Cara menghitung tetesan infus terlebih dahulu dilakukan dengan mengetahui volume cairan, durasi waktu pemberian, dan faktor tetes. Anda pun bisa mempelajarinya.
2023-03-28 05:54:21
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ada rumus cara menghitung tetesan infus yang bisa dipelajari pasien.
Table of Content
Mengetahui cara menghitung tetesan infus yang diperlukan sesuai kebutuhan pasien sama pentingnya dengan memahami jenis dan dosis obat yang harus diberikan pada pasien agar cepat sembuh.
Advertisement
Tugas ini biasanya dilakukan oleh tenaga medis yang memantau kondisi Anda. Namun sebagai pasien pun, tidak ada salahnya bagi Anda untuk mempelajari teknik dasar ini dengan perhitungan sederhana.
Dalam mempelajari cara menghitung tetesan infus ini, Anda harus menyiapkan peralatan dasar seperti jarum dan alat suntik untuk mengeluarkan obat atau cairan dari botol. Selain itu, flush juga dibutuhkan untuk mendorong obat ke dalam tubing intravena atau kantong cairan.
Ada 2 metode pemberian cairan infus, yang dikenal juga dengan sebutan faktor tetes, yaitu set makro dan set mikro.
Penentuan set makro atau mikro akan tergantung preferensi dan kebutuhan sesuai instruksi dokter. Meski demikian, standar yang biasanya digunakan tergantung dari jenis cairan yang harus dimasukkan ke dalam tubuh Anda.
Jika cairan tersebut bening dan encer, perawat mungkin memasang infus dengan jumlah 20 tetes/1 mL. Sementara itu, bila cairan infus lebih kental seperti darah, Anda mungkin akan mendapat 15 tetes/1 mL.
Baca Juga
Pada pemberian tetesan infus dengan mesin otomatis, perawat tinggal melakukan input jumlah cairan yang harus masuk ke tubuh Anda, dan waktu yang diperlukan untuk memasukkannya ke dalam tubuh.
Sementara itu, jika cairan infus dimasukkan secara manual, maka cara menghitung tetesan infus dilakukan dengan mengetahui jumlah tetesan per menit (TPM).
Rumus perhitungan TPM sendiri adalah:
(faktor tetes x volume cairan) / (60 x lama pemberian dalam jam)
Faktor tetes merupakan salah satu elemen yang penting dalam cara menghitung tetesan infus yang perlu diketahui oleh tenaga medis. Seperti dijelaskan di atas, perawat Anda bisa memilih set makro atau mikro.
Sebagai contoh, dokter menginstruksikan agar pasien menerima 500 mL cairan infus dalam kurun 8 jam, sementara faktor tetes yang ditetapkan ialah 20. Dengan data ini, cara menghitung tetesan infus yang harus diberikan pada pasien adalah:
(500 x 20) / (60 x 8) = 20,83
Artinya, Anda akan mendapat sekitar 20-21 tetes cairan infus dalam 1 menit sebelum cairan di kantung infus habis dan diganti dengan yang baru.
Setelah mengetahui cara menghitung tetesan infus, penting juga bagi Anda untuk mengenali jenis cairan infus itu sendiri. Berdasarkan kegunaannya, jenis cairan infus sendiri dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu cairan pemeliharaan, cairan pengganti, cairan khusus, dan cairan nutrisi.
Cairan infus ini biasanya diberikan untuk pasien yang tidak bisa memenuhi kebutuhan elektrolit, tapi belum berada pada tahap kritis atau kronis.
Tujuan pemberian cairan ini adalah menyediakan cukup cairan dan elektrolit untuk memenuhi insensible losses (500-1000 mL), mempertahankan status normal tubuh, dan memungkinkan ekskresi ginjal dari produk-produk limbah (500-1500 mL).
Jenis cairan infus yang dapat digunakan adalah NaCl 0,9%, glukosa 5%, glukosa salin, dan ringer laktat atau asetat. Pemberian cairan infus ini tetap harus dengan rekomendasi dokter atau tenaga kesehatan yang kompeten.
Cairan infus ini diberikan kepada pasien dengan kekurangan elektrolit serta permasalahan redistribusi cairan internal.
Cairan ini biasanya diperlukan pasien yang mengalami masalah saluran pencernaan (ileostomy, fistula, drainase nasogastrium, dan drainase bedah) atau saluran kencing (misalnya saat pemulihan dari gagal ginjal akut).
Yang dimaksud cairan khusus adalah kristaloid semisal natrium bikarbonat 7,5% atau kalsium glukonas. Tujuan pemberian cairan infus ini adalah meredakan gangguan keseimbangan elektrolit yang terjadi pada tubuh.
Ketika pasien tidak mau makan, tidak boleh makan, atau tidak dapat makan melalui mulut, cairan infus berisi nutrisi inilah yang akan dimasukkan ke dalam tubuh. Cairan nutrisi ini diberikan jika pasien mengalami:
Apapun jenis cairannya, cara menghitung tetesan infus tetap sama, yakni menggunakan rumus jumlah tetesan per menit (TPM).
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Tanda bayi dehidrasi dilihat tingkat keparahannya. Bayi yang mengalami kekurangan cairan tubuh akan menonjolkan tanda-tanda, mulai dari rewel hingga tubuh yang dingin dan pucat
Air distilasi adalah uap air mendidih yang diembunkan sehingga uap kembali ke wujud cair. Air distilasi bebas dari berbagai kontaminan berbahaya termasuk virus
Menurut Institute of Medicine’s Food and Nutrition Board rekomendasi minum air putih bagi wanita adalah 2,7 liter sehari atau setara dengan 11.5 gelas air. Sementara itu, kebutuhan air minum untuk pria adalah 3,7 liter air putih sehari atau setara dengan 15.5 gelas air putih sehari.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. R. H. Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved