Stres pada anak dapat menyebabkan suasana hati tak menentu, rewel, sulit berkonsentrasi, hingga menjauh dari teman maupun keluarga. Untuk mengatasinya, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
14 Mar 2022
Stres pada anak dapat ditandai oleh perubahan suasana hati hingga bersikap rewel
Table of Content
Stres adalah gangguan kesehatan mental yang bisa terjadi pada siapa saja. Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun dapat mengalaminya. Oleh sebab itu, sebagai orangtua, Anda perlu tahu berbagai penyebab, ciri-ciri, dan cara mengatasi stres pada anak supaya masalah ini bisa ditangani dengan benar.
Advertisement
Berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab stress pada anak yang mungkin terjadi.
Dikutip dari Very Well Family, tekanan di sekolah menjadi salah satu penyebab stres yang dapat dialami oleh anak-anak.
Anak kerap mendapatkan tekanan untuk bisa berprestasi di sekolah dan hal ini bisa membuat mereka merasa takut membuat kesalahan. Sebagai akibatnya, anak bisa mengalami stres belajar.
Perubahan besar di dalam keluarga, seperti kematian, pindah rumah, atau kelahiran anak baru, juga dianggap bisa memberikan tekanan batin pada anak dan membuatnya stres.
Contohnya, adik baru di dalam keluarga dapat membuat anak merasa cemburu dan terancam. Tidak hanya itu, kematian anggota keluarga juga dinilai sebagai penyebab umum perasaan sedih dan takut akan kematian pada anak.
Bullying atau perundungan termasuk salah satu penyebab stres pada anak. Sebab, anak yang menjadi korbannya dapat merasa malu, takut, dan sering kali menyembunyikan pengalamannya dari orangtua atau guru.
Perasaan yang dipendam ini dinilai dapat menimbulkan perasaan stres ke dalam pikiran anak.
Berita atau gambar yang menunjukkan bencana alam atau kekerasan diyakini dapat membuat anak stres. Pasalnya, anak-anak bisa mengkhawatirkan peristiwa buruk yang mereka lihat di berita tersebut terjadi pada dirinya atau orang terdekatnya.
Bagi anak-anak sekolah, popularitas dianggap sebagai hal penting. Saat dirinya dikenal dan disukai banyak orang, ia bisa berbaur dengan teman-temannya.
Hal ini dipercaya dapat membuat anak merasa tertekan untuk menjadi populer agar dirinya dapat diterima dan disukai oleh orang-orang di lingkungan sekolahnya.
Sama seperti orang dewasa, anak-anak pun bisa mengalami stres jika memiliki jadwal yang padat, baik itu di sekolah atau lingkungan sosial.
Anak-anak juga membutuhkan waktu untuk bersantai dan istirahat di sela-sela aktivitasnya seperti layaknya orang dewasa.
Cerita horor yang ada di dalam buku atau film ternyata dinilai mampu mengundang gangguan kecemasan pada anak. Anak-anak biasanya terpengaruh oleh adegan kekerasan atau menakutkan dari sebuah film dan buku.
Masalah finansial dan rumah tangga juga dipercaya bisa menyebabkan stres pada anak. Perasaan stres ini bisa datang karena anak ingin membantu menyelesaikan masalah keluarga tersebut, tetapi merasa tidak berdaya atau tidak memiliki sarana untuk melakukannya.
Mengenali tanda-tanda dan gejala stres pada anak bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Sebagai langkah awal, Anda dapat mulai memperhatikan perubahan perilaku anak.
Berikut adalah ciri-ciri anak stres yang bisa Anda amati:
Selain itu, ciri-ciri anak stres juga dapat terlihat secara fisik, seperti:
Anak-anak yang berusia lebih muda biasanya juga akan memiliki kebiasaan baru seperti sering mengisap jempol, memainkan rambut, atau mengupil.
Sementara itu, anak-anak yang sudah berusia lebih besar akan mulai berbohong, menjadi pelaku bullying, atau tidak mematuhi orangtua.
BACA JUGA: Depresi pada Anak - Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
Stres dapat mengganggu perkembangan otak anak sehingga berpotensi menyebabkan masalah dalam perilaku, emosional, hingga kognitifnya. Kondisi tersebut bahkan bisa memicu penyakit serius.
Masalah ini terjadi karena stres kronis dapat mengacaukan hormon dan mempengaruhi perkembangan otak anak. Berikut adalah dampak stres pada anak yang harus orangtua waspadai.
Stres dapat meningkatkan pelepasan hormon kortisol. Tingkat kortisol yang tinggi dapat menyebabkan bagian hipokampus (pusat pembelajaran dan ingatan), dan korteks prefrontal otak (pusat kepribadian) menyusut sehingga mengganggu perkembangan kognitif anak.
Kurangnya fungsi kognitif dan kontrol impuls yang buruk bahkan bisa berlanjut hingga dewasa.
Pengaktifan respons stres yang berulang dan berkepanjangan dapat menyebabkan pusat emosi di otak (sistem limbik) menjadi terlalu aktif.
Akibatnya, anak-anak yang mengalami stres menjadi lebih cemas atau agresif. Mereka juga sering kali mengalami disregulasi emosi.
Stres pada anak juga dapat menyebabkan masalah mental di kemudian hari, misalnya gangguan somatik, halusinasi, gangguan obsesif-kompulsif, gangguan stres pascatrauma, bahkan upaya bunuh diri.
Bukan hanya mempengaruhi otak, stres bisa memicu masalah pada kesehatan fisik. Hormon kortisol yang dilepaskan dalam situasi stres dapat menekan sistem kekebalan tubuh sehingga membuat anak lebih rentan sakit.
Anak-anak yang tumbuh dengan stres bahkan berisiko mengembangkan penyakit kronis di kemudian hari, misalnya penyakit jantung.
Ciri-ciri anak stres di atas tidak boleh orangtua abaikan. Sebab, mengalami stres dapat membuat keseharian si kecil terganggu.
Untuk membantu mengatasinya, cara menghilangkan stres berikut bisa Anda lakukan agar anak dapat kembali ceria.
Saat anak memiliki masalah, ia akan cenderung menghindarinya. Namun, tentu ini bukanlah hal yang baik. Anda dapat membantu si kecil untuk menghadapi masalah yang membuatnya stres.
Saat masalah tersebut dihadapi dengan berani, lama-kelamaan anak akan belajar, bahwa rasa cemas yang ia rasakan, akan hilang seiring dengan berjalannya waktu.
Sebagai orangtua, tentunya Anda ingin segala sesuatu yang terbaik untuk anak. Hal ini dapat membuat Anda secara tidak sadar memberikan tekanan pada anak, untuk selalu berhasil dalam segala hal yang ia kerjakan.
Keberhasilan memang penting. Hal tersebut dapat memicu anak untuk bekerja keras mencapai keinginannya. Namun, Anda juga perlu memberikan pengertian pada anak, bahwa kekalahan serta kesalahan itu adalah hal yang dapat terjadi.
Ajari agar ia belajar menerima kekalahan serta kesalahan dengan baik.
Quality time antara anak dan orangtua sangat penting untuk dilakukan, terutama jika anak mulai menunjukkan tanda stres. Luangkan waktu untuk menemaninya, dan biarkan anak nyaman dengan kehadiran Anda.
Jangan memaksanya untuk bercerita jika ia tidak mau, meski Anda merasa khawatir.
Beberapa anak akan merasa lebih nyaman jika waktunya dihabiskan dengan menjalani aktivitas yang menyenangkan, dibandingkan berbicara mengenai masalahnya.
Jika anak bercerita mengenai masalahnya kepada Anda, jadilah pendengar yang baik. Tunjukkan bahwa Anda tertarik dan anak menjadi sosok yang penting.
Anda bisa berdiskusi mengenai penyebab stresnya dan mencari solusi bersama. Misalnya dengan mengurangi kegiatan ekstrakurikuler atau les pelajaran, yang sedang dijalaninya.
Jadikan rumah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan untuk anak. Lakukan rutinitas yang seru seperti bermain games bersama keluarga, dan makan malam bersama. Ciptakan suasana yang menenangkan.
Dilansir dari Healthline, salah satu cara yang dinilai ampuh untuk mengatasi stres pada anak adalah menulis jurnal.
Ajari anak untuk fokus terhadap hal-hal positif yang ada di sekitarnya, lalu tuliskan hal-hal yang patut disyukuri olehnya di dalam sebuah jurnal atau buku harian.
Merasa bersyukur dinilai ampuh untuk mengatasi tanda-tanda anak stres sekolah karena dirinya bisa lebih fokus terhadap hal positif di dalam kehidupan.
Bagi orang dewasa, cara ini juga dianggap ampuh untuk meredakan perasaan stres di kepala.
Tahukah Anda kalau mengunyah permen karet dapat dijadikan sebagai cara untuk meredakan stres, baik pada anak maupun orang dewasa?
Sebuah studi yang dimuat dalam jurnal Appetite mengungkapkan, orang-orang yang mengunyah permen karet merasa lebih sejahtera dan tingkat stresnya lebih rendah.
Sebab, mengunyah permen karet diyakini bisa meningkatkan aliran darah ke otak dan mengundang gelombang otak yang sama seperti saat sedang rileks.
Anda bisa membuat anak tertawa saat ia merasa stres dengan melontarkan lelucon atau menonton film komedi. Sebab, tertawa dapat meredakan respons stres dan membuat otot-otot tubuh menjadi rileks.
Dalam jangka panjang, tertawa dipercaya bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan juga suasana hati.
Salah satu cara mengatasi stres pada anak sekolah yang dapat dicoba adalah bermain dengan hewan peliharaan.
Sebuah penelitian yang dimuat dalam jurnal Frontiers in Psychology mengungkapkan, bermain dengan hewan peliharaan dapat membantu tubuh melepas oksitosin, yaitu senyawa kimia otak yang membuat suasana hati positif.
Berolahraga dan beraktivitas fisik dipercaya sebagai cara mengatasi stres pada anak sekolah yang ampuh. Selain menyehatkan secara fisik, berolahraga dinilai efektif untuk meredakan perasaan stres.
Olahraga yang dipilih dapat berupa yoga, berenang, lari, atau sekadar jalan kaki. Terlebih lagi, olahraga aerobik terbukti bisa membantu tubuh melepas endorfin, yakni hormon yang bisa membuat Anda merasa lebih baik dan menjaga perilaku positif.
Semua cara menghilangkan stres di atas membutuhkan hubungan baik antara anak dan orangtua, agar dapat dijalankan dengan sukses.
Karena itu, pastikan Anda selalu meluangkan waktu untuk Si Buah Hati dan melakukan berbagai aktivitas yang menyenangkan.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan mental anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Smiling depression atau depresi terselubung adalah kondisi saat seseorang tampak bahagia, produktif dari luar tetapi secara mental, ada rahasia yang tidak dibuka kepada siapapun. Ciri-ciri depresi terselubung bisa dilihat dari perubahan sifat, berat badan, hingga selera humor.
17 Agt 2021
Mainan anak 1 tahun haruslah menyenangkan dan edukatif, seperti lego atau blocks, mencocokan bentuk, puzzle berpotongan besar, atau menyusun ring donat.
24 Agt 2023
Sindrom down adalah kondisi keterbelakangan fisik dan mental yang disebabkan oleh kelainan genetik kromosom 21. Pola asuh orang tua untu anak sindrom down yaitu anak anda tetaplah anak-anak, bayi anda akan tetap merasakan emosi.
11 Apr 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved