Di setiap tiupan lilin saat ulang tahun, fisik manusia juga ikut berubah. Tak terkecuali organ yang paling intim sekalipun. Cara menjaga kesehatan vagina pun perlu menyesuaikan usia, sebab tekniknya bisa berbeda.
2023-03-29 09:52:31
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Seiring beranjaknya usia, vagina juga mengalami perubahan
Cara menjaga kesehatan vagina perlu menyesuaikan usia, sebab tekniknya bisa berbeda. Vagina adalah organ yang terus-menerus berubah seumur hidup. Sejak remaja hingga sudah memasuki masa menopause, kesehatan vagina harus menjadi prioritas.
Advertisement
Menjaga kesehatan organ intim adalah dapat dilakukan sejak dini. Berikut tips menjaga kesehatan organ intim wanita berdasarkan usia.
Sekarang, mari kita mulai dengan membahas cara menjaga kesehatan vagina pada setiap dekadenya. Berikut penjelasannya:
Pada periode ini, ada banyak faktor yang turut berpengaruh pada kondisi vagina. Mulai dari hubungan seksual, penggunaan alat kontrasepsi, hingga persalinan. Sebab, menurut CDC rata-rata perempuan melahirkan anak pertamanya saat berusia 26 tahun.
Secara umum, kondisi vagina pada satu dekade usia 20-30 tahunan ini adalah:
Penting juga untuk mengingat pada usia awal memasuki periode dewasa ini, keinginan untuk mencoba-coba hal baru tentu ada. Latah melihat tren yang ada? Mungkin saja.
Salah satu yang perlu diwaspadai sebagai cara menjaga kesehatan vagina adalah tidak menggunakan sabun pembersih kewanitaan. Bukannya membuat wangi, sabun semacam ini dapat mengganggu keseimbangan bakteri dan organisme di vagina.
Jangan lupakan pula pentingnya melakukan hubungan seksual aman dengan menggunakan alat kontrasepsi. Ini penting utamanya dalam mencegah penularan infeksi menular seksual.
Fase usia 30an bisa berarti banyak hal. Ada yang baru melahirkan anak pertamanya, bahkan ada pula yang sudah memasuki fase pramenopause. Satu hal yang cukup signifikan terasa berbeda dibandingkan dengan periode sebelumnya adalah menurunnya kekuatan otot dasar panggul.
Padahal, dasar panggul ini bertugas menopang kandung kemih, rahim, bahkan usus. Ketika tidak berfungsi optimal, bisa muncul banyak masalah mulai dari inkontinensia urine hingga pelvic organ prolapse.
Sebagai cara merawat kesehatan vagina, sering-seringlah melakukan latihan senam kegel. Gerakan ini bisa melatih otot dasar panggul memulai dan melepas kontraksi secara efektif. Tentu saja, ini dapat mencegah masalah saat persalinan hingga kemungkinan lain yang terjadi pada dekade ini.
Melakukan meditasi, yoga, teknik pernapasan dalam, juga merupakan cara menjaga kesehatan vagina. Kaitannya adalah dengan hubungan seksual dengan pasangan agar terasa semakin menyenangkan.
Rata-rata menopause terjadi ketika seorang wanita berusia 51 tahun. Artinya, saat menginjak kepala empat, maka fase pramenopause bisa terjadi. Siklus menstruasi bisa jadi berantakan, vagina terasa kering, hingga berkeringat di malam hari.
Beberapa perubahan lain yang dirasakan adalah:
Meski demikian, gejala pada setiap individu bisa berbeda. Riwayat persalinan hingga berat badan juga turut berperan.
Rekomendasi cara menjaga kesehatan vagina pada fase ini mirip seperti dekade sebelumnya, yaitu melakukan latihan senam kegel. Selain itu, olahraga seperti pilates dan barre juga dapat memperkuat otot core dan dasar panggul.
Menariknya lagi, aktif berhubungan seksual juga merupakan cara menjaga vagina dalam kondisi tetap prima. Sebab, ini dapat mencegah perubahan bentuk dan ukuran pada vagina.
Menyambut menopause, ini adalah fase ketika seorang perempuan sudah punya cukup bekal dan ilmu pengetahuan terkait cara menjaga kesehatan vagina.
Memang benar bahwa aktivitas seksual terasa berbeda karena lubrikasi secara alami tidak lagi maksimal. Namun, tentu keintiman dengan pasangan tidak selalu berarti harus ada penetrasi. Banyak alternatif lain yang bisa dilakukan untuk saling terkoneksi satu sama lain.
Selalu komunikasikan apa yang dirasakan. Beri tahu pasangan ketika ada perubahan yang dirasakan. Semua adalah bagian dari proses penuaan yang sangat normal terjadi.
Baca Juga
Vagina yang sehat dan normal terasa sangat hangat dan lembap saat diraba. Vagina yang sehat juga memiliki aroma yang khas, terutama saat menstruasi.
Vagina yang sehat juga normal mengalami keputihan. Keputihan yang normal adalah tidak berbau menyegat serta memiliki warna bening atau putih.
Selain itu, vagina yang sehat juga tidak terasa gatal dan tidak memiliki luka, seperti lecet.
Terlepas dari kelompok usia mana Anda berada saat ini, selalu bekali diri dengan cukup ilmu pengetahuan tentang cara menjaga kesehatan vagina. Jangan ragu untuk melakukan riset dan mencari tahu lebih banyak lagi.
Berbeda dengan perawatan bagian tubuh lain, terkadang masih ada anggapan tabu untuk membahas seputar organ intim. Jangan sampai, ini justru membuat Anda enggan mencari tahu dan terjebak percaya dalam mitos-mitos tanpa dasar.
Untuk berdiskusi lebih lanjut dan menepis mitos seputar vagina dan organ intim perempuan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Penyebab keputihan pada wanita ada beragam, mulai dari yang normal hingga penyakit seperti infeksi bakteri, jamur, dan virus. Masing-masing penyebab akan menunjukkan ciri keputihan yang berbeda.
Smegma adalah substansi putih yang bertekstur seperti krim yang menumpuk di penis. Smegma yang tidak dibersihkan bisa menyebabkan balanitis dan fimosis.
Ganti celana dalam disarankan minimal sekali sehari. Hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi jamur dan sejumlah efek yang mungkin terjadi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved