasa keluar setelah kolostrum. Saat fase ini, ASI sedang berlimpah dalam waktu 30-40 jam setelah melahirkan.

Catatan dari SehatQ

Cara menyimpan ASI berguna untuk ibu yang harus memompa air susunya. Sebab, seperti makanan dan minuman lainnya, ASI pun punya jangka daya tahan tertentu.

Cara penyimpanan ASI juga harus memerhatikan wadah maupun suhu penyimpanannya. Hal ini dikarenakan keduanya mampu memengaruhi kandungan nutrisi di dalam ASI.

Jika Anda ingin memulai memompa ASI dan mengetahui lebih lanjut terkait penyimpanannya, konsultasikan melalui chat dokter anak di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.

Jika Anda ingin melengkapi keperluan untuk ibu menyusui, kunjungi Toko SehatQ untuk mendapatkan penawaran menarik.

Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.

Advertisement

produksi asicara menyimpan asiibu menyusuiasi perah

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved