Peak flow meter merupakan perangkat portabel yang berfungsi mengukur jumlah udara yang keluar (PEFR). Alat ini dapat mendeteksi terjadinya penyempitan jalan napas sehingga Anda dapat mengantisipasi asma.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
15 Mei 2020
Contoh alat peak flow meter untuk deteksi asma
Table of Content
Bagi para penderita gangguan pernapasan seperti asma, peak flow meter menjadi salah satu perangkat penting yang sebaiknya dimiliki guna memantau kondisi sistem pernapasan khususnya kinerja organ paru-paru.
Advertisement
Ketahui selengkapnya mengenai peak flow meter mulai dari kegunaan, cara memakai, dan cara membaca hasilnya berikut ini.
Peak flow meter adalah perangkat portabel untuk mengukur banyaknya udara yang keluar dari paru-paru atau peak expiratory flow rate (PEFR). PEFR sendiri merupakan jumlah udara yang dikeluarkan dengan cepat dari paru-paru dalam satu tarikan napas.
Jumlah udara yang keluar dengan peak flow meter dapat menjadi pedoman bagi penderita asma untuk mewaspadai adanya penyempitan jalan napas atau tidak. Selain itu, penggunaan alat ini secara rutin dapat membantu mengawasi kondisi para penderita asma.
Nilai yang ditunjukkan dari alat ini dapat mengindikasikan kondisi asma yang diderita semakin buruk atau tidak. Tidak hanya itu, peak flow meter juga bisa menunjukkan efektivitas obat-obatan yang dikonsumsi, serta mengisyaratkan apakah Anda mengalami serangan asma atau tidak.
Seperti yang telah dijelaskan, fungsi dari peak flow meter adalah untuk mengukur PEFR. Hal ini penting agar kondisi pengidap asma bisa senantiasa terpantau. Dengan begitu, langkah-langkah penanganan bisa segera dilakukan apabila gejala asma kambuh dan memburuk.
Selain itu, tujuan penggunaan alat ini adalah untuk membantu dokter dalam menentukan metode pengobatan yang tepat untuk pengidap asma.
Peak flow meter juga direkomendasikan untuk digunakan individu yang mengidap penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Dilansir dari Asthma and Allergic Foundation of America, fungsi lainnya dari alat ini meliputi:
Baca Juga
Penting untuk mengetahui cara menggunakan peak flow meter secara tepat agar dapat memperoleh hasil pengukuran yang akurat. Untuk menggunakan alat ini, Anda harus berdiri dan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
Jika Anda ragu dengan hasil pengukuran peak flow meter tersebut, Anda dapat meminta tolong kepada dokter maupun tenaga medis untuk mengawasi penggunaan perangkat portabel ini.
Selain memastikan penggunaannya secara tepat, penting bagi Anda untuk membersihkan peak flow meter secara rutin menggunakan air hangat dan sabun secara berkala.
Berdasarkan Asthma and Allergy Foundation of America, gunakan peak flow meter secara rutin setiap hari selama beberapa pekan untuk mendapatkan angka tertinggi yang bisa diraih. Jangan lupa untuk mencatat hasil tersebut.
Mengacu pada angka tertinggi di atas, Anda dapat menemukan adanya perubahan dalam jumlah udara yang keluar dalam pengukuran selanjutnya. Hasil pengukuran selanjutnya dapat mengindikasikan beberapa hal yang berbeda, tergantung pada adanya peningkatan, penurunan, atau kesamaan dengan hasil sebelumnya.
Perubahan pada hasil pengukuran peak flow meter bisa menunjukkan beberapa kondisi berikut:
Angka indikator peak flow meter terbagi atas tiga zona warna yang dapat menginterpretasikan PEFR Anda, serta mengetahui langkah yang tepat untuk mengelola asma Anda.
Menurut American Lung Association, zona warna PEFR meliputi:
Hasil pengukuran menunjukkan jumlah udara yang keluar (PEFR) sekitar 80-100 persen dari angka tertinggi Anda. Nilai ini mengindikasikan nilai peak flow meter.
Biasanya, individu dengan PEFR di zona hijau tidak memiliki gejala apa pun serta tidak memiliki tanda-tanda asma kambuh.
Anda memiliki PEFR sekitar 50-80 persen dari angka tertinggi yang dicatat. Nilai ini mengindikasikan asma Anda semakin memburuk.
Biasanya, individu yang memiliki PEFR di zona kuning memiliki gejala asma berupa batuk, mengi, sesak napas, pilek, dan kelelahan. Golongan ini sangat disarankan untuk mempersiapkan alat-alat untuk mengantisipasi serangan asma.
Hubungi dokter jika angka PEFR Anda tak kunjung membaik.
Anda memiliki PEFR kurang dari 50 persen. Nilai ini mengindikasikan asma Anda berada dalam kondisi berbahaya dan memerlukan penanganan darurat.
Individu dengan PEFR di zona merah biasanya mengalami gejala sesak napas, mengi, dan batuk yang berat. Segera gunakan bronkodilator atau konsumsi obat-obatan untuk membuka jalan napas Anda.
Anda juga harus segera menghubungi dokter maupun rumah sakit jika masalah pernapasan semakin memburuk.
Baca Juga
Itulah penjelasan mengenai peak flow meter dan cara membaca hasilnya dengan benar. Semoga dengan memahami penggunaan alat ini, Anda dapat mengelola penyakit asma dengan lebih baik.
Apabila punya pertanyaan lebih lanjut seputar asma, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasi SehatQ di App Store dan Google Play.
Advertisement
Ditulis oleh Aditya Prasanda
Referensi
Artikel Terkait
Tidak banyak orang menyadari bahwa pemilihan makanan sangat berkaitan dengan peluang kekambuhan penyakit asma. Lalu, apa saja jenis makanan untuk penderita asma yang boleh dikonsumsi dan tidak?
1 Mei 2023
Alat bantu pernapasan biasanya dibutuhkan oleh orang yang mengalami kondisi medis yang mengganggu pernapasan. Alat ini membantu pasien bernapas, terutama saat beraktivitas berat atau sedang tidur.
21 Jan 2020
Gejala asma tidak boleh diabaikan, apalagi kalau semakin parah. Ketahui langkah pertolongan pertama serangan asma yang bisa dilakukan Anda serta membantu penderita.
7 Nov 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved