Cara menghangatkan ASI berguna saat ibu tidak bersama dengan buah hatinya. Agar ASI bisa segera diminum setelah dikeluarkan dari kulkas atau freezer, hangatkan dengan cara rendam di mangkuk air hangat, dialiri dengan air hangat, maupun dengan bottle warmer.
Ditinjau secara medis oleh dr. Karlina Lestari
25 Jun 2020
Cara menghangatkan ASI dalam kantung ASI tidak boleh terlalu panas agar kandungan ASI tidak rusak
Table of Content
Cara menghangatkan ASI diperlukan bagi ibu yang kerap tidak bersama dengan buah hatinya.
Advertisement
Misalnya, pada ibu bekerja, aktivitas memerah dan cara menyimpan ASI perah perlu diketahui agar tetap terjaga kualitasnya. Hal ini berguna agar program ASI eksklusif tidak terputus.
Satu lagi yang wajib diketahui adalah bagaimana cara mengoperasikan penghangat ASI ketika akan memberikan ASI perah kepada si kecil.
Meskipun kualitasnya pasti berbeda dengan ASI yang diberikan langsung lewat menyusui atau direct breastfeeding, sebisa mungkin ASI perah terjaga dengan memastikan perubahan suhunya tidak terlalu drastis.
Sebelum mengikuti langkah cara menghangatkan ASI, perlu diingat konsep "first in first out". Konsep "first in first out" adalah apabila Anda memasukkan salah satu botol atau kantung ASI perah terlebih dahulu, maka botol atau kantong tersebut yang harus yang keluar kali pertama.
Hal ini dilakukan karena kualitas ASI akan berkurang seiring berjalannya waktu. Agar kualitas yang masih terjaga, konsep ini bisa Anda lakukan.
Agar Anda tidak lupa ASI yang masuk ke kulkas maupun freezer kali pertama, Anda perlu menuliskan tanggal ASI diperah dan diletakkan ke kulkas.
Ada beberapa cara menghangatkan ASI yang bisa dilakukan. Pilihan alat penghangat ASI pun beragam, bisa disesuaikan dengan kebutuhan serta budget. Apa saja caranya?
Cara paling konvensional saat menghangatkan ASI adalah dengan merendamnya di mangkuk dalam kondisi masih dalam wadah berisi air hangat.
Dalam hal ini, wadahnya bisa berupa botol kaca atau plastik khusus sekali pakai. Idealnya, ASI perah yang sebelumnya ada di freezer dan akan diberikan kepada si kecil, sudah diturunkan ke chiller sehari sebelumnya.
Menghangatkan ASI perah dengan merendamnya di mangkuk tidak perlu terlalu lama, hanya tunggu sampai ASI perah menjadi cair sempurna. Baru kemudian pindahkan ke media pemberian ASI yang biasa digunakan.
Baca Juga
Selain merendam di mangkuk, ASI perah juga bisa dihangatkan dengan cara mengalirinya dengan air hangat (bukan air panas).
Hanya perlu waktu beberapa menit sembari meletakkan ASI perah di dalam kontainer sehingga suhunya sesuai dengan suhu ruangan dan bisa dikonsumsi bayi.
Alat penghangat ASI yang lebih praktis dan juga banyak digunakan adalah bottle warmer. Ada banyak merek dengan fitur berbeda-beda yang bisa dipilih.
Caranya cukup dengan meletakkan ASI perah di dalam bottle warmer dengan durasi yang disesuaikan dengan suhu ASI perah.
Pastikan menguji terlebih dahulu ASI perah agar tidak terlalu panas sebelum memberikannya pada bayi.
Perlakukan ASI perah seperti liquid gold yang begitu berharga. Pastikan proses menghangatkan ASI benar-benar sesuai prosedurnya agar kualitasnya tetap terjaga. Selain itu, pastikan juga menghindari melakukan hal-hal seperti:
Baca Juga
Untuk menjawab pertanyaan, “Berapa lama ASI bertahan setelah dipanaskan?” Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menyarankan, hasil dari cara menghangatkan ASI dari kulkas atau freezer yang dibawa ke suhu kamar, ASI harus segera diberikan dalam waktu 2 jam. Artinya, ASI yang sudah dihangatkan tahan berapa lama? Ya, 2 jam saja.
Sementara itu, untuk mengetahui apakah ASI yang sudah dihangatkan boleh masuk kulkas lagi, jawabannya tidak. Jangan mengembalikan ASI perah yang sudah diturunkan ke chiller kembali ke freezer.
Ikuti juga bagaimana kebiasaan bayi saat mengonsumsi ASI perah. Ada yang bisa mengonsumsinya tanpa perlu dihangatkan (suhu ruangan), ada yang harus benar-benar hangat.
Hal terpenting adalah pastikan sudah memeriksa suhu ASI perah dengan meneteskannya ke tangan untuk memastikan suhunya tidak terlalu tinggi.
Cara menghangatkan ASI yang benar juga bisa bagikan kepada pengasuh agar Anda lebih tenang saat meninggalkan Si Kecil.
Ada beberapa penelitian yang mencari tahu lebih dalam pengaruh cara menghangatkan ASI perah terhadap nutrisi di dalamnya.
Aturan yang pasti adalah jangan menghangatkan ASI perah di microwave atau di atas kompor karena bisa menyebabkan suhunya terlalu tinggi.
Cara menghangatkan ASI perah yang salah dapat menyebabkan kerusakan substansial pada kandungan nutrisinya.
Hindari pula menggunakan air keran atau dispenser yang terlalu panas. Hanya gunakan air hangat untuk mencairkan ASI perah.
Baca Juga
Selain itu, kerusakan air susu ini juga mempengengaruhi kumpulan bakteri baik yang ada di usus. Diketahui, bakteri baik pada usus berperan penting untuk tumbuh kembang bayi.
Cara menghangatkan ASI perlu memerhatikan langkah-langkah dan metodenya. Sebelum melakukan cara menghangatkan ASI, Anda perlu mengetahui waktu pemerahan ASI. ASI yang harus dihangatkan sebaiknya yang terlebih dahulu disimpan.
Ibu yang baru beradaptasi dengan segala urusan memerah ASI dan memberikannya kepada Si Kecil wajar jika merasa bingung pada awalnya.
Namun, perlahan, Anda bisa mengetahui strategi untuk bisa tetap bekerja dan memastikan nutrisi anak terpenuhi lewat ASI perah dari sang ibu.
Apabila Anda ingin mengetahui cara menghangatkan ASI lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter.
Advertisement
Ditulis oleh Azelia Trifiana
Referensi
Artikel Terkait
Ada beberapa tanda bayi kurang ASI yang bisa Anda identifikasi, mulai dari berat badan bayi yang tidak naik, jumlah popok kotor yang berkurang, kelelahan dan kantuk terus-menerus, hingga dehidrasi.
20 Apr 2022
Broken home adalah rumah tangga yang tidak lagi berfungsi sebagai satu kesatuan keluarga. Penyebabnya pun cukup beragam, mulai dari kekerasan, gangguan kesehatan mental, masalah finansial, hingga perbedaan kepercayaan.
6 Jan 2023
Skin to skin contact bermanfaat untuk bayi dan orangtua seperti meningkatkan bonding dengan bayi hingga meningkatkan sistem imun. Ini cara melakukan kontak kulit yang benar.
17 Apr 2020
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved