Bukan sekadar tagline, perasaan I hate Monday ternyata banyak orang merasakan malas kerja ketika hari Minggu sudah akan berakhir. Rasanya akhir pekan belum cukup hingga membayangkan besok kerja saja sudah menimbulkan rasa khawatir dan malas.
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
4 Jun 2021
"Sindrom" I hate Monday membuat seseorang malas bekerja
Table of Content
Bukan sekadar tagline, perasaan I hate Monday ternyata banyak orang merasakan malas kerja ketika hari Minggu sudah akan berakhir. Rasanya akhir pekan belum cukup hingga membayangkan besok kerja saja sudah menimbulkan rasa khawatir dan malas.
Advertisement
Istilah populer yang juga berkaitan dengan I don’t like Monday adalah Sunday Scaries. Sebab, rasa takut dan malas kerja ini kerap kali muncul ketika hari Minggu tiba.
Berikut ini beberapa hal yang mungkin bisa jadi pemicu mengapa orang bisa merasakan I hate Monday:
Hari Minggu adalah transisi dari akhir pekan memasuki hari kerja. Ini sangat umum menyebabkan seseorang merasa kurang nyaman. Secara psikologis, ini bisa terjadi sebagai respons terhadap ancaman. Dalam hal ini, tentu berupa tumpukan pekerjaan.
Alhasil, tentu wajar jika muncul rasa burnout ketika menghadapi pekerjaan. Rasanya kehidupan pribadi dan pekerjaan tidak seimbang. Transisi dari hari Minggu hingga memasuki pekan kembali bekerja terasa sulit bahkan menakutkan.
Akhir pekan yang terdiri dari Sabtu dan Minggu bukan berarti memberikan kesempatan untuk bersantai atau menikmati hari. Terkadang, hari Sabtu habis begitu saja untuk membersihkan rumah, belanja kebutuhan rumah tangga, dan sebagainya.
Tiba-tiba saja, akhir pekan hanya tersisa hari Minggu untuk bersantai dan bersenang-senang. Padahal, sudah ada kenyataan bahwa besok kerja. Hanya memiliki satu hari untuk bersantai ini terkadang tidak cukup dan menimbulkan sindrom I hate Monday.
Coba telaah lebih dalam lagi mengapa muncul perasaan I don’t like Monday setiap akhir pekan akan berakhir. Bisa jadi, ada rasa kewalahan menghadapi kehidupan pekerjaan. Apakah berada di jalur karir yang salah? Apakah rasa stres begitu mendominasi? Apakah tidak sempat mengurus diri sendiri?
Selain itu, mungkin saja ini terjadi karena Anda membenci pekerjaan. Atau lingkungan pekerjaan cenderung toxic dan membuat waktu begitu tersita.
Sangat penting untuk membedakan apa akar masalahnya, hanya sekadar malas besok kerja atau ada hal lain yang membebani pikiran. Jangan sampai pemicu stres dibiarkan begitu saja dan membuat kesehatan mental terganggu. Apabila kondisinya serius, jangan sekali-kali menganggapnya remeh.
Apabila hari Senin selalu terasa bagai menghantui, coba lakukan hal-hal berikut ini:
Syarat utama agar tidak merasa cranky ketika kembali bekerja adalah tidur cukup. Bukan hanya menghindari begadang, namun juga jangan menjadikan akhir pekan sebagai waktu untuk balas dendam karena kurang tidur di hari kerja.
Menurut studi, mengejar utang tidur di akhir pekan akan berdampak sama seperti orang yang kurang tidur. Ada perbedaan pada hal-hal berupa:
Tak kalah penting, kurang tidur juga merupakan pemicu terjadinya perubahan mood, kecemasan berlebih, dan depresi. Garisbawahi pula bahwa kekurangan tidur bukan hal yang bisa dilampiaskan dengan tidur lebih lama saat akhir pekan.
Justru, Anda perlu mengatur siklus tidur teratur setiap harinya demi kesehatan. Pastikan sleep hygiene terpenuhi demi kualitas tidur paripurna.
Meski terkesan mustahil bisa menyeimbangkannya, pastikan Anda menerapkan batasan jelas anatara pekerjaan dan hidup pribadi. Jangan bawa pulang pekerjaan ke rumah. Jangan pula membiarkan emosi saat berada di rumah terbawa ke kantor, begitu pula sebaliknya.
Cara lain yang juga efektif adalah menerapkan rutinitas baik saat berada di rumah maupun kantor. Terlebih bagi yang harus work frome home, perlu ada batasan jelas kapan harus bekerja dan kapan berada di “rumah”.
Ketika akhir pekan sudah dimulai, nikmatilah. Alihkan fokus pada kehidupan di rumah, apapun itu bentuknya. Mungkin dengan family time, merawat diri sendiri, menjalani hobi, atau menikmati waktu di luar ruangan.
Penting untuk tidak menyalakan laptop atau komputer di rumah untuk urusan pekerjaan. Selain itu, notifikasi surat elektronik atau grup chat kantor juga sebaiknya diabaikan saat akhir pekan tiba.
Selain membatasi kapan harus fokus pada pekerjaan dan kapan fokus ke diri sendiri, jangan pula membawa kehidupan pribadi ke kantor. Tujuannya agar bisa lebih fokus menuntaskan pekerjaan. Jika tidak, waktu bekerja bisa jauh lebih lama dan justru bisa menjadikan weekend Anda sebagai taruhannya.
Oleh sebab itu, untuk menghindari sindrom I hate Monday, jangan campur adukkan kehidupan personal dengan pekerjaan.
Bisa jadi, sindrom malas besok kerja ini muncul karena lingkungan orang-orang di kantor cenderung toxic atau tidak menyenangkan. Jangan sampai Anda merasa terjebak dalam pekerjaan karena lingkungan semacam ini.
Sebaiknya, temukan rekan kerja yang benar-benar cocok dan bisa diandalkan. Jaga hubungan baik dengan mereka. Tanpa diduga, keberadaan mereka bisa membuat hari kerja menjadi jauh lebih menyenangkan.
Penting untuk mengabaikan segala notifikasi terkait pekerjaan. Apapun itu bentuknya, mulai dari pesan teks, telepon, notifikasi di grup, surat elektronik, dan sebagainya. Tanpa disadari, membaca satu saja kalimat soal pekerjaan dapat memicu kecemasan berlebih.
Namun, tak ada salahnya juga ketika hari Minggu akan berakhir Anda menyusun apa saja yang perlu dikerjakan saat besok kerja. Dengan membayangkan alurnya, ini bisa meredakan munculnya sindrom I hate Monday.
Jangan lupa manjakan diri dengan melakukan relaksasi. Jenisnya beragam, sesuaikan saja dengan minat masing-masing. Mungkin dengan berolahraga, berendam air hangat, membaca buku, mendengarkan musik, bermain dengan hewan kesayangan, atau pergi ke taman.
Apapun itu, pastikan membuat Anda merasa rileks dan teralihkan dari pekerjaan. Percuma saja melakukan relaksasi ketika pikiran masih ada di pekerjaan. Maksimalkan waktu saat tidak harus berkutat dengan urusan kantor.
Terkadang, akhir pekan bisa berlalu begitu saja karena urusan rumah yang begitu banyak. Membersihkan rumah, mencuci baju, belanja kebutuhan mingguan, dan sebagainya. Sebaiknya, jangan jadikan akhir pekan sebagai ajang menuntaskan semua itu karena bisa-bisa hari Sabtu dan Minggu berlalu begitu saja.
Akan jauh lebih baik apabila Anda mencicil pekerjaan rumah setiap harinya. Jangan menumpuk apa yang harus dilakukan di akhir pekan.
Baca Juga
Perlu diingat bahwa apabila penyebab munculnya sindrom I don’t like Monday ini adalah hal yang lebih krusial dan mengganggu di dunia pekerjaan, sebaiknya bicarakan dengan pakarnya. Jangan sampai kesehatan mental terganggu karena lingkungan pekerjaan yang toxic.
Untuk membedakan mana kondisi malas kerja biasa dan yang lebih serius, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Stres akibat masalah keluarga? Jangan putus asa, ada banyak cara menghilangkan stres karena masalah keluarga yang bisa dicoba, seperti menjaga komunikasi hingga makan bersama.
31 Des 2020
Jangan pernah malu, apalagi kecil hati, jika Anda seorang kutu buku. Faktanya, manfaat membaca buku, bisa menyehatkan kesehatan fisik serta mental! Mulai dari menghilangkan stres, hingga meningkatkan kesehatan otak, mari kenali manfaat membaca buku.
9 Jan 2020
Manfaat ubi jalar untuk diabetes adalah sebagai sumber karbohidrat pengganti nasi yang lebih sehat dan bisa mengontrol kadar gula dalam darah, meningkatkan sensitivitas insulin, serta memperbaiki nilai Hba1c.
11 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved