Mengurangi asupan gula penting untuk dilakukan sedini mungkin untuk mencegah penyakit kronis. Ketahui cara yang efektif dalam artikel ini.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
4 Jul 2023
Kurangi makanan dan minuman manis untuk mengurangi konsumsi gula
Table of Content
Konsumsi gula berlebihan bisa membahayakan bagi tubuh. Itu sebabnya, mengetahui cara untuk mengurangi konsumsi gula harian bisa membantu menjaga asupan gula tanpa terlalu tersiksa.
Advertisement
Tanpa disadari, hampir setiap makanan atau minuman yang kamu konsumsi mengandung asupan gula. Minuman kemasan, soda, kue kering, roti, makanan olahan, bahkan nasi putih, semua mengandung gula.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2022 menunjukkan, gula termasuk tiga dari lima komoditas pangan yang konsumsinya paling tinggi di Indonesia.
Tak sampai disitu, berdasarkan survey Fluid Intake of Children, Adolescents, and Adults in Indonesia, ditemukan bahwa minuman berpemanis gula menjadi minuman yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia, setelah air putih dan minuman panas.
Padahal, konsumsi gula berlebihan bisa berdampak pada kesehatan, mulai dari meningkatnya risiko obesitas hingga diabetes. WHO merekomendasikan agar konsumsi gula tambahan tidak melebihi 5% dari total asupan kalori harian.
Selain itu, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga sudah menganjurkan asupan gula harian tidak lebih dari 25 gram, untuk mencegah diabetes dan risiko penyakit lainnya.
Makan makanan manis memang sangat menggoda. Namun, demi kesehatan, ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi konsumsi gula:
Agar bisa menghindari konsumsi gula berlebih, baca label kemasan dari setiap produk makanan atau minuman yang ingin kamu beli. Dengan begitu, kamu bisa mengira-ngira sebanyak apa gula yang sudah kamu konsumsi.
Membaca informasi nilai gizi juga bisa membandingkan produk sejenis untuk melihat kandungan gula yang lebih rendah. Ahli Gizi dari konsultan Tate & Lyle mengatakan, membaca label makanan bisa menjadi salah satu cara untuk mengidentifikasi jumlah gula yang terkandung dalam suatu produk.
Kamu bisa melihat komposisi gula dari jumlah paling tinggi hingga paling rendah.
Ada kalanya orang membutuhkan makanan atau minuman manis untuk menambah energi. Namun, energi yang diberikan gula hanya berlangsung sekitar 30-60 menit.
Selain itu, konsumsi gula juga bisa membuat ketagihan. Akibatnya, seseorang cenderung ingin terus-terus.
Agar tidak bablas, kamu sebaiknya mengurangi asupan gula sejak awal.
Contohnya, mengurangi takaran gula pasir, sirup, madu, yang biasa kamu tambahkan pada makanan atau minuman.
Pada tahap awal, kurangi dulu setengah takaran dari biasa. Secara bertahap kamu bisa mengurangi lebih banyak atau tidak mengonsumsi gula sama sekali.
Baca juga: 13 Buah Rendah Gula untuk Menjaga Kesehatan Tubuh
Mengonsumsi dessert atau makanan penutup boleh-boleh saja, tetapi sebaiknya tidak setiap hari.
Sebab, makanan penutup biasanya tinggi gula tapi nilai gizinya hanya sedikit. Gula yang dipakai biasanya gula sederhana, sehingga bisa meningkatkan kadar gula darah dengan cepat.
Kalau kamu terbiasa makan makanan manis setelah makan berat, cobalah ganti makanan penutup dengan buah segar, Greek yoghurt, atau cokelat hitam 70% untuk mengurangi konsumsi gula.
Umumnya, jenis minuman seperti soda serta minuman botolan lainnya mengandung jumlah gula yang tinggi. Kalau untuk sesekali, minum minuman manis masih boleh.
Akan tetapi, untuk sehari-hari, pastikan kamu minum air putih ketimbang memilih minuman manis.
Kalau terbiasa dengan minuman dengan rasa, kamu bisa mencoba infused water untuk membantu mengurangi konsumsi gula. Infused water bisa memberikan rasa yang berbeda dibanding air putih, menyegarkan, tapi tidak mengandung gula tambahan.
Kalau sangat ingin, kamu bisa mencoba memilih minuman dengan label less sugar atau non-sugar. Namun, tetap ingat bahwa minuman ini tetap mengandung sedikit gula.
Saat membuat kue atau makanan penutup, tak lengkap rasanya kalau tidak menambahkan gula. Untuk mengurangi konsumsi gula, coba gunakan ekstrak perisa atau rempah-rempah.
Seperti vanilla, cokelat, moka, pandan, kayu manis, dan sebagainya.
Kalau masih membutuhkan gula, kurangi takarannya jadi setengah atau sepertiga gula.
Konsumsi gula tinggi berkaitan dengan peningkatan nafsu makan dan penambahan berat badan.
Maka itu, ahli gizi menyarankan untuk mengonsumsi lebih banyak makanan berprotein dan berserat sebagai cara mengurangi konsumsi gula. Makanan yang mengandung serat dan protein bisa membuat kenyang lebih lama karena dicerna secara perlahan oleh tubuh.
Saat kamu kenyang, keinginan mengonsumsi makan makanan manis bisa ditekan.
Beberapa makanan yang dapat mengurangi rasa lapar dan keinginan makan, antara lain daging, ikan, telur, alpukat, kacang-kacangan, sayur, serta buah.
Baca juga: Kenali Manfaat Diet Gula dan Tips Menjalaninya
Gula alami yang terkandung dalam makanan utuh bermanfaat untuk tubuh sebagai sumber energi.
Namun, mengonsumsi gula tambahan atau berlebihan, termasuk dari produk makanan tertentu juga bisa memberikan dampak kesehatan, seperti:
Kamu perlu lebih bijak untuk membatasi asupan gula harian. Ini dilakukan untuk mencegah penyakit kronis yang bisa muncul secara perlahan.
Data dari Diabetes Atlas 10th Edition yang diterbitkan pada tahun 2021 menyebutkan bahwa angka diabetes di Indonesia berada di peringkat kelima tertinggi di dunia, dengan 19,47 juta kasus.
Konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai cara mengurangi konsumsi gula untuk mencegah diabetes.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Saat berada di keramaian, orang dengan social intelligence tinggi akan tampak menonjol. Mereka peka terhadap situasi, percaya diri, serta tahu betul bagaimana menempatkan diri. Sekilas, orang dengan kemampuan ini terlihat mirip dengan social butterfly.
21 Mei 2021
Kognisi adalah istilah yang merujuk pada proses mental dalam menyerap ilmu pengetahuan serta pemahaman terhadap ilmu tersebut. Kognisi memengaruhi banyak aspek dalam hidup, seperti dalam mempelajari hal baru dan membuat keputusan.
15 Okt 2020
Fungsi gendang telinga adalah menerima getaran suara dari luar yang tersalur melalui liang telinga. Jika gendang telinga rusak, pendengaran dapat terganggu.
15 Mei 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved