Demam pada anak membuat Anda panik dan bingung bagaimana mengobatinya. Pelajari gejalanya dan cara menurunkan panas anak. Penanganannya juga berbeda, tergantung pada usia anak dan penyebab demamnya.
3.52
(25)
18 Feb 2019
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Demam pada anak biasanya merupakan kondisi yang wajar.
Table of Content
Demam merupakan kondisi yang umum dialami anak. Sebagai orangtua, tentunya Anda akan melakukan berbagai hal untuk mencari cara menurunkan panas anak, agar kembali ceria seperti biasanya. Kenali gejala demam atau panas pada anak, dan pelajari cara untuk mengobatinya.
Advertisement
Biasanya, ketika mengalami demam, anak akan menunjukkan beberapa gejala. Saat anak menunjukkan gejala ini, sebaiknya Anda segera membawanya ke rumah sakit terdekat.
Suhu yang tinggi dapat mengkhawatirkan. Namun pada anak yang sehat, biasanya kondisi itu bukan sesuatu yang serius. Demam malah sering menandakan bahwa tubuh bekerja sebagaimana mestinya dalam melawan infeksi.
Meski demikian, jika Anda melihat kondisi berikut ini pada anak, segera temui dokter.
1. Cek Suhu Anak
Cara paling akurat untuk mengukur suhu adalah melalui dubur. Jika Anda tidak nyaman dengan ini, maka cek suhu di bawah ketiak. Jika lebih tinggi dari 37 derajat Celcius, kemudian periksa ulang secara rektal menggunakan termometer rektal untuk mendapatkan pembacaan yang paling akurat.
2. Segera Hubungi Dokter
Jika suhu anak lebih tinggi dari 38 derajat Celcius, segera hubungi dokter. Memandikan anak dengan air hangat juga dapat membantu menurunkan demam. Jangan gunakan air dingin, mandi es, atau alkohol. Jangan berikan obat apapun kecuali sudah dibiicarakan dulu dengan dokter,
Untuk anak di bawah 4 atau 5 bulan, gunakan termometer rektal agar mendapatkan hasil yang akurat. Anak mengalami demam jika suhu rektal di atas 38 derajat Celcius.
Untuk anak yang berusia di atas 4 atau 5 bulan, Anda dapat menggunakan termometer yang dimasukkan ke dalam mulut. Anak mengalami demam jika angka menunjukkan hasil di atas 38 derajat Celcius.
Jika anak berusia 6 bulan atau lebih, Anda dapat menggunakan termometer arteri telinga atau temporal, tetapi ini mungkin tidak akurat. Namun, dalam banyak situasi, ini adalah cara yang masuk akal untuk mendapatkan perkiraan yang cukup baik. Jika ingin mendapatkan pembacaan yang akurat, ambillah suhu rektal.
Jika Anda mengecek suhu anak di ketiak, hasil di atas 38 derajat Celcius biasanya menunjukkan demam.
Anda tidak perlu mengobati demam pada anak kecuali anak merasa tidak nyaman atau memiliki riwayat kejang demam. Namun, pastikan anak mendapat banyak cairan dan istirahat.
Anda dapat memberikan penurun panas untuk bayi atau anak, serta ikuti instruksi dosis pada kemasan. Tanyakan dokter anak Anda sebelum memberikan obat penurun demam ke anak untuk pertama kalinya.
Mandikan anak dengan air hangat untuk membantu menurunkan suhu. Jangan gunakan air dingin, mandi es, atau alkohol.
Jangan berikan aspirin pada anak di bawah 18 tahun karena berisiko terjadi sindrom Reye, penyakit otak yang berbahaya. Hubungi dokter untuk membicarakan tindakan lanjutan.
Jika masih mengalami demam, sebaiknya anak tidak kembali sekolah maupun mengikuti kegiatan di daycare, sampai sembuh, setidaknya selama 24 jam. Hubungi dokter jika demam berlangsung selama lebih dari dua hari atau suhu semakin tinggi.
Saat bayi mengalami demam, pastikan pakaiannya nyaman. Jangan lupa untuk memberinya minum secara teratur. Sebab, dehidrasi bisa menjadi serius pada bayi yang demam. Berikut ini langkah yang bisa Anda lakukan untuk menenangkan bayi ketika demam.
Setelah melakukan langkah-langkah tersebut, periksa lagi suhu bayi. Jika masih menyusu, berikanlah susu lebih sering, untuk mencegah dehidrasi. Pastikan kamar bayi nyaman dan memiliki sirkulasi udara yang baik.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Tipes atau demam tifoid merupakan salah satu penyakit yang cukup lazim terjadi di Indonesia. Kenali cara mengobati tipes bila sewaktu-waktu anggota keluarga mengalami hal ini. Terapkan pula tips pencegahannya.
Kompres hangat dan kompres dingin sama-sama memiliki manfaat untuk mengatasi kondisi medis tertentu. Namun demikian, penting untuk memahami perbedaan keduanya, agar dapat menerapkan fungsi kedua jenis kompres ini secara optimal.
Memandikan bayi setelah imunisasi sebenarnya diperbolehkan dan tergolong aman. Namun, orangtua sebaiknya memerhatikan kondisi bayi, terutama bila mengalami Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Adhi Pasha Dwitama
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved