Bintik putih atau milia pada wajah bayi adalah kondisi munculnya bintik pada wajah bayi yang baru lahir dengan bentuk mirip jerawat. Kondisi ini bisa dilihangkan dengan menjaga kebersihan kulit
Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri
23 Agt 2023
Bintik putih pada wajah bayi mirip dengan jerawat
Table of Content
Bintik putih pada kulit bayi baru lahir adalah hal yang umum terjadi. Kondisi ini dinamakan dengan milia. Milia merupakan salah satu masalah kulit pada bayi yang umum terjadi dan tak perlu dikhawatirkan.
Advertisement
Mengingat bentuknya yang mirip, banyak orang tua keliru mengartikannya sebagai jerawat pada bayi. Padahal, keduanya adalah berbeda. Simak informasi lengkapnya berikut ini.
Milia atau bintik putih pada kulit bayi yang biasanya muncul di hidung, dagu, atau pipi. Ini merupakan kondisi yang umum terjadi pada bayi baru lahir.
Milia pada bayi biasanya dapat hilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus dalam 2-3 minggu.
Mengutip Mayo Clinic, penyebab utama milia pada bayi adalah terperangkapnya sel kulit mati di bawah kulit sehingga membentuk bintik putih.
Biasanya, bintik putih pada kulit bayi ini juga muncul karena kelenjar keringat yang belum sepenuhnya berkembang, mengalami penyumbatan.
Hampir sebagian besar bayi baru lahir memiliki milia pada kulitnya. Bentuknya seperti bintik-bintik kecil dengan diameter sekitar 1-2 mm, berwarna putih kekuningan.
Ada beberapa jenis milia pada bayi yang perlu diketahui, yaitu:
Sering muncul pada area wajah, seperti kelopak mata, dahi, pipi, atau bahkan alat kelamin. Ini bisa terjadi pada bayi, anak, hingga orang dewasa.
Milia primer tidak berhubungan dengan kerusakan kulit. Umumnya, bisa hilang sendiri pada jangka waktu tertentu.
Berbeda dengan milia primer, milia sekunder pada kulit bayi disebabkan oleh kondisi kulit tertentu. Sebagai contoh, luka, ruam, lecet, hingga paparan sinar matahari berlebih.
Milia sekunder atau traumatis biasanya timbul saat kulit mulai sembuh. Penyebab lainnya jenis milia ini adalah reaksi terhadap krim atau salep kulit berkonsentrasi tinggi.
Ini adalah jenis milia yang jarang terjadi pada bayi. Gejala utamanya adalah saat bintik putih muncul selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.
Selain itu, bintik putih mila juga muncul pada wajah, lengan atas, dan perut bagian atas. Tak seperti milia primer, jenis milia ini menimbulkan rasa gatal.
Baca juga: Cara Mengatasi Kulit Bayi Mengelupas yang Aman dan Efektif
Karena tampilannya mirip, sebagai orang tua Anda mungkin bingung membedakan antara milia dengan jerawat bayi.
Sebenarnya, milia dan jerawat pada bayi sama-sama menjadi kondisi kulit yang tidak berbahaya. Biasanya, keduanya akan menghilang sendiri tanpa pengobatan.
Berikut adalah beberapa perbedaan milia dan jerawat, yaitu:
Penyebab milia pada bayi terjadi akibat sisa kulit mati yang terperangkap di permukaan kulit. Sementara itu, jerawat pada bayi disebabkan oleh perubahan hormon pada bayi baru lahir.
Milia umumnya muncul setelah kelahiran. Sementara, jerawat pada bayi biasanya terjadi dalam 2-3 minggu setelah lahir. Jerawat pada bayi jarang sekali terjadi pada bayi berusia lebih dari 6 minggu.
Jerawat yang muncul pada usia bayi lebih dari 6 minggu biasanya lebih lama menghilang. Dalam kasus tertentu dapat berlanjut sampai usia remaja.
Milia adalah bintik-bintik berwarna putih atau kekuningan. Sementara jerawat bayi berupa bintik-bintik merah terang serta terlihat semakin merah dan juga meradang ketika bayi menangis
Baca juga: Penyebab Munculnya Ruam atau Bintik Merah pada Kulit Bayi
Milia bukanlah kondisi yang harus dikhawatirkan oleh para orang tua. Tidak ada penanganan khusus pula untuk menghilangkan bintik putih di wajah bayi.
Bintik putih atau milia pada bayi ini akan hilang dengan sendirinya dalam hitungan minggu sampai bulan seiring perkembangan fungsi kulit bayi.
Namun, kamu bisa mencoba cara menghilangkan milia dengan merawat kulit bayi dan menjaga kebersihannya.
Beberapa cara menghilangkan bintik putih pada kulit bayi, antara lain:
Bersihkan wajahnya setiap hari dengan air hangat dan sabun bayi yang lembut.
Hindari sabun wajah orang dewasa. Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), pilihlah sabun bayi yang ringan dan sesuai dengan PH netral kulit (5,5).
Selain itu, pilih produk yang hanya sedikit mengandung parfum dan pewarna. Akan lebih baik lagi jika kamu mencari produk tanpa pewangi dan pewarna untuk mencegah reaksi iritasi kulit bayi.
Hindari sabun yang mengandung antiseptik (fenol, kresol), deodoran (triklosan, heksaklorofen) dan detergen seperti SLS, karena lebih mudah mengiritasi kulit bayi.
Keringkan wajah si kecil dengan menempelkan handuk lembut dan menepuknya perlahan. Hindari menggosok wajahnya karena bisa menyebabkan iritasi.
Memencet atau menggaruk bintik putih pada wajah bayi akan membuat kulit iritasi dan meningkatkan risiko infeksi pada kulit. Untuk menghindari bayi menggaruk milia, gunakan sarung tangan bayi.
Namun, jangan terlalu sering menggunakan sarung tangan bayi karena bisa menghambat proses belajar saraf indra pada telapak tangannya.
Sebuah riset mengatakan beberapa produk perawatan kulit bayi memiliki fungsi setara dengan air yang bisa menjaga kelembapan dan pH kulit.
Hasil lain menunjukkan pelembap kulit pada bayi berguna untuk mencegah perkembangan eksim pada bayi yang memiliki faktor risiko alergi dari orangtuanya.
Namun, menurut IDAI, penggunaan produk yang mengandung bahan kimia sebaiknya dihindari pada usia-usia awal kelahiran, untuk mencegah iritasi.
Oleh karena itu, hindari penggunaan losion hingga minyak di awal kelahirannya, kecuali mendapatkan rekomendasi dokter.
Jaga selalu kebersihan kulit bayi, agar terhindar dari penyakit kulit yang umum terjadi pada bayi. Pada dasarnya, milia akan menghilang dengan sendirinya tanpa perawatan khusus. Namun, jika bintik putih pada wajah bayi tetap ada dan menimbulkan efek yang mengganggu, maka jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Advertisement
Ditulis oleh Atifa Adlina
Referensi
Artikel Terkait
Usia bayi tumbuh gigi pada setiap anak berbeda-beda, ada yang mulai sejak usia 3 bulan. Ciri-ciri bayi tumbuh gigi antara lain sering rewel, demam ringan, menggigit benda, meningkatnya produksi air liur, hingga diare.
12 Mei 2022
Menjemur bayi baru lahir umum dilakukan para orangtua. Namun, tahukah Anda jika sebaiknya tidak menjemurnya langsung di bawah sinar matahari? Ketahui cara menjemur bayi yang benar dalam artikel ini.
26 Jan 2022
Cara stimulasi bayi dua bulan meliputi tummy time, berlatih mendengarkan, stimulasi berupa sentuhan, pijatan pada bayi, tepuk tangan, bercermin, dan membantu bayi melakukan gerakan seperti bersepeda.
10 Nov 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved