logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kulit & Kecantikan

Penyebab Bisul di Pantat dan Cara Mengatasinya

open-summary

Penyebab bisul di bokong adalah infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Meski bukan kondisi yang membahayakan, Anda perlu mengetahui cara mengobati bisul di pantat dengan tepat.


close-summary

15 Jul 2019

| Annisa Amalia Ikhsania

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Bisul di pantat dapat disebabkan oleh infeksi bakteri

Cara mengobati bisul di pantat sebaiknya dilakukan oleh dokter agar tuntas

Table of Content

  • Apa penyebab bisul di bokong bisa terjadi?
  • Apa perbedaan bisul di pantat dengan kista pilonidal? 
  • Bagaimana cara mengobati bisul di pantat dengan tepat? 
  • Bagaimana cara mencegah bisul di bokong agar tidak muncul lagi?
  • Catatan dari SehatQ
  • Pesan dari SehatQ

Bisul di pantat mungkin dapat dialami oleh siapa saja. Sama seperti di area tubuh lainnya, bisul di bokong dapat menimbulkan rasa tidak nyaman dan terasa nyeri saat duduk. 

Advertisement

Bisul adalah infeksi pada folikel rambut atau kelenjar minyak di kulit. 

Kemunculan bisul di pantat sebenarnya bukan kondisi yang membahayakan. 

Namun, untuk meringankan gejala yang ditimbulkan dan mempercepat proses penyembuhan, ada berbagai cara mengobati bisul di pantat yang dapat Anda lakukan.

Apa penyebab bisul di bokong bisa terjadi?

Penyebab bisul di pantat adalah infeksi bakteri
Infeksi pada folikel rambut bisa menyebabkan bisul di pantat

Secara umum, penyebab bisul di bokong adalah adanya infeksi pada folikel rambut atau kelenjar minyak di kulit. 

Penyebab bisul di tulang ekor juga bisa dikarenakan infeksi bakteri Staphylococcus aureus yang menumpuk pada folikel rambut dalam bentuk nanah dan sel kulit mati.

Penumpukan tersebut yang akhirnya menyebabkan area kulit jadi terinfeksi sehingga muncul benjolan merah pada kulit berwarna kemerahan dan terasa nyeri saat disentuh. 

Meski demikian, penyebab bisul di bokong bisa terjadi akibat faktor risiko di bawah ini. 

  • Memiliki penyakit kulit, seperti eksim atau psoriasis.
  • Melakukan kontak erat dengan orang yang terinfeksi bisul. 
  • Memiliki penyakit diabetes melitus. 
  • Memiliki sistem kekebalan imun tubuh yang rendah. 
  • Memiliki anemia atau kekurangan zat besi. 
  • Memiliki luka kecil atau cedera pada kulit.
  • Sudah pernah mengalami bisul sebelumnya. 
  • Anda seorang perokok aktif. 
  • Anda tidak menjaga kebersihan tubuh dengan baik. 

Mulanya, bisul di tulang ekor atau bokong yang muncul akan berukuran sebesar kacang polong yang disertai rasa nyeri.

Lama kelamaan, bisul di pantat dapat membesar seiring menumpuknya nanah di area tersebut. 

Selanjutnya, permukaan bisul yang berisi cairan putih kekuningan akan pecah dengan sendirinya dan mengeluarkan nanah. 

Akan tetapi, pada beberapa kasus, bisul di bokong mungkin tidak pecah dan berakhir dengan kerak yang terbentuk di atas permukaan bisul. 

Selain mengeluarkan nanah, bisul di pantat bisa pula mengeluarkan cairan yang berwarna bening. 

Apa perbedaan bisul di pantat dengan kista pilonidal? 

Tidak semua muncul benjolan merah pada kulit bokong adalah bisul. 

Pada beberapa kasus, seseorang bisa saja mengalami kista pilonidal. 

Kista pilonidal adalah sebuah benjolan di kulit yang terbentuk dari kotoran, sel-sel kulit mati, dan rambut-rambut yang menumpuk di bawah kulit. 

Penyebab kista pilonidal muncul kemungkinan akibat tekanan dan gesekan yang sering dan berulang-ulang di area yang sama. 

Oleh sebab itu, kista ini lebih sering diderita oleh sopir-sopir kendaraan jarak jauh yang menuntut penderita untuk duduk bersandar dalam waktu lama dalam kendaraan.

Umumnya, kista pilonidal tumbuh di ujung tulang ekor yang tepat berada di atas belahan bokong. 

Kista pilonidal yang berukuran kecil dan tidak mengalami infeksi biasanya tidak menimbulkan keluhan apa pun. 

Namun bila terinfeksi, jenis kista ini akan menjadi bisul yang bernanah dan terasa sakit. 

Pada kista pilonidal, rasa nyeri bisa hanya terasa di atas belahan bokong, atau menyebar hingga ke punggung bawah. 

Demam dan bau tak sedap yang berasal dari area bisul juga dapat dialami oleh penderita.

Meski sudah sembuh, tak jarang juga terjadi kekambuhan dan muncul benjolan di kulit muncul berulang kali di lokasi yang sama. 

Untuk mengatasi kista pilonidal yang tepat adalah dengan berkonsultasi dengan dokter. 

Dokter biasanya akan membuat sayatan pada bisul guna mengeluarkan nanah. Setelah seluruh nanah dikeluarkan, dokter akan membersihkan luka yang tersisa. 

Bagaimana cara mengobati bisul di pantat dengan tepat? 

Munculnya bisul di pantat memang dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. 

Beberapa cara mengobati bisul di pantat yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Gunakan kompres air hangat

Salah satu cara mengobati bisul di pantat adalah menggunakan kompres air hangat. 

Kompres air hangat dapat membantu cairan di dalam bisul naik ke permukaan kulit sehingga cairan nanah lebih cepat keluar.

Caranya, Anda bisa membasahi kain waslap atau handuk bersih dengan air hangat sampai terasa lembap.

Kemudian, tempelkan kain atau handuk pada area bokong yang terdapat bisul selama 10-15 menit. 

Lakukan cara mengobati bisul di bokong ini sebanyak 3-4 kali dalam sehari. 

2. Jaga area bisul tetap bersih dan kering

Cara mengobati bisul di pantat berikutnya adalah menjaga area bisul tetap kering dan bersih. 

Pastikan Anda membersihkan area bisul di bokong setiap hari, termasuk saat mandi. 

Lalu, langsung keringkan tubuh, termasuk area bokong, menggunakan handuk berbahan lembut.

Penting pula untuk mengganti pakaian dalam Anda setiap hari setelah membersihkan tubuh. 

3. Kenakan pakaian dalam yang longgar

Anda juga perlu mengenakan pakaian dalam yang longgar sebagai cara mengobati bisul di pantat. 

Penggunaan pakaian yang terlalu sempit atau ketat membuat area bokong rentan mengalami iritasi akibat adanya gesekan berlebihan. 

4. Jangan memencet atau memecahkan bisul

Jangan memencet atau memecahkan bisul juga menjadi cara mengobati bisul di pantat. 

Alih-alih menyembuhkan kondisi, langkah ini justru dapat memperparah infeksi lantaran bakteri bisa masuk ke lapisan bawah kulit. 

Apabila bisul di bokong pecah dengan sendirinya, Anda bisa menutupnya dengan perban atau kain kasa steril untuk mencegah penyebaran bakteri ke area kulit lainnya. 

5. Gunakan obat antibiotik

Pada kasus bisul yang parah, cara mengobati bisul di pantat bisa dengan penggunaan obat bisul antibiotik. 

Obat antibiotik juga mungkin diresepkan oleh dokter apabila bisul di pantat muncul kembali atau menyebar ke jaringan kulit lainnya. 

Obat antibiotik ada yang hadir dalam bentuk topikal atau salep serta obat minum.

Pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi dosis dan cara pakai obat antibiotik yang tepat. 

6. Tindakan insisi

Pada beberapa kasus, bisul di pantat mungkin membutuhkan tindakan medis tertentu. 

Cara mengobati bisul di pantat ini dilakukan apabila pengobatan rumahan dan obat-obatan yang diberikan tak kunjung menyembuhkan kondisi bisul yang Anda alami. 

Tindakan medis yang umum dilakukan dokter adalah insisi. Dokter akan membuat sayatan kecil guna untuk membuat mengeluarkan cairan nanah keluar dari bisul. di dalam bisul. 

Jika cairan bisul sudah berhasil dikeluarkan, dokter akan menutup area kulit tersebut menggunakan kain kasa steril. 

Bagaimana cara mencegah bisul di bokong agar tidak muncul lagi?

Ada beberapa cara mencegah bisul di bokong agar Anda bisa menghindari kemunculannya di kemudian hari, yaitu: 

  • Tidak menyentuh atau memecah bisul. 
  • Rutin mencuci handuk dan pakaian untuk mencegah penyebaran infeksi bakteri. 
  • Rutin mengganti seprei. 
  • Mandi tiap hari secara teratur. 
  • Menjaga kebersihan rumah dengan baik. 
  • Bagi Anda yang obesitas, turunkan berat badan untuk mengurangi lipatan pada tubuh. 
  • Hindari olahraga di gym, kolam renang, atau sarana umum lainnya selama proses penyembuhan bisul. 
  • Hindari merokok. 
  • Konsumsi makanan bergizi. 

Baca Juga: Penyebab Bisul di Vagina dan Cara Mengobatinya

Catatan dari SehatQ

Jika bisul di bokong tidak juga sembuh dan kemunculannya disertai demam, area kulit kemerahan, serta ada pembengkakan kelenjar getah bening, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan segera. 

Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter apabila bisul di bokong bertambah parah, seperti terasa timbul rasa nyeri yang parah, bisul bertambah, atau ada riwayat diabetes dan memiliki penyakit yang berkaitan dengan sistem kekebalan imun tubuh. 

Begitu pula apabila sudah melakukan pengobatan rumahan atau tindakan pencegahan, tetapi bisul di bokong masih muncul kembali. 

Dokter mungkin akan memberikan rekomendasi obat bisul di pantat dan tindakan medis lain sesuai tingkat keparahan bisul yang Anda alami. 

Baca Juga

  • Mengenal Jenis Penyakit Henoch-Schonlein Purpura dan Pengobatannya
  • Mitos Tentang Penyebab Darah Kotor dan Pandangan Medisnya
  • Hilangkan Flek Hitam di Kulit dengan Cara yang Tepat Berikut Ini

Pesan dari SehatQ

Anda pun bisa berkonsultasi dengan dokter lewat aplikasi kesehatan keluarga SehatQ untuk mengetahui lebih lanjut seputar penyebab bisul di bokong dan pengobatannya. 

Caranya, download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

bisulpenyakit kulitfolikulitis

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved