Menghadapi anak nakal di rumah menjadi salah satu tantangan terbesar orangtua. Untuk mengatasinya, terdapat sejumlah strategi yang dapat dilakukan, mulai dari memberikan pengertian pada anak, menunjukkan kasih sayang namun tetap tegas, mengajarkan konsekuensi, hingga menjadi panutan yang baik.
10 Mei 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Cara mengatasi anak nakal yang efektif adalah dengan mencari tahu penyebab kenakalannya
Table of Content
Anak nakal, tidak bisa diam, atau suka melawan tentu bisa membuat orangtua jengkel. Terkadang saat dimarahi, mereka justru tidak mendengarkan Anda sama sekali. Mereka juga mungkin senang menjahili adik di rumah hingga menangis. Mungkin Anda jadi berpikir, bagaimana cara mengatasi anak nakal yang efektif?
Advertisement
Bagi Anda yang ingin tahu seputar bagaimana cara agar anak tidak nakal, berikut adalah sejumlah strategi yang dapat dicoba.
Berikan pengertian pada anak bahwa bersikap nakal adalah perbuatan yang tidak baik. Jika mereka membantah atau melawan, tegur dan katakan kalau Anda mengerti perasaannya dan ingin membantunya keluar dari kemarahan yang sedang dirasakan.
Ahli menyarankan agar orangtua mengajarkan cara berikut untuk meredakan emosi anak, yakni meminta mereka bernapas dalam-dalam sebanyak 10 kali atau menuliskan kemarahannya.
Setelah anak mulai tenang, ajak mereka berdiskusi seputar kemarahan yang baru dialaminya tersebut.
Biarkan anak membuat pilihan sesuai usianya, misalnya memberikan mereka waktu bersantai dari jadwal hariannya yang padat.
Namun, anak juga harus tahu bahwa ada batasan yang harus dipatuhi. Sebab, mereka dikhawatirkan malah semakin bebas atau memanipulasi Anda untuk memberikan lebih banyak kebebasan.
Ingat dan usahakan untuk selalu konsisten pada peraturan yang Anda terapkan kepada anak.
Anda tentunya wajib menunjukkan rasa kasih sayang pada anak. Namun, Anda juga harus bersikap tegas. Jika Anda menolak permintaan anak, mereka harus belajar mengatasi kekecewaannya.
Anda harus tetap tegas ketika memang tidak ada pilihan lain untuk didiskusikan. Caranya dengan memberitahu anak untuk tidak meminta hal tersebut lagi atau memilih hal lain. Metode ini harus diterapkan dalam menghadapi anak nakal.
Cara mengatasi anak nakal berikutnya menganjurkan Anda untuk aktif mencari tahu permasalahan yang mungkin dialami anak hingga mereka menjadi nakal.
Jika perlu, diskusikan dengan guru di sekolah apabila kemampuan belajarnya juga terganggu.
Anak mungkin membutuhkan perhatian dan pertolongan Anda. Selain itu, sudah menjadi tugas Anda untuk membimbing mereka supaya bisa menjadi pribadi yang lebih baik.
Cara mengatasi anak bandel yang cukup efektif adalah mengajarkan anak untuk menghadapi konsekuensi dari perilaku nakalnya.
Misalnya, jika anak menolak untuk merapikan mainan, Anda dapat melarangnya untuk tidak menyentuh mainan-mainan tersebut sampai esok hari.
Cara mengatasi anak bandel ini diyakini dapat membuat anak menjadi jera dan mulai belajar tanggung jawab.
Cobalah untuk memuji anak saat mereka menunjukkan perilaku baik.
Saat Anda melihat si kecil melakukan hal-hal yang positif, berikan mereka pujian secara langsung.
Dengan begitu, anak dapat menjadi semakin semangat untuk meninggalkan kebiasaan nakalnya.
Tidak ada anak yang nakal. Bisa jadi, si kecil hanya meniru perilaku kedua orangtuanya di rumah.
Salah satu cara mengatasi anak bandel yang tak boleh dilupakan adalah menjadi panutan yang baik bagi mereka.
Ketika Anda ingin anak berperilaku baik, tentunya Anda juga perlu menunjukkan sikap tersebut kepadanya. Cobalah contohkan berbagai hal-hal positif kepada anak agar bisa ditiru.
Dikutip dari Healthy Children, salah satu penyebab anak nakal menurut psikologi adalah perasaan bosan. Ketika anak tidak memiliki aktivitas yang menyenangkan, mereka dapat berperilaku buruk.
Jika ini kasusnya, cara mendidik anak yang nakal dan susah diatur adalah mengajak mereka melakukan aktivitas baru yang menyenangkan, misalnya bermain di taman atau berolahraga di lapangan.
Ketika masih kecil, anak-anak umumnya belum mengetahui mana yang baik dan benar. Perilaku bandel pun dapat mereka anggap sebagai hal yang lumrah.
Kalau ini situasinya, Anda bisa membantu anak untuk memahami mana yang baik dan benar. Cara menghadapi anak yang bandel ini dianggap ampuh agar anak tidak berperilaku buruk lagi.
Namun, saat Anda sedang mengajarkan anak untuk mengetahui mana yang baik dan benar, gunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan tidak kasar.
Mungkin Anda telah membuat berbagai macam peraturan di rumah agar anak dapat berperilaku baik dan disiplin. Namun, apakah mereka sudah mengerti dan memahami peraturan tersebut?
Salah satu penyebab anak nakal dan susah diatur adalah peraturan di rumah yang sulit dipahami.
Oleh karena itu, cobalah pandu anak agar mereka mampu mengerti berbagai peraturan di rumah. Dengan demikian, mereka diharapkan dapat mulai menunjukkan perilaku baik.
Salah satu cara menangani anak nakal yang dapat dicoba orangtua adalah mengetahui waktu yang tepat untuk tidak merespons perilaku nakal mereka.
Ketika anak sedang melakukan perilaku buruk, cobalah untuk tidak mengacuhkannya. Hal ini dianggap dapat membuat anak berhenti melakukan perilaku buruknya.
Selain itu, tidak mengacuhkan perilaku buruk anak dinilai bisa membuat mereka belajar menghadapi konsekuensi dari perilaku nakal yang telah diperbuat.
Misalnya, ketika anak terus-menerus melempar mainannya hingga rusak. Hal ini dapat membuat mereka tak bisa memainkan mainan kesayangannya lagi karena sudah dirusak sendiri.
Namun, jika perilaku buruk yang anak lakukan dapat membahayakan dirinya, segeralah hentikan perilaku buruk tersebut demi keselamatan si kecil.
Memukul atau memarahi anak dianggap tidak efektif dalam mendisiplinkan perilaku buruk. Maka dari itu, cobalah bantu anak untuk mengatasi perilaku ini.
Ajari anak untuk menyelesaikan masalah dengan positif dan mengontrol emosinya. Kedua kemampuan ini dianggap mampu mengurangi masalah perilaku pada anak.
Pasalnya, anak-anak akan berhadapan langsung dengan lingkungan sosialnya. Jangan sampai mereka mengidap gangguan perilaku conduct disorder, di mana standar atau aturan sosial dasar diabaikan anak.
Itulah sebabnya penting bagi si kecil untuk memiliki kemampuan dalam mengatasi masalah dan mengontrol emosinya ketika bersosialisasi.
Anda juga disarankan untuk menggunakan metode mendisiplinkan anak yang ditujukan untuk mengajari, alih-alih memberikan hukuman.
Baca Juga
Setiap orangtua mungkin memiliki definisi 'nakal' yang berbeda. Jadi, apa yang Anda anggap nakal, belum tentu sama di mata orangtua lainnya.
Dikutip dari The Royal Children's Hospital Melbourne, terdapat ciri-ciri anak nakal yang penting dipahami Anda, di antaranya:
Saat anak terlalu nakal, ada baiknya Anda segera melakukan berbagai cara mengatasi anak nakal di atas. Jika tidak membuahkan hasil, cobalah datang ke psikolog untuk meminta bantuan.
Selain memahami strategi untuk mengatasi anak nakal di atas, Anda juga perlu tahu apa yang membuat anak menjadi nakal.
Pada usia tertentu, anak memang memiliki kelakuan yang sulit diatur. Anda jadi sulit membedakan mana kenakalan yang normal dan mana yang membutuhkan intervensi khusus.
Pakar anak Christine Carter, Ph.D., mengatakan bahwa kelakuan nakal anak disebabkan oleh dua hal, yaitu mencari pertolongan atau mencari perhatian.
Ketika anak melawan saat dimarahi, ini dipicu oleh rasa kecewa, marah, atau frustrasi yang dirasakannya. Mungkin mereka menginginkan perhatian lebih dari Anda.
Jika anak nakal tidak patuh atau mengabaikan orangtua, mereka kemungkinan sedang menguji batasan dan menginginkan kendali atas kebebasannya.
Mungkin orangtua masih memperlakukan mereka seperti anak kecil. Padahal anak juga butuh sedikit kebebasan seiring pertumbuhannya.
Ketika anak sering memaksakan kehendaknya walaupun dilarang, mereka ingin Anda menurutinya.
Sesekali menuruti bukanlah masalah, tetapi jika terus dilakukan mungkin anak dapat bersikap seenaknya.
Ketika anak melakukan hal yang tidak baik, misalnya senang menjahili orang lain atau mengambil barang yang bukan miliknya, mungkin saja mereka marah atas ketidakmampuannya sendiri.
Anak-anak dipercaya cenderung menghindari perasaan. Sehingga, kenakalannya bisa saja dipicu rasa kesepian atau kesulitan dalam suatu hal, misalnya pelajaran di sekolah.
Penyebab anak nakal yang umum terjadi adalah ketika anak ingin menunjukkan kemandiriannya, terutama saat memasuki masa prasekolah.
Pada fase ini, anak-anak sudah mulai ingin menunjukkan berbagai kemampuan yang baru dipelajari. Hal ini dapat membuat mereka menjadi lebih kritis dan bersikap tidak sopan.
Sebagai orangtua, cobalah pandu anak untuk tidak berperilaku buruk saat anak ingin menunjukkan kemampuan-kemampuan barunya. Bantu anak untuk 'memamerkan' kemandiriannya dengan cara yang lebih positif.
Setiap keluarga tentu memiliki peraturan dasar yang perlu dipatuhi oleh anak-anak di rumah.
Namun, jika Anda memiliki peraturan yang berubah-ubah atau tidak menjalankannya secara konsisten, hal ini dapat membuat anak berperilaku buruk.
Maka dari itu, cobalah untuk lebih konsisten dan terapkan peraturan yang realistis untuk anak. Hal ini dipercaya dapat membuat mereka tahu apa yang diharapkan orangtua kepadanya sehingga bisa berperilaku baik.
Penting bagi anak untuk menstimulasi tubuh dan pikirannya. Namun, hal ini perlu dibarengi dengan istirahat yang cukup.
Terkadang, ketika anak merasa stres karena stimulasi berlebihan (terlalu banyak beraktivitas fisik atau bersosialisasi), perilakunya dapat berubah. Mereka bisa menunjukkan perilaku tantrum atau hiperaktif yang mengundang perilaku nakal.
Maka dari itu, Anda perlu membantu anak untuk mendapatkan istirahat yang cukup sehingga kegiatan sehari-harinya dapat diimbangi.
Permasalahan anak yang berperilaku buruk tentu tidak boleh dianggap sepele. Orangtua harus benar-benar mendengar kebutuhan anak. Jadi, kaji terlebih dahulu penyebabnya agar cara menghadapi anak nakal yang tepat bisa diambil.
Seorang konselor bernama Erin Leyba, LCSW, Ph.D. mengatakan, orangtua bisa saja menganggap anak mereka nakal.
Padahal sebenarnya sang anak tidak nakal. Saat anak bersikap di luar kendali karena faktor lingkungan, fase perkembangan, atau bahkan perilaku orangtua, tentu diperlukan respons proaktif orangtua untuk memperbaiki perilaku anak menjadi baik.
Jika kenakalan anak tidak dapat Anda atasi dengan cara di atas, jangan sungkan untuk meminta bantuan orang lain, misalnya kerabat yang disukai anak, guru, atau terapis untuk menghentikan kenakalan anak.
Jangan abaikan juga anak yang terlalu pendiam karena bisa jadi mereka memiliki masalah terpendam. Ingatlah untuk terus memperhatikan kesehatan emosional anak Anda.
Ingin bertanya lebih lanjut seputar kesehatan anak? Tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Screen time pada anak dapat dibatasi dengan cara mengajak anak bermain di luar rumah, menciptakan zona bebas gawai, hingga aktif bermain dengan si kecil.
Perkembangan janin 15 minggu sudah terlihat sangat pesat. Ia sudah bisa ia sudah bisa bergerak aktif, menelan dan mengisap, hingga mendengar suara yang muncul dari ibunya.
Supaya penglihatan anak terjaga hingga dewasa, terdapat sejumlah cara menjaga kesehatan mata anak yang perlu dipahami orangtua, seperti memberikan makanan sehat dan seimbang, mengurangi penggunaan gawai pada si kecil, hingga rutin ke dokter mata.