Gigitan serangga memang hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, sebut saja gigitan nyamuk atau semut. Namun beberapa jenis gigitan serangga bisa bersifat beracun, terutama jika orang yang tergigit memiliki alergi tertentu.
24 Jul 2020
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Gigitan serangga sering meninggalkan bengkak
Table of Content
Tidak ada yang bisa menebak kapan seseorang tersengat serangga. Jika ini terjadi, konsekuensinya adalah gigitan serangga bengkak dan gatal. Ketika kontak dengan serangga pertama kali terjadi, akan muncul rasa nyeri. Kemudian, reaksi alergi pun muncul sebagai respons atas racun serangga itu.
Advertisement
Sebagian besar gigitan serangga memang hanya menimbulkan rasa tidak nyaman, sebut saja gigitan nyamuk atau semut. Namun beberapa jenis gigitan serangga bisa bersifat beracun, terutama jika orang yang tergigit memiliki alergi tertentu.
Tidak semua gigitan serangga bengkak dan gatal, bergantung pada jenis serangga yang menggigit. Beberapa jenis gigitan serangga di antaranya:
Gigitan nyamuk adalah yang paling sering dialami, bahkan menjadi media penularan penyakit seperti demam berdarah dengue dan malaria. Hasil gigitannya adalah benjolan kecil, bulat, dan menonjol yang langsung terlihat sesaat setelah tergigit.
Tidak lama kemudian, gigitan nyamuk akan menjadi semakin merah, mengeras, dan tentu saja menimbulkan rasa gatal. Seseorang bisa mendapatkan gigitan nyamuk di beberapa area tubuh sekaligus. Memakai lotion antinyamuk dan pakaian panjang bisa jadi salah satu cara pencegahan.
Gigitan semut biasa mungkin tidak terasa terlalu mengganggu, namun jika gigitan dari semut api, segera cari pertolongan medis. Semut api adalah jenis serangga berwarna merah atau hitam yang sangat agresif dan gigitannya menyebabkan nyeri tak tertahankan.
Ciri-ciri gigitan semut api adalah benjolan kemerahan dengan luka di atasnya. Luka ini akan terasa panas, gatal, bahkan bisa bertahan hingga satu minggu. Pada beberapa orang, gigitan semut api dapat menyebabkan reaksi alergi parah hingga kesulitan bernapas.
Gigitan kutu biasanya terlokalisasi di area betis atau kaki. Ciri-ciri utamanya adalah benjolan berwarna merah dan gatal yang dikelilingi bentuk lingkaran di sekitarnya. Rasa gatal dan tidak nyaman akan langsung muncul setelah kutu menggigit.
Meski demikian, bedakan kutu yang bisa ada di binatang dengan kutu rambut. Jenis kutu yang ada di rambut adalah spesies parasit yang menghisap darah inangnya. Reaksi alergi muncul tak hanya berupa rasa gatal, tapi juga ruam kemerahan.
BACA JUGA: 5 Cara Mengeluarkan Semut dari Telinga, Lakukan dengan Hati-hati!
Tak hanya kutu, tungau kasur juga kerap menggigit manusia. Orang yang tergigit tungau akan mendapati ruam kemerahan dan bengkak dengan warga merah gelap di bagian tengahnya. Bekas gigitan bisa berbentuk garis atau kelompok, kerap kali muncul di bagian tubuh yang tidak tertutup pakaian seperti tangan, kaki, atau leher.
Serangga jenis sarcoptes scabiei bisa menggigit manusia dan menyebabkan scabies. Berbeda dengan gigitan serangga lain yang langsung terlihat saat tergigit, gejala scabies bisa baru terlihat 4-6 minggu kemudian.
Ciri-ciri utamanya adalah benjolan kemerahan kecil yang sangat gatal dan membuat kulit mengelupas. Selain itu, kerap muncul garis berwarna putih yang menonjol di sekitar bekas gigitan.
Gigitan serangga bengkak dan gatal bisa muncul dari laba-laba. Utamanya jika gigitan ini datang dari jenis laba-laba berbahaya seperti hobo, black widow, funnel web, wandering, wolf, atau tarantula. Bekas gigitannya akan terlihat benjol dan sekitarnya berwarna kemerahan.
Tak hanya itu, jika dilihat lebih detil lagi bekas gigitan laba-laba terlihat seperti dua bekas luka kecil. Apabila ada reaksi alergi dari gigitan laba-laba, harus segera diberikan tindakan medis darurat.
Gigitan serangga bengkak dan gatal juga bisa disebabkan oleh lebah. Ciri-cirinya adalah rasa nyeri, kemerahan, bengkak, dan gatal di tempat tersengat. Lebah hanya bisa menyengat satu kali dengan ciri-ciri bintik berwarna putih.
BACA JUGA: 9 Cara Mengusir Tawon secara Alami yang Ampuh dan Efektif
Serangga yellow jacket mudah dikenali berkat tubuhnya yang berwarna hitam dan kuning. Tidak seperti lebah, serangga agresif ini bisa menyengat beberapa kali sekaligus. Di tempat sengatan terjadi, akan muncul rasa gatal, bengkak, dan juga kemerahan.
Spesies kalajengking bersifat beracun dan bisa menimbulkan rasa nyeri, gatal, kebas, dan bengkak di sekitar tempat gigitan. Reaksi alergi yang berbahaya bisa berupa kesulitan bernapas, mual, muntah, keringat berlebih, hingga detak jantung cepat. Orang yang tergigit kalajengking harus segera mendapatkan penanganan medis darurat.
Gigitan serangga umumnya bukanlah sesuatu yang berbahaya. Namun pada beberapa kasus, gigitan ini menimbulkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan, sehingga perlu penanganan medis lebih lanjut.Berikut ini beberapa tanda bahwa gigitan serangga yang Anda alami perlu diperiksakan ke dokter.
Sementara itu, gigitan serangga yang harus segera diperiksakan ke dokter adalah gigitan yang memicu timbulnya gejala seperti:
Berikut ini beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah gigitan serangga di kemudian hari.
Gigitan serangga bisa saja hanya menghasilkan bentol maupun luka ringan lain di tubuh. Namun, beberapa gigitan hewan ini juga bisa memicu penyakit berbahaya seperti demam berdarah hingga kaki gajah. Jadi, Anda perlu lebih waspada, jangan sampai terkena gigitan serangga berbahaya.
Baca Juga
Ketika ada racun dari serangga masuk ke dalam tubuh, sistem imun akan langsung merespons. Salah satu bentuk responsnya adalah rasa gatal, nyeri, hingga kemerahan di lokasi gigitan.
Ingat bahwa orang yang sensitif terhadap racun serangga bisa mengalami kondisi fatal yang disebut anaphylactic shock. Ketika ini terjadi, tenggorokan akan terasa sempit hingga menyebabkan kesulitan bernapas. Penanganan medis untuk kondisi ini berupa epinephrine, pemberian hormon yang dapat mencegah reaksi alergi parah.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Obat alergi alami sangatlah beragam, mulai dari madu sampai minyak atsiri peppermint. Namun sebelum mencobanya, kenalilah penjelasan medis dan efektivitas obat alergi alami ini.
Kebiasaan membuang sampah sembarangan bisa menyebabkan penyakit, polusi, membunuh satwa, hingga banjir. Untuk mencegahnya, Anda perlu menerapkan gaya hidup bersih dan higienis.
Tetanus bukanlah satu-satunya penyebab rahang kaku, Anda bisa mengalami kekakuan pada rahang yang dipicu oleh hal lain, seperti stres dan kecemasan, atau kebiasaan mengunyah permen karet secara berlebih.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved