Cara mengobati anemia yang paling umum adalah dengan minum suplemen zat besi. Sebab, umumnya anemia terjadi karena kekurangan zat besi. Namun, selain itu, ada penyebab anemia lain yang membutuhkan pengobatan berbeda.
2023-03-19 13:42:52
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Cara mengobati anemia bisa hanya dengan konsumsi makanan tertentu
Table of Content
Anemia adalah kondisi kekurangan sel darah merah sehingga kadar hemoglobin pun menurun. Hemoglobin ini bertugas membawa oksigen dan nutrisi ke dalam sel tubuh. Jika jumlah hemoglobin (Hb) sedikit, berbagai gejala anemia bisa muncul dan mengganggu, seperti lemah, pusing, dan pucat. Dokter mungkin akan merekomendasikan cara mengobati anemia yang sesuai berikut ini.
Advertisement
Banyak hal bisa menjadi penyebab anemia atau kurang darah, mulai dari kekurangan zat besi, memiliki penyakit kronis, perdarahan, hingga penyebab lainnya. Mengetahui penyebabnya merupakan cara efektif dalam menentukan pengobatan anemia yang tepat.
Dokter akan memeriksa kondisi Anda dan melakukan beberapa tes untuk memastikan, sekaligus menentukan penyebab anemia yang Anda alami.
Terdapat beberapa cara mengobati anemia yang umum direkomendasikan oleh dokter, yaitu
Salah satu cara mengobati anemia yang paling umum ditempuh adalah konsumsi tablet penambah darah, khususnya yang paling sering direkomendasikan adalah suplemen zat besi.
Anemia yang terjadi sering kali disebabkan oleh kekurangan zat besi. Itu sebabnya, dokter kerap merekomendasikan suplemen zat besi sebagai cara mengatasi kurang darah yang Anda alami.
Dalam jurnal yang diterbitkan oleh StatPearls, zat besi merupakan salah satu komponen pembentuk hemoglobin yang dibutuhkan sel darah merah untuk menyuplai oksigen dan nutrisi ke dalam tubuh.
Suplemen zat besi tidak bisa bekerja dalam semalam. Untuk itu, dokter mungkin akan menyarankan minum suplemen penambah darah dalam beberapa bulan untuk mengatasi anemia.
Mengubah jenis dan pola makan juga bisa menjadi salah satu cara mengatasi anemia. Makanan penambah darah yang biasanya dokter sarankan adalah yang mengandung vitamin, mineral, dan nutrisi lain dengan jumlah yang tepat.
Berikut ini beberapa nutrisi dalam makanan yang dapat membantu mengatasi anemia:
BACA JUGA: 8 Sayuran Penambah Darah untuk Atasi Anemia
Selain dari suplemen dan makanan, berbagai vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk mengatasi anemia juga bisa diberikan melalui injeksi. Artinya, vitamin dan mineral diberikan secara intravena melalui pembuluh darah.
Cara ini bisa lebih cepat dalam mengatasi kekurangan vitamin dan mineral penyebab anemia, sehingga mampu mengatasi anemia. Contohnya, dokter mungkin akan menyarankan pemberian zat besi secara intravena yakni melalui pembuluh darah untuk mengatasi anemia pada kondisi yang lebih serius.
Ibu hamil mungkin saja mendapat suntikan zat besi karena anemia saat hamil.
Selain konsumsi vitamin dan mineral, baik oral (minum) maupun suntik, ada beberapa obat yang juga digunakan untuk membantu mengatasi anemia.
Akan tetapi, obat untuk anemia ini hanya diberikan untuk penyebab anemia tertentu.
Sebagai contoh, untuk mengobati anemia hemolitik mungkin diperlukan obat yang dapat mengatasi infeksi dan menekan sistem imun. Anemia hemolitik adalah anemia yang terjadi akibat tubuh lebih cepat menghancurkan sel darah merah daripada menghasilkannya.
Jenis anemia ini dapat disebabkan oleh penyakit autoimun. Itu sebabnya dibutuhkan obat penekan sistem imun (imunosupresan) untuk mengatasinya.
Selain itu, anemia juga dapat disebabkan oleh menstruasi berlebihan (menorrhagia). Untuk mengatasi anemia saat haid, dokter akan meresepkan obat-obatan yang dapat menstabilkan hormon atau kontrasepsi oral. Hal ini bertujuan untuk meringankan aliran darah saat menstruasi
Pada kondisi anemia berat, transfusi darah mungkin saja dilakukan sebagai cara mengatasi kurang darah. Transfusi darah dapat membantu meningkatkan sel darah merah sekaligus mengganti zat besi dan hemoglobin dengan lebih cepat.
Transfusi darah biasanya dibutuhkan pada penderita anemia aplastik. Anemia aplastik sendiri terjadi karena sumsum tulang gagal menghasilkan sel darah.
BACA JUGA: Sering Dianggap Sama, Ini Perbedaan Darah Rendah dan Kurang Darah
Pada anemia yang disebabkan oleh adanya perdarahan pada organ tertentu, tindakan operasi mungkin dibutuhkan. Operasi atau pembedahan biasanya dilakukan untuk mengangkat polip yang berdarah, tumor, atau fibroid.
Operasi berupa transplantasi sumsum tulang belakang juga bisa menjadi salah satu cara mengobati anemia. Cara ini biasanya dilakukan pada anemia aplastik.
Terapi hormon menjadi salah satu cara mengatasi anemia jika disebabkan oleh penyakit kronis. Terapi hormon dilakukan dengan menyuntikkan hormon buatan yang biasanya diproduksi oleh ginjal, disebut dengan eritropoietin.
Eritropoietin ini mampu merangsang produksi sel darah merah dan mengurangi kelelahan yang menjadi dampak utama anemia.
Baca Juga
Anemia adalah kondisi serius yang perlu ditangani dengan segera. Mengetahui jenis dan penyebab anemia merupakan langkah awal untuk menentukan cara mengobati anemia yang tepat.
Konsultasikan ke dokter jika Anda mengalami gejala anemia, terlebih jika memiliki riwayat keluarga penderita anemia atau Anda mengalami menstruasi yang berlebihan.
Jika masih ada pertanyaan seputar cara mengobati anemia, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Anemia pada bayi adalah kondisi yang perlu diwaspadai setiap orangtua. Penyebab bayi anemia bisa jadi karena kekurangan sel darah merah hingga pendarahan.
Anemia pada janin adalah kondisi saat jumlah sel darah merah di bawah angka normal. Penyebab anemia pada bayi adalah ketidakcocokan golongan darah antara ibu dan janin. Cara mengatasinya adalah dengan transfusi darah.
Mudah lelah bisa disebabkan oleh gaya hidup atau adanya penyakit. Jika belakangan ini tubuh gampang capek, Anda mungkin perlu mencermati gaya hidup Anda dan cara mengubahnya agar kembali berenergi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved