Virus corona bisa masuk lewat mulut, hidung, dan mata. Itulah sebabnya, memegang wajah bisa meningkatkan risiko tertularnya virus corona.
2023-03-22 03:53:14
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Menghentikan kebiasan memegang wajah bisa selamatkan Anda dari virus corona.
Table of Content
Virus corona atau Covid-19 dapat masuk ke dalam tubuh, melalui tiga "gerbang utama", yaitu hidung, mulut, dan juga mata. Itulah sebabnya, para peneliti menyarankan untuk mengurangi kebiasaan memegang wajah.
Advertisement
Masalahnya, manusia cenderung memegang wajahnya sebanyak 16 kali dalam satu jam. Lebih parahnya lagi, kita sering tidak menyadarinya. Maka dari itu, supaya Anda tidak menjadi korban virus corona selanjutnya, kenali berbagai cara menghilangkan kebiasaan memegang wajah ini.
Sebelum mengetahui cara menghilangkan kebiasaan memegang wajah, ada baiknya Anda memahami dulu mekanisme penularan virus corona antarmanusia.
Misalnya, ada penderita virus corona yang bersin di dekat Anda. Kemudian, tetesan cairan (droplet) dari tubuh penderita terhirup oleh hidung Anda. Maka virus corona bisa langsung menular.
Saat sudah menempel di berbagai benda dan permukaan yang terkontaminasi, droplet bisa bertahan untuk jangka waktu yang berbeda-beda. Ketika Anda menyentuh permukaan atau benda ini secara tak sengaja, kemudian langsung menggunakan tangan untuk menyentuh wajah, maka virus corona bisa tertular.
Mungkin, cara mencegah virus corona saat dekat dengan penderitanya, dapat dilakukan dengan menggunakan masker saat bepergian. Namun, untuk mencegah penularan virus corona yang sudah menempel di permukaan kulit atau benda, satu-satunya cara yang efektif adalah tidak menyentuh wajah.
Jadi tidak heran kalau banyak dokter dan peneliti yang meminta Anda untuk menghilangkan kebiasaan memegang wajah.
Menurut psikolog, bukan hal yang mustahil bagi Anda untuk menghentikan kebiasaan memegang wajah. Berikut ini adalah cara-cara menghilangkan kebiasaan memegang wajah, yang mungkin bisa menyelamatkan Anda dari virus corona.
Terkadang, memegang wajah adalah kebiasaan yang dilakukan tanpa sadar. Seorang psikolog dari Northwestern Medicine Huntley Hospital, Amerika Serikat, meminta orang-orang lebih berhati-hati lagi dengan tindakan memegang wajah, yang sering timbul sebagai gerakan refleks tanpa disadari.
Jika sudah sadar dan berhati-hati terhadap niat memegang wajah yang muncul secara tiba-tiba itu, maka akan ada kesempatan bagi Anda untuk mengurungkan niat tersebut.
Menempelkan kertas-kertas pengingat di segala penjuru ruangan rumah atau kantor Anda. Dengan begitu, Anda akan selalu ingat untuk tidak menyentuh wajah.
Buatlah tangan Anda lebih sibuk dari biasanya. Misalnya, saat Anda sedang menonton televisi, jangan biarkan tangan menganggur begitu saja. Di saat mata tertuju dengan televisi, sibukkan tangan dengan aktivitas lain seperti melipat baju, atau sekadar memegang sesuatu dengan tangan Anda.
Orang-orang menyentuh wajah mereka tentu dengan alasan yang berbeda-beda, mungkin wajahnya terasa gatal, atau ingin menghilangkan minyak yang “menyelimuti” wajahnya. Tentu saja, ada alasan di balik tangan menyentuh wajah.
Harapannya, dengan mengetahui berbagai macam alasan dan pemicu itu, Anda bisa menghilangkan kebiasaan menyentuh wajah.
Ternyata, menggunakan pembersih tangan yang memiliki aroma sedap, bisa mencegah Anda untuk menyentuh wajah dengan tangan. Sebab, di saat wangi pembersih tangan itu sudah mendekat ke hidung, Anda akan sadar bahwa sebentar lagi tangan akan “sampai” ke wajah. Dengan begitu, Anda bisa mengurungkan niat dan mengembalikan tangan ke posisi semula.
Memang cara yang satu ini agak sedikit ekstrem, tapi demi mencegah tertularnya virus corona, mengapa tidak?
Mengikat jari tangan Anda, dan memposisikannya di bawah meja, adalah cara menghilangkan kebiasaan menyentuh wajah. Ini menjadi sebuah pengingat bahwa Anda sedang dalam masa tidak boleh menyentuh wajah.
Terkadang, menyentuh wajah adalah kebiasaan yang tidak bisa dipungkiri. Walau tekad untuk tidak menyentuh wajah sudah bulat, tapi terkadang masih saja dilakukan. Maka dari itu, menggunakan sarung tangan yang bersih, bisa menjadi solusi selanjutnya.
Sarung tangan ini digunakan sebagai pengingat bahwa Anda sedang tidak boleh menyentuh wajah. Selain itu, sarung tangan sebaiknya dipakai saat Anda sedang bepergian ke luar rumah.
Ketika sudah sampai ke tempat tujuan, maka lepaslah sarung tangan itu, dan cucilah dengan air bersih dan sabun. Sebab, bisa saja sarung tangan itu sudah terkontaminasi dengan permukaan atau benda yang terjangkit virus corona.
Bisakah bawang putih sembuhkan virus corona?: Air Bawang Putih Sembuhkan Corona, Mitos atau Fakta?
Apakah aman memesan lewat ojek online selama pandemi virus corona?: Pesan Makanan Lewat Ojek Online Saat Pandemi Virus Corona, Amankah?
Ingin periksa corona? Cek dulu ini: Rapid Test Corona Tidak Sama dengan Pemeriksaan Swab, Ini Penjelasannya
Baca Juga
Membersihkan tangan hingga benar-benar bersih, adalah cara lain yang bisa dilakukan, jikalau tangan Anda menyentuh wajah tanpa disengaja.
Berikut ini adalah cara cuci tangan yang tepat:
Itulah tadi cara menghilangkan kebiasaan memegang wajah dan juga cara cuci tangan yang tepat, supaya Anda terhindari dari virus corona.
Jangan sepelekan upaya pencegahan, sekecil apapun itu. Sebab, hal-hal di atas bisa menyelamatkan Anda dari virus corona yang siap masuk ke dalam tubuh kapan saja.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Yogurt merupakan produk olahan susu yang terbuat dengan proses fermentasi. Yogurt termasuk sebagai makanan probiotik yang dapat melancarkan sistem pencernaan. Selain itu, manfaat yogurt untuk kesehatan juga sudah tidak diragukan lagi. Ketahui berbagai manfaat makan yogurt di artikel ini. Namun tahukah Ada beragam jenis yogurt yang bisa Anda coba. Apa saja? Baca artikel ini lebih lanjut.
Menggunakan penutup telinga untuk tidur bisa meningkatkan kualitas tidur seseorang. Tidak berlebihan. Bagi banyak orang, earplug adalah satu-satunya cara untuk menutup suara dari luar saat terlelap.
Telinga tersumbat umumnya terjadi karena kotoran yang mengeras dan telinga yang sering basah bagi perenang. Cara mengatasinya harus disesuaikan dengan kondisi yang mendasarinya
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved