logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Hidup Sehat

Cara Mengobati Kelenjar Tiroid yang Ampuh dan Efektif

open-summary

Cara mengobati kelenjar tiroid harus sesuai dengan gejala yang dialami. Kelenjar tiroid perlu mendapatkan penanganan yang tepat karena kelenjar ini berperan penting dalam proses metabolisme tubuh.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

25 Apr 2023

Cara mengobati kelenjar tiroid bengkak

Gangguan pada kelenjar tiroid perlu mendapatkan penanganan yang tepat

Table of Content

  • Cara mengobati kelenjar tiroid
  • Fase tiroiditis
  • Jenis-jenis tiroiditis
  • Bisakah tiroid sembuh tanpa operasi?

Gangguan pada kelenjar tiroid perlu mendapatkan penanganan yang tepat karena kelenjar ini berperan penting dalam proses metabolisme tubuh. Jenis gangguannya pun berbagai macam, harus disesuaikan dengan cara mengobati kelenjar tiroid.

Advertisement

Berdasarkan jenis gangguannya, ada beberapa masalah tiroiditis yang menyebabkan hipotiroidisme atau hipertiroidisme, gondok, hingga kanker tiroid

Khusus bagi penderita tiroiditis, yang sedang terjadi pada kelenjar tiroid mereka adalah peradangan. Artinya, cara mengobati kelenjar tiroid adalah dengan istirahat total serta konsumsi obat sesuai diagnosis.

Baca Juga

  • 7 Penyebab Nafsu Makan Meningkat dan Cara Menahannya
  • 13 Penyebab Tiroid Ini Wajib Anda Waspadai Sejak Dini
  • Para Wanita Harus Berhati-Hati dengan Penyakit Kelenjar Tiroid

Cara mengobati kelenjar tiroid

Tiroiditis adalah gangguan yang memicu terlalu rendah atau terlalu tingginya hormon tiroid dalam darah seseorang. Padahal, hormon ini begitu vital mengatur proses-proses seperti temperatur tubuh, detak jantung, hingga metabolisme tubuh mengolah makanan menjadi energi.

Artinya, gangguan kelenjar tiroid tidak bisa disepelekan. Penting untuk tahu cara mengobati kelenjar tiroid, di antaranya:

1. Hipertiroidisme

Bagi penderita gangguan tiroid dengan kondisi hipertiroidisme, dokter biasanya akan memberikan resep yang disebut beta blocker. Medikasi ini membantu menurunkan detak jantung dan tremor. Ketika gejalanya mereda, konsumsi obat bisa dikurangi atau dihentikan.

Selain itu, dokter juga bisa merekomendasikan jenis obat lain seperti antitiroid, tablet yodium, hingga operasi. Tujuannya adalah untuk memastikan kelenjar tiroid tidak berlebihan dalam menghasilkan hormon tiroid.

2. Hipotiroidisme

Berbeda dengan hipertiroidisme, penderita hipotiroidisme memerlukan hormon yang bisa menggantikan kekurangan hormon tiroid di tubuh mereka. Tujuannya tentu saja untuk memastikan proses metabolisme tubuh dapat kembali normal.

Perlu beberapa kali evaluasi dan penyesuaian untuk tahu persis seberapa banyak dosis hormon tiroid tambahan yang perlu diberikan. Dokter akan memantau sembari melihat gejala yang dirasakan.

Hormon tiroid sintetis ini biasanya diberikan dalam bentuk pil telan. Selain itu, hipotiroidisme adalah gangguan kelenjar tiroid yang tidak bisa disembuhkan. Penderitanya harus mengonsumsi pil ini seumur hidup.

Jika penderitanya juga merasakan nyeri, dokter juga akan memberikan obat yang bersifat meredakan peradangan. Contohnya aspirin atau ibuprofen untuk mengendalikan rasa sakit.

Fase tiroiditis

Terkadang, gangguan pada kelenjar tiroid terjadi tanpa terdeteksi. Perlu waktu bulanan hingga tahunan untuk mendeteksi karena perkembangannya begitu perlahan.

Fase tiroiditis bisa dibedakan menjadi:

1. Fase tirotoksikosis

Pada fase ini, kelenjar tiroid mengalami peradangan sehingga melepaskan terlalu banyak hormon tiroid.

2. Fase hipertiroidisme

Fase ini umumnya berlangsung selama 1-3 bulan. Apabila sel-sel di kelenjar tiroid rusak karena kelebihan hormon tiroid, penderitanya akan merasakan gejala di tubuh mereka.

Beberapa gejala yang mungkin dirasakan adalah merasa khawatir berlebihan, susah tidur, lelah, berat badan turun drastis, tremor, hingga keringat berlebih.

3. Fase euthiroid

Sebelum menjadi hipotiroidisme, biasanya fase ini terjadi. Level hormon tiroid cenderung normal dan kelenjarnya tidak lagi mengalami peradangan.

4. Fase hipotiroidisme

Berikutnya, ada fase yang lebih umum dirasakan yaitu hipotiroidisme. Berbeda dengan hipertiroidisme, fase yang satu ini akan terus ada bahkan permanen dalam tubuh penderitanya.

Ketika hormon tiroid dalam tubuh turun drastis, maka pasien akan merasakan gejala-gejala seperti konstipasi, depresi, kulit mengering, mudah lelah, berat badan naik, sulit konsentrasi, hingga tidak bisa melakukan aktivitas fisik.

Jenis-jenis tiroiditis

Ada banyak jenis gangguan kelenjar tiroid. Meski demikian, biasanya dokter akan menggolongkannya dalam 2 kategori: apakah kelenjar tiroid overactive atau underactive. 

Dari sini dokter akan melakukan pemeriksaan yang lebih spesifik untuk menentukan diagnosis dan pengobatan yang akan diberikan. 

Berdasarkan pemeriksaan tersebut, bisa diketahui pula jenis tiroiditis yang terjadi, seperti:

1. Hashimoto

Jenis pertama disebabkan karena kekebalan tubuh seseorang justru menyerang kelenjar tiroid sehingga meradang hingga rusak. Ketika kerusakannya semakin parah, kelenjarnya tidak bisa lagi memproduksi hormon tiroid.

Ini adalah jenis tiroid yang lama terdeteksi karena tahapannya sangat perlahan hingga bertahun-tahun. Biasanya penyakit jenis ini menyerang perempuan berusia 30-50 tahun.

2. De Quervain

Selanjutnya adalah tiroid yang dipicu infeksi virus seperti halnya flu. Kelenjar tiroid akan memproduksi hormon dalam jumlah berlebihan sehingga muncul gejala hipertiroidisme seperti insomnia, cemas, hingga detak jantung cepat.

3. Postpartum

Seperti namanya, gangguan kelenjar tiroid jenis ini menyerang perempuan yang baru saja melahirkan. Terutama, mereka yang sudah mengidap diabetes tipe 1. Pada penderitanya, sistem imun menyerang tiroid dalam waktu 6 bulan pasca-melahirkan sehingga level hormon tiroid melejit.

Setelah beberapa pekan, yang terjadi adalah sebaliknya: kelenjar tiroid tidak aktif memproduksi hormon. Kondisi berangsur normal pada waktu 12 bulan usai melahirkan.

4. Silent

Mirip seperti postpartum, hanya saja silent tiroiditis bisa terjadi pada pria dan wanita. Penderitanya akan mengalami hipertiroidisme hingga hipotiroidisme selama beberapa waktu hingga gejalanya mereda setelah 12-18 bulan.

5. Akibat pengobatan

Beberapa tipe pengobatan dapat menyerang tiroid hingga menyebabkan produksi hormonnya tidak stabil. Biasanya, kaitannya adalah dengan obat untuk kanker, ritme jantung, hingga gangguan bipolar.

Cara mengobati kelenjar tiroid jenis ini salah satunya dengan mengonsumsi obat pereda nyeri seperti aspirin atau ibuprofen.

6. Radiasi

Terkadang, kelenjar tiroid bisa rusak saat menjalani perawatan radioaktif atau radiasi dan bisa menyebabkan hipertiroidisme atau hipotiroidisme. Dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan gejala yang dialami pasien.

7. Akut

Tipe tiroiditis berikutnya adalah yang akut, dipicu oleh infeksi bakteri. Jenis yang satu ini cukup jarang dan biasanya terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. 

Setelah melakukan beberapa cara mengobati kelenjar tiroid seperti konsumsi antibiotik, biasanya gejala infeksi ini akan mereda dengan sendirinya. 

Pada banyak kasus, cara mengobati kelenjar tiroid cukup efektif. Penyakit ini pun tidak mengancam nyawa penderitanya. Hal yang penting adalah mengetahui gejala yang terjadi agar diagnosis tepat sasaran.

Bisakah tiroid sembuh tanpa operasi?

Pengobatan dengan mengonsumsi obat antitiroid atau kapsul iodium radioaktif dilakukan untuk mengembalikan fungsi kelenjar tiroid ke level normal. Sedangkan tindakan operasi pengangkatan kelenjar tiroid dipercaya bisa menyembuhkan kondisi ini.

Namun prosedur operasi juga belum tentu bisa menyembuhkan penyakit tersebut secara total. Sebab, antibodi yang menyerang kelenjar tiroid pada pengidap Graves’ disease, tidak terkena dampak dari perawatan medis yang diberikan. Dengan kata lain, penyebab intinya yang berupa Graves’ disease, sejatinya masih ada dalam tubuh Anda.

Pada beberapa kasus tiroid, antibodi tersebut memang bisa hilang dengan bantuan obat antitiroid yang berfungsi ‘menidurkan’ Graves’ disease. Namun antibodi ini juga dapat kembali muncul, sehingga Graves’ disease bisa kembali aktif dan menggerogoti fungsi kelenjar tiroid Anda.

Advertisement

kelenjar tiroidhipertiroidismehipotiroidismetiroiditis

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved