Cara mengatasi kejang pada anak yang benar adalah dengan membaringkan anak di lantai dalam posisi miring. Lalu, bersihkan mulut anak dan longgarkan pakaiannya. Cek pernapasan anak. Jika masih lancar, maka pantau terus kondisinya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
8 Agt 2023
Cara mengatasi kejang pada anak harus dilakukan dengan tepat
Table of Content
Tidak sedikit orangtua yang panik ketika anak mengalami kejang. Untuk mengantisipasinya, penting untuk mengetahui cara mengatasi kejang pada anak dengan tepat.
Advertisement
Kejang biasanya berlangsung dalam waktu singkat, mulai dari beberapa detik hingga maksimal lima menit. Umumnya, penyebab kejang pada anak pun bukan penyakit berbahaya.
Walaupun demikian, orangtua harus mengetahui penanganan kejang pada anak untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Simak penjelasan lengkapnya adalam artikel ini.
Kejang adalah kondisi terjadinya aktivitas yang tidak biasa pada otak. Ini mengakibatkan perubahan perilaku dan gerakan, seperti hilang kesadaran, tubuh kaku, serta gerakan menyentak.
Sebagian besar penyebab kejang pada anak adalah kejang demam (febrile seizure). Selain itu, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab kejang pada anak lainnya:
Sayangnya, dalam kondisi tertentu terkadang penyebab kejang pada anak tidak diketahui secara pasti.
Gejala kejang pada anak bervariasi. Sebagian besar dapat terlihat jelas, mulai dari hilangnya kesadaran. Pada kejang demam, gejala berupa mata melotot, tubuh kaku, mengalami guncangan hebat, hingga lidah yang tergigit.
Orangtua sangat dianjurkan untuk tetap tenang dan mengingat apa yang harus dilakukan ketika anak kejang.
Berikut adalah beberapa cara menghilangkan kejang pada anak yang bisa dilakukan di rumah.
Untuk mengatasi anak kejang, langkah pertama yang bisa dilakukan adalah membaringkan anak di lantai.
Singkirkan benda-benda di sekitar yang bisa membahayakan anak, seperti benda tajam atau benda keras. Gunakan selimut atau pakaian untuk melindungi kepalanya agar tidak terjadi cedera.
Baringkan anak dalam posisi miring. Posisi ini mencegah anak tersedak air liur saat kejang berlangsung.
Selain itu, letakkan bantal atau handuk yang digulung di sekitar anak untuk membantu melindungi saat kejang.
Apabila anak muntah, bersihkan mulutnya dengan hati-hati menggunakan jari tangan orangtua.
Cara mengatasi kejang pada anak ini penting untuk dilakukan, agar tidak tersedak muntahnya sendiri.
Ketika anak kejang, pastikan mereka tidak mengenakan pakaian atau aksesori yang ketat. Segera longgarkan pakaian atau aksesori yang dikenakannya, terutama di area leher, karena kemungkinan bisa mencekik.
Cara mengatasi kejang pada bayi dan anak selanjutnya adalah dengan melakukan cek pernapasan.
Pastikan mereka tetap bisa bernapas dengan lancar. Jika pernapasan anak terganggu, bibir, lidah, ataupun wajahnya akan tampak kebiruan. Terus amati pernapasan anak selama dan setelah kejang berlangsung.
Sebagian orangtua mungkin berpikir bahwa cara mengatasi kejang pada anak adalah dengan memeluk tubuhnya.
Padahal, jangan mencoba untuk menghentikan gerakan kejang-kejang anak secara paksa, misalnya dengan memeluk erat atau menahan tubuhnya.
Pasalnya, dilansir dari British Red Cross, tindakan tersebut tidak akan menghentikan kejang pada anak dan justru membuatnya semakin tidak nyaman, bahkan bisa memicu patah tulang.
Cara mengatasi anak kejang selanjutnya adalah jangan memasukkan apa pun ke mulutnya, seperti kain lap, kaus kaki, atau bahkan minum.
Hal ini bertujuan untuk mencegah anak tersedak sehingga jalur napasnya malah tertutup.
Saat anak masih kejang, sebaiknya orangtua tidak memaksa mereka makan dan minum, termasuk memberikan obat-obatan atau cairan. Memaksa anak menelan sesuatu saat kejang justru bisa membahayakan keselamatan dirinya.
Oleh sebab itu, dalam penanganan kejang tunggu sampai anak benar-benar sadar dan waspada.
Selanjutnya, cara mengatasi kejang pada anak adalah dengan memperhatikan durasi kejang yang terjadi.
Jika kejang berlangsung terlalu lama dan tidak kunjung membaik, segera hubungi dokter agar anak mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Dalam pertolongan pertama kejang pada anak, tetaplah bersama mereka sampai bangun dan sadar.
Jangan meninggalkan anak sendirian karena bisa berbahaya.
Sebaiknya, orangtua juga harus memantau tingkat respons anak, misalnya dengan memanggil namanya.
Setelah kejang usai, anak umumnya berada dalam posisi sadar tapi kehabisan energi. Jadi, biarkan mereka beristirahat hingga kondisinya pulih kembali.
Selanjutnya, orangtua bisa membawa anak ke dokter atau unit gawat darurat di rumah sakit.
Umumnya, kejang akan berhenti dengan sendirinya dan tidak perlu pengobatan.
Namun, apabila anak mengalami kejang berulang yang disebabkan oleh kejang demam, dokter mungkin akan meresepkan obat kejang anak sebagai cara mengatasi dan penanganan kejang.
Contohnya, obat kejang seperti midazolam atau diazepam dalam bentuk sirup, tablet, atau tube.
Konsultasikan dengan dokter mengenai dosis obat kejang serta cara pemberiannya.
Itulah beberapa cara mengatasi kejang pada anak yang bisa dilakukan orangtia. Penanganan kejang demam pada anak di rumah harus dilakukan dengan hati-hati, jangan sampai membahayakan diri mereka.
Baca Juga
Kejang demam dapat menyebabkan si kecil sawan. Walaupun sebagian besar kejang merupakan kondisi yang tidak membahayakan, orangtua sebaiknya tetap membawa anak ke dokter untuk diperiksa.
Langkah ini dapat membantu dokter untuk mendiagnosis apakah kejang yang dialami anak termasuk kejang umum atau akibat penyakit lainnya, seperti epilepsi, tumor otak, meningitis, maupun ensefalitis.
Dda pula kondisi kejang tertentu yang perlu diwaspadai sebagai kondisi darurat dan harus segera ditangani dokter.
Dokter mungkin akan meresepkan obat kejang pada anak yang dapat diberikan lewat dubur, terlebih jika mereka memiliki riwayat kejang berulang. Pastikan untuk memberikan obat sesuai resep dokter dan ikuti instruksinya.
Baca Juga
Tidak sedikit orangtua yang mempertanyakan, bagaimana agar anak tidak kejang lagi. Jika anak memiliki riwayat kejang berulang (epilepsi), orangtua sebaiknya melakukan pencegahan.
Biasanya, kasus kejang demam terjadi pada beberapa jam pertama demam atau kenaikan awal suhu tubuh. Orangtua bisa memberikan obat paracetamol atau ibuprofen.
Perlu dipahami kalau kedua obat tersebut bukan untuk mengatasi atau menghilangkan kejang.
Namun, mengutip Mayo Clinic, parasetamol dan ibuprofen dapat membuat si kecil lebih nyaman, sekaligus meredakan demam sehingga diharapkan dapat mencegah kejang demam.
Untuk mengetahui titik kejang tersebut, orangtua bisa mengecek suhu tubuh anak dengan termometer dan mencatatnya ketika anak mulai mengalami kejang. Pasalnya, toleransi tiap anak terhadap suhu demam berbeda-beda.
Sebagian anak mungkin mengalami kejang ketika suhu tubuhnya mencapai 40 derajat Celcius.
Sementara itu, ada juga anak lain yang bisa langsung kejang meskipun suhu tubuhnya baru 38 derajat Celcius.
Maka, orangtua diimbau untuk mengetahui titik kejang anak dengan saksama. Demikian pula dengan mempelajari dan mengingat langkah penanganan anak kejang agar tidak panik ketika menghadapi kondisi ini.
Advertisement
Ditulis oleh Dina Rahmawati
Referensi
Artikel Terkait
Libur yang sebentar lagi selesai, menandakan tahun ajaran baru untuk anak. Saat di sekolah, anak rentan tertular penyakit dari murid lain. Untuk memastikannya tetap sehat, ada beberapa cara yang bisa Anda terapkan, terutama saat anak berada di sekolah.
12 Jul 2019
Penyakit GERD tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja. Anak-anak juga rentan terkena penyakit ini. Waspadai gejala GERD pada anak, seperti sakit perut, demam, hingga muntah berwarna kehijauan
27 Apr 2023
Sugar rush adalah kondisi ketika seseorang mengalami kelebihan energi dan menjadi terlalu aktif setelah mengonsumsi gula. Namun, efek tersebut disinyalir hanyalah mitos belaka.
7 Feb 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved