Cara menghilangkan keloid secara alami bisa dengan bawang putih, madu, bawang merah, hingga aloe vera. Namun, ada pula berbagai cara menghilangkan keloid yang sudah lama sesuai dengan saran dokter.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
8 Agt 2023
Keberadaan keloid tentu bisa mengganggu penampilan sehingga menurunkan rasa percaya diri
Table of Content
Punya keloid di area kulit tubuh tentu cukup mengganggu. Keloid adalah bekas luka yang terangkat. Ukurannya, bisa lebih besar dibandingkan bekas luka yang sudah sembuh itu sendiri. Tak ayal bila Anda mungkin ingin segera menghilangkannya. Lantas, adakah cara menghilangkan keloid secara alami yang bisa dilakukan?
Advertisement
Selain dari bekas luka, penyebab keloid bisa muncul setelah ditindik atau ditato. Keloid dapat muncul di area tubuh manapun. Namun, keloid lebih sering timbul pada permukaan kulit bahu, punggung bagian atas, hingga dada.
Pada dasarnya, keloid bisa terus tumbuh perlahan selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Keloid akan berhenti tumbuh, tetapi tidak dapat hilang dengan sendirinya. Setelah keloid berkembang, bentuknya akan menjadi permanen, kecuali dihilangkan atau diobati.
Bagi Anda yang memiliki keloid, coba simak cara menghilangkan keloid selengkapnya dalam artikel ini.
Sebagian orang mungkin ingin menghilangkan keloid pada kulit tubuhnya. Memang, ada berbagai cara menghilangkan keloid secara alami yang bisa dilakukan.
Meski demikian, perlu diketahui bahwa ragam cara menghilangkan keloid secara alami ini mungkin masih membutuhkan penelitian lebih lanjut guna melihat keefektifannya.
Oleh karena itu, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum menggunakannya pada kulit Anda.
Adapun berbagai klaim cara menghilangkan keloid secara alami adalah sebagai berikut.
Menurut sebuah laporan ilmiah yang dimuat dalam Dermatology Reports, cara menghilangkan keloid dengan bawang putih disebut dapat bekerja layaknya aspirin.
Bahan rempah alami ini mampu menghambat beberapa enzim tertentu yang masuk pada area tumpukan jaringan dan pigmen.
Bawang putih juga diyakini bisa melancarkan sirkulasi darah pada area kulit yang terdapat keloid sehingga mempercepat proses penyembuhannya.
Jika dilakukan secara rutin, cara ini diyakini dapat membantu meringankan bekas luka, termasuk keloid.
Cara menghilangkan keloid dengan bawang putih, yakni:
Apabila cara menghilangkan keloid dengan bawang putih ini menimbulkan rasa perih atau sensasi rasa terbakar pada kulit saat menggunakannya, segera bilas dan hentikan penggunaannya.
Cara menghilangkan keloid secara alami bisa pula dengan madu. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam International Journal of Advances in Life Science and Technology mengungkapkan bahwa madu mengandung antiradang yang dipercaya dapat mengurangi tampilan keloid.
Madu juga mampu mencegah tumpukan sel-sel kulit mati pada area kulit yang terdapat keloid, sekaligus meningkatkan sirkulasi darah dan mempercepat proses penyembuhannya.
Untuk memperoleh khasiat madu sebagai penghilang keloid alami, Anda perlu menggunakan madu tualang yang diklaim efektif untuk mengurangi keloid dan menghilangkannya secara perlahan.
Jenis madu tersebut bisa memberikan efek antiproliferatif positif, yang menghambat pertumbuhan serat keloid.
Madu tualang juga memiliki berbagai senyawa yang dapat menghambat proliferasi sel kulit di jaringan parut. Proliferasi adalah proses perkembangbiakan sel.
Meski demikian, penggunaan madu asli atau madu organik juga disebut bisa sebagai penghilang keloid.
Caranya, cukup oleskan pada area kulit yang terdapat keloid. Diamkan beberapa saat, lalu bilas dengan air sampai bersih.
Lakukan cara menghilangkan keloid secara alami ini 2-3 kali sehari untuk mendapatkan hasil maksimal.
Beberapa studi ada yang menyebut khasiat bawang merah sebagai cara menghilangkan keloid secara alami.
Sebuah studi yang dirilis dalam Pharmaceutical Biology menyimpulkan bahwa ekstrak bawang merah dipercaya menghambat fibroblast (sel yang menghasilkan jaringan parut) agar tidak tumbuh pada kulit.
Selain itu, pada studi lain dalam Dermatology Research and Practice disebutkan bahwa ekstrak gel bawang merah dapat mempercepat penyembuhan dan tampilan bekas luka.
Kemudian, riset yang dimuat dalam International Wound Journal mengemukakan bahwa ekstrak gel bawang merah mampu mengurangi pigmentasi berkat kandungan antioksidan bernama quercetin di dalamnya.
Untuk mencoba khasiatnya, coba iris beberapa buah bawang merah. Lalu, bungkus irisan bawang merah dalam sebuah kain bersih. Kemudian, peras airnya.
Setelah itu, bilas dengan air sampai bersih. Ulangi langkah ini sebanyak 3-4 kali dalam sehari sampai mendapatkan hasil yang diinginkan.
Cuka apel digadang-gadang bisa dijadikan sebagai penghilang keloid alami.
Pada Virology Journal, cuka apel disebut mengandung astringent dan mampu mengelupas sel kulit mati.
Inilah yang membuat cuka apel dipercaya bisa meredakan kemerahan pada kulit dan mengurangi ukuran keloid.
Anda bisa mencampurkan cuka apel dengan air putih. Setelah itu, oleskan pada area kulit yang terdapat keloid dan diamkan selama 30 menit. Terakhir, bilas kulit sampai bersih.
Air perasan lemon mengandung antioksidan dari vitamin C yang dipercaya sebagai cara menghilangkan keloid secara alami.
Menurut sebuah riset yang dimuat dalam Experimental Dermatology, vitamin C dipercaya dapat membantu mengatasi keloid.
Tertarik coba cara menghilangkan keloid secara alami? Coba oleskan air perasan lemon pada area kulit yang terdapat keloid, lalu diamkan selama 30 menit.
Kemudian, bilaslah kulit dengan air bersih. Lakukan langkah ini beberapa kali dalam seminggu untuk mendapatkan hasil yang maksimal.
Cara menghilangkan keloid secara alami bisa pula dengan gel lidah buaya atau aloe vera.
Manfaat gel aloe vera ini diyakini berasal dari kandungan antiseptik dan antibakteri yang dapat membantu mempercepat penyembuhan keloid.
Untuk mendapatkan khasiat ini, Anda bisa menggunakan gel lidah buaya asli dari tanamannya secara langsung.
Caranya, potong daun tanaman lidah buaya, lalu ambil gelnya. Bersihkan area kulit yang terdapat keloid dengan air suam-suam kuku, kemudian oleskan gel lidah buaya.
Diamkan selama 30 menit, lalu bilas kulit sampai bersih. Jika digunakan pada malam hari, Anda bisa mendiamkannya selama semalaman.
Meski berbagai cara menghilangkan keloid secara alami ini tampak menjanjikan, perlu diketahui bahwa beberapa bahan tradisional di atas masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat keefektifannya.
Jadi, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mencobanya, ya.
Meski ada berbagai bahan alami penghilang keloid, nyatanya mungkin tak sedikit orang lebih memilih jalur instan yang lebih ampuh.
Pasalnya, dalam beberapa kasus, cara menghilangkan keloid dengan cepat melalui tindakan medis bisa membuahkan hasil sesuai yang diinginkan dibandingkan cara alami.
Terlebih, biasanya, keloid akan hilang sepenuhnya apabila dilakukan tindakan medis tertentu berupa pengangkatan.
Namun, pastikan Anda berkonsultasi dengan dokter kulit terlebih dahulu sebelum melakukan tindakan medis untuk menghilangkan keloid.
Dengan demikian, dokter dapat memberikan rekomendasi yang tepat sesuai penyebab dan kondisi keloid yang Anda alami.
Berikut adalah berbagai cara menghilangkan keloid yang ampuh dan cepat rekomendasi dokter.
Salah satu cara menghilangkan keloid dengan cepat adalah melalui penggunaan krim retinoid.
Menurut hasil riset yang dimuat dalam Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology, retinoid terbukti ampuh dalam mengurangi tampilan keloid.
Akan tetapi, Anda harus mengikuti aturan dan cara pakai krim retinoid dengan tepat agar hasil yang didapat bisa maksimal.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan merekomendasikan cara menghilangkan keloid yang sudah lama melalui suntik steroid.
Suntik steroid mengandung zat antiradang yang diketahui dapat memperbaiki tampilan kulit yang terdapat keloid.
Suntik steroid biasanya diberikan langsung pada keloid dengan cara melunakkan dan mengempiskannya.
Tergantung pada jenis keloid, prosedur suntikan berulang mungkin perlu dilakukan.
Kendati demikian, suntik steroid disebut belum cukup efektif sebagai cara menghilangkan keloid yang sudah lama sepenuhnya.
Sebuah riset yang dimuat dalam Journal of Tissue Repair and Regeneration mengatakan bahwa suntik steroid perlu dibarengi dengan tindakan medis lain untuk mengangkat keloid, seperti perawatan laser, operasi pengangkatan keloid, atau lainnya untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Jika Anda khawatir kalau keloid bisa muncul kembali setelah melakukan berbagai prosedur menghilangkannya, ada beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan, seperti:
Kemunculan keloid mungkin membuat Anda ingin mencungkil kulitnya. Alih-alih sebagai cara menghilangkan keloid dengan cepat, langkah ini justru bisa membuat keloid tumbuh lagi atau bahkan berisiko infeksi.
Tato atau tindikan pada tubuh bisa meningkatkan kembali kemunculan keloid. Jika memang tidak dibutuhkan, ada baiknya Anda menghindari memasang tindik atau tato untuk mencegah timbulnya keloid kemudian hari.
Baca Juga
Keberadaan keloid memang sangat mengganggu, apalagi jika muncul di bagian yang bisa terlihat oleh orang lain.
Meski berbagai cara menghilangkan keloid secara alami ini tampak menjanjikan, perlu diketahui bahwa beberapa bahan tradisional di atas masih membutuhkan penelitian lebih lanjut untuk melihat keefektifannya.
Jadi, tak ada salahnya berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu sebelum mencobanya.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Perbedaan kulit kering dan kulit dehidrasi terletak dari penyebab dan tandanya. Kulit dehidrasi akan tampak kusam, sedangkan kulit kering terasa gatal, kasar, dan bersisik.
6 Jun 2023
Shea butter adalah salah satu komposisi yang kerap ditemukan di sejumlah produk perawatan kulit dan kecantikan. Manfaat shea butter bisa melembapkan kulit hingga melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
4 Agt 2021
Beberapa jenis perban luka antara lain perban rol, perban tabular, perban segitiga, dan perban kasa. Masing-masing dipakai untuk jenis luka yang berbeda.
31 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved