Playing victim adalah melempar kesalahan kepada orang lain dan membuat seolah-olah dialah yang merasa tersakiti. Cek cara menghadapi perilaku tersebut di sini.
10 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Hati-hati dengan orang yang merasa selalu salah
Table of Content
Apa itu playing victim? Victim mentality atau playing victim adalah kondisi ketika seseorang melemparkan kesalahan yang telah diperbuatnya ke orang lain untuk bertanggung jawab. Tidak berhenti sampai di situ, pelaku bahkan memosisikan diri sebagai korban karena merasa tidak mendapatkan keadilan. Lantas, faktor apa saja yang jadi pemicunya?
Advertisement
Ada berbagai macam faktor yang menjadi pemicu seseorang sengaja melakukan playing victim. Tindakan ini dapat saja dilakukan untuk meraih tujuan tertentu hingga muncul sebagai dampak dari trauma di masa lalu.
Sejumlah faktor yang menjadi penyebab playing victim adalah sebagai berikut:
Peristiwa masa lalu yang menyisakan trauma bisa menyebabkan munculnya perilaku playing victim. Meskipun begitu, tidak semua orang yang mengalami trauma akan mengembangkan perilaku ini. Rasa sakit atas masalah secara emosional dapat membuat orang menjadi tidak berdaya dan memilih untuk menyerah dengan keadaan.
Victim mentality bisa saja muncul saat Anda menjadi korban pengkhianatan, terlebih apabila dilakukan secara berulang. Kondisi tersebut dapat membuat diri Anda merasa seperti korban serta kehilangan rasa percaya kepada orang lain. Untuk mengusut perilaku tersebut, Anda perlu mencari tahu riwayat orang yang bermain sebagai korban tersebut.
Perilaku playing victim bisa berkembang saat Anda mengalami ketergantungan dalam suatu hubungan. Orang yang ketergantungan umumnya rela mengorbankan tujuan mereka untuk pasangan. Kondisi ini dapat memicu perasaan kesal dan frustasi karena merasa tak pernah mendapat apa yang dibutuhkan, tanpa mengakui bahwa diri sendiri ikut andil peran di dalam situasi tersebut.
Beberapa orang sengaja melakukan playing victim untuk memanipulasi orang lain. Tujuannya sendiri beragam, seperti membuat orang lain merasa bersalah, menarik simpati, atau hal lain seperti apa yang diinginkan. Selain itu, mereka juga bermaksud untuk menghindar dari tanggung jawab.
Victim mentality bisa saja muncul saat Anda merasa nyaman dengan keuntungan yang didapat dengan menjadi korban. Beberapa keuntungan yang mungkin bisa diperoleh dari memosisikan diri sebagai korban antara lain:
Orang-orang yang gemar melakukan playing victim dalam hubungan, baik personal maupun profesional, umumnya mempunyai pola perilaku sama. Inti dari tindakan yang dilakukan adalah memosisikan diri sebagai korban demi mendapatkan tujuan tertentu. Berikut ini beberapa tindakan yang bisa menjadi pertanda seseorang memiliki victim mentality:
Baca juga: Mengenal Gaslighting dan Contohnya Dalam Kehidupan
Berhadapan dengan orang yang sedang melakukan playing victim dapat menjadi tantangan tersendiri. Meskipun pelaku gemar menyalahkan orang lain atas kesalahan sendiri, beberapa dari mereka mungkin melakukan tindakan itu karena tengah menghadapi peristiwa hidup yang sulit atau menyakitkan.
Sejumlah tips yang dapat Anda terapkan untuk menghadapi orang dengan victim mentality, di antaranya:
Ketika menghadapi pelaku playing victim, hindari melakukan labeling dengan mengatakan bahwa mereka bertindak seperti korban. Sebaliknya, utarakan tindakan-tindakan yang dilakukan pelaku, misalnya mengeluh, mengalihkan kesalahan, dan tidak menjalankan tugas sesuai arahan, supaya ia mengetahui penyebab serta dapat mencari solusinya.
Jika Anda tidak ingin menjadi korban playing victim, terapkan batasan dengan pelaku. Meskipun begitu, Anda tidak perlu memutus komunikasi dengannya. Anda tetap dapat saling berkomunikasi, namun di saat-saat penting saja.
Pada beberapa kasus, victim mentality dapat saja muncul ketika seseorang mengalami kondisi-kondisi seperti keputusasaan, kurang percaya diri, rendah diri, hingga berjuang mengatasi depresi. Setelah mengetahui alasannya, Anda bisa menawarkan dukungan atau bantuan ke pelaku untuk menghilangkan perilaku buruk tersebut.
Baca juga: Dampak Bullying bagi Korban yang Perlu Diwaspadai
Playing victim adalah tindakan melemparkan tanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan diri sendiri ke orang lain untuk tujuan tertentu, misalnya menghindari amarah atau mendapat apa yang diinginkan. Saat Anda menghadapi orang dengan victim mentality, hindari labeling, terapkan batasan, dan cari tahu alasan mereka melakukannya.
Untuk berdiskusi lebih lanjut soal playing victim dan cara menanggapi orang dengan perilaku ini, tanyakan langsung ke dokter di aplikasi kesehatan SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Demotivasi adalah kondisi yang terjadi ketika seseorang kehilangan motivasi atau semangat untuk melakukan sesuatu dan mencapai tujuan tertentu. Bila dibiarkan berlarut-larut, kondisi ini akan mengganggu kehidupan Anda.
Gangguan bipolar adalah kondisi mental, yang ditandai dengan perubahan suasana hati. Tips berkencan dengan penderita bipolar yaitu, berempati, mencari dukungan, tawarkan untuk proses pemulihan.
Manfaat tertawa untuk kesehatan adalah menurunkan depresi dan meningkatkan kualitas tidur. Anda bahkan bisa mengurangi stres, rasa sakit, hingga melawan kelupaan.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved