logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
SehatQ for Corporate
TokoObatArtikelTindakan MedisDokterRumah SakitPenyakitChat DokterPromo
Kesehatan Mental

6 Cara Menghadapi Pelecehan Seksual di Kantor

open-summary

Sekarang kesadaran akan bahayanya pelecehan seksual di kantor kian meningkat. Pelaku pelecehan harus mendapat hukuman setimpal. Begitu pula dengan korban, harus dirangkul dan mendapat ruang aman untuk bercerita hingga pulih kembali.


close-summary

21 Okt 2021

| Azelia Trifiana

Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Pelecehan seksual di kantor

Pelecehan seksual di kantor

Table of Content

  • Jenis pelecehan seksual di kantor
  • Dampak pelecehan seksual
  • Cara menghadapi pelecehan seksual di kantor
  • Apa yang harus dilakukan saat melihat?

Sekarang kesadaran akan bahayanya pelecehan seksual di kantor kian meningkat. Pelaku pelecehan harus mendapat hukuman setimpal. Begitu pula dengan korban, harus dirangkul dan mendapat ruang aman untuk bercerita hingga pulih kembali.

Advertisement

Artinya, tidak ada ruang untuk pembiaran terjadinya pelecehan seksual di kantor. Tidak ada normalisasi untuk itu, meski hanya berupa pelecehan seksual verbal seperti catcalling sekalipun.

Jenis pelecehan seksual di kantor

Organisasi Buruh Internasional atau ILO mendefinisikan pelecehan seksual sebagai perilaku seksual yang bersifat ofensif dan tidak mendapat persetujuan korban. Untuk bisa disebut sebagai pelecehan seksual di lingkungan kerja, ada dua hal yang menjadi kondisinya:

  • Quid Pro Quo

Ketika keuntungan dalam pekerjaan seperti kenaikan gaji, promosi, atau perpanjangan kontrak harus dipenuhi dengan karyawan mau melakukan perilaku seksual tertentu

  • Lingkungan kerja

Kondisi lingkungan kerja yang berbahaya karena mengintimidasi dan mempermalukan korban

Lebih jauh lagi, perilaku yang termasuk dalam jenis pelecehan seksual adalah:

  • Fisik: Kekerasan fisik, menyentuh, mendekati seseorang dengan sengaja
  • Verbal: Komentar dan pertanyaan tentang penampilan fisik, gaya hidup, orientasi seksual, menelepon secara ofensif
  • Non-verbal: Bersiul, bahasa tubuh yang melecehkan, menunjukkan alat kelamin

Masih dari ILO, kelompok perempuan yang paling rentan mengalami pelecehan seksual adalah mereka yang muda, mandiri finansial, belum menikah, atau sudah bercerai. Sementara bagi laki-laki, risiko terbesar ada pada mereka yang gay, muda, dan termasuk dalam etnis minoritas.

Bukan hanya antara orang yang berbeda jenis kelamin, belakangan ini pelecehan seksual juga terjadi pada gender yang sama. 

Dampak pelecehan seksual

Tentu dampak terbesar dari pelecehan seksual di kantor ada pada korbannya. Namun, pihak perusahaan dan juga masyarakat akan turut terdampak. Berikut gambarannya dampak pada korban:

  • Penderitaan secara psikologis hingga motivasi berkurang, kepercayaan diri hilang, dan merasa dipermalukan
  • Perubahan perilaku dengan menutup diri dan tidak melanjutkan hubungan yang tengah berlangsung
  • Gangguan mental dan fisik akibat stres sehingga melampiaskan ke alkohol dan obat-obatan terlarang
  • Melewatkan peluang karir, tidak lagi bekerja, atau bunuh diri

Sementara bagi perusahaan, dampaknya bisa berupa:

  • Produktivitas perusahaan menurun karena kerja sama tim menurun, motivasi terjun, hingga karyawan enggan bekerja
  • Sulit mendapatkan karyawan yang mendaftar ke posisi ditawarkan
  • Kepercayaan karyawan menurun sehingga inovasi dan perkembangan perusahaan terhambat

Dalam konteks yang lebih luas, masyarakat juga akan merasakan dampak seperti:

  • Rehabilitasi jangka panjang untuk mengembalikan integrasi korban kekerasan seksual
  • Proses hukum yang panjang dan melelahkan
  • Perempuan sulit mendapat akses ke pekerjaan bagus dan bergaji layak karena konstruksi tradisional bahwa laki-laki lebih mendominasi

Cara menghadapi pelecehan seksual di kantor

Tentu korban pelecehan seksual di kantor akan merasa bingung dan terkejut dengan apa yang dialaminya. Pada fase ini, sangat manusiawi apabila tidak tahu apa yang harus dilakukan.

Seluruh emosi dan perasaan seorang korban kekerasan bersifat valid. Ketika bertanya-tanya apa yang sebaiknya menjadi langkah selanjutnya, berikut langkahnya:

1. Segera mengamankan diri

Apabila ancaman akibat kekerasan seksual ini sangat nyata, segera cari pertolongan dengan menghubungi petugas keamanan atau 110 (Kepolisian). Tinggalkan lokasi tempat Anda berada saat ini untuk mengamankan diri.

2. Cari orang yang bisa membantu

Hubungi pula orang terdekat atau tepercaya yang bisa membantu, seperti rekan kerja, sahabat, atau keluarga. Selain itu, bisa juga seorang advokat dari tempat perlindungan hak perempuan.

3. Cari bantuan medis

Baik mengalami luka fisik maupun tidak, bantuan medis penting diberikan kepada korban pelecehan seksual. Sebab, selain cedera fisik, ada trauma mental yang harus mendapat perhatian penuh.

4. Tulis apa yang diingat

Apabila berencana melaporkan pelecehan seksual ini, sebisa mungkin catat apa saja yang terjadi. Ini akan membantu pihak berwenang dalam memproses laporan. Data ini memuat waktu, tanggal, saksi mata, dan kejadian yang mendukung klaim. Cantumkan fakta.

5. Minta pelaku menghentikan perbuatannya

Cara ini hanya bisa dilakukan apabila memungkinkan. Jika tidak merasa aman, tak perlu dipaksakan.

6. Laporkan ke pihak perusahaan

Jika ingin melaporkan pelecehan seksual di kantor, sampaikan kepada pihak yang berwenang mengambil keputusan. Ikuti prosedur untuk menyampaikan komplain. Sebisa mungkin, sampaikan komplain dalam bentuk tulisan. Lalu, minta pihak perusahaan juga membuat pernyataan telah menerima komplain Anda.

Apa yang harus dilakukan saat melihat?

Dalam sebagian besar kasus, saksi mata tidak berani atau enggan melakukan intervensi ketika melihat pelecehan seksual di kantor. Lalu, bagaimana jika ini terjadi pada Anda?

Apabila melihat rekan kerja menjadi korban pelecehan seksual, dekati dirinya. Pastikan melakukan ini secara personal dan mulai dengan bertanya apakah mereka baik-baik saja.

Kemudian, sampaikan bahwa Anda siap mendengar tanpa menghakimi. Beri tahu bahwa Anda merasa khawatir dan bersedia memberi dukungan. Bersikaplah empati dengan menekankan bahwa Anda percaya pada mereka.

Namun ketika Anda tidak kenal secara personal dengan korban, bisa dengan memberi tahu rekan kerja yang dekat dengannya.

Baca Juga

  • Manfaat Tertawa yang Menyehatkan Tubuh dan Pikiran
  • 7 Cara Siap Menghadapi Kematian Ketika Didiagnosis Sakit Parah
  • Tidak Diketahui Penyebab Pastinya, Kenali Faktor Risiko Hipertensi Esensial

Di sisi lain, jangan pernah melaporkan kejadian itu atas inisiatif Anda sendiri tanpa persetujuan dari korban. Sebab, sangat penting agar individu itu merasa punya kekuatan untuk mengambil keputusan penting secara mandiri.

Jadi, posisinya tetaplah sebagai pihak yang siap mendengarkan, siap memberi bantuan. Tidak lebih, tidak kurang.

Jika Anda ingin tahu lebih lanjut seputar dampak kekerasan seksual di kantor terhadap kesehatan mental korban, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.

Advertisement

gangguan mentalkesehatan mentalpola hidup sehat

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Metode Pembayaran

Bank BCABank MandiriBank BNIBank Permata
Credit Card VisaCredit Card Master CardCredit Card American ExpressCredit Card JCBGopay

Fitur

  • Toko
  • Produk Toko
  • Kategori Toko
  • Toko Merchant
  • Booking
  • Promo
  • Artikel
  • Chat Dokter
  • Penyakit
  • Forum
  • Review
  • Tes Kesehatan

Perusahaan

Follow us on

  • FacebookFacebook
  • TwitterTwitter
  • InstagramInstagram
  • YoutubeYoutube
  • LinkedinLinkedin

Download SehatQ App

Temukan di APP StoreTemukan di Play Store

Butuh Bantuan?

Jam operasional: 24 Jam

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved