Selama menopang kepala dan leher bayi dengan benar, orangtua bisa melakukan berbagai cara menggendong bayi sesuai dengan usianya. Bahkan, beberapa variasi posisi di bawah ini bisa Anda lakukan sekaligus, seperti menyusui dan membantu bayi bersendawa.
2023-03-23 05:52:44
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Cara menggendong bayi baru lahir perlu dilakukan secara hati-hati oleh orangtua
Table of Content
Bagi setiap orangtua, cara menggendong bayi baru lahir bisa jadi pengalaman yang menegangkan karena tubuhnya masih rentan. Namun, Anda tidak perlu khawatir lagi karena ada berbagai macam cara menggendong bayi yang benar dan nyaman, serta bisa Anda sesuaikan dengan usianya. Simak lengkapnya di sini.
Advertisement
Sebelum membahas mengenai cara yang tepat untuk menggendong bayi, Anda perlu mengetahui beberapa pengetahuan dasarnya terlebih dahulu.
Berikut beberapa langkah persiapan yang sebaiknya Anda ikuti untuk menerapkan cara gendong bayi baru lahir yang benar, seperti:
Selalu pastikan tangan Anda bersih sebelum memegang bayi, mengingat sistem imun tubuhnya masih berkembang, sehingga rentan terkena bakteri yang mungkin ada di tangan Anda.
Sebisa mungkin, cuci tangan dengan air dan sabun. Jika tidak memungkinkan, gunakan hand sanitizer yang mengandung alkohol sehingga dapat membunuh kuman di telapak tangan secara instan.
Rasa nyaman adalah salah satu persiapan yang harus orangtua lakukan untuk menambah rasa percaya dini dalam melakukan cara menggendong bayi.
Semakin Anda merasa nyaman serta yakin saat menggendongnya, bayi pun juga bisa merasakan hal tersebut. Mungkin Anda merasa gugup saat melihat tubuh bayi masih begitu kecil dan masih tergolong rentan.
Tak perlu khawatir berlebihan, karena perasaan gugup adalah normal. Namun, perasaan itu akan memudar seiring berjalannya waktu, karena Anda sudah semakin terbiasa menggendong bayi.
Apa pun cara menggendong bayi yang Anda pilih, pastikan posisi tangan untuk selalu menopang bagian kepala dan juga lehernya. Apalagi, kepala masih menjadi bagian terberat saat lahir.
Mengutip dari Healthline, bayi baru lahir belum memiliki kontrol otot leher yang kuat untuk menjaga kepala tetap stabil. Umumnya, hal ini berlangsung sampai usianya 4-5 bulan.
Tak hanya itu saja, pastikan Anda juga tidak terlalu menekan area ubun-ubun, karena masih menjadi titik lunak bagian atas kepalanya.
Sebelum menggendongnya, Anda juga perlu mengetahui bagaimana mengangkat bayi yang benar.
Caranya, dengan meletakkan satu tangan di bawah area kepala sampai leher si kecil. Lalu, tangan yang satunya lagi di area pantat bayi.
Angkat secara perlahan tubuhnya sampai ke daerah dada Anda. Gendong si kecil dalam posisi ini selama orangtua merasa nyaman memegang leher dan kepala bayi.
Baca Juga
Terdapat beberapa cara gendong yang benar berdasarkan posisi menggendong bayi. Variasi ini tentunya dapat orangtua sesuaikan dengan kenyamanan Anda dan bayi.
Lalu, cara menggendong pun bisa dilakukan untuk tujuan yang spesifik, misalnya menyusui atau menyendawakan bayi. Berikut adalah beberapa variasi posisi cara menggendong bayi:
Menimang atau cradle hold adalah cara menggendong bayi yang paling banyak dilakukan oleh sebagian besar orangtua. Posisi ini merupakan cara menggendong yang mudah serta memberikan kenyamanan pada ibu dan bayi, terutama saat posisi menyusui.
Caranya, angkat bayi dengan perlahan, kemudian letakkan kepala bayi di sudut salah satu lengan atau siku. Lalu, lengan yang lainnya ditempatkan di bawah badannya.
Cara gendong bayi yang satu ini adalah dengan menyenderkan kepala bayi pada bahu bagian depan.
Lengan Anda yang satu lagi menopang leher dan kepala bayi, sedangkan yang satu lagi menahan bokong dan punggung bagian bawah.
Cara menggendong ini juga membuatnya nyaman, serta biasanya dilakukan agar bayi baru lahir mudah bersendawa setelah menyusu.
Sesuai namanya, cara menggendong bayi yang satu ini seperti pemain football memegang bola. Tak hanya posisi menggendong, ini juga cocok sebagai posisi menyusui.
Bahkan, Anda juga bisa menggunakannya sambil berdiri atau duduk. Caranya, pegang terlebih dahulu area kepala dan leher bayi. Lalu, tangan yang satu lagi memegang punggungnya.
Posisikan bayi ke samping tubuh Anda dengan bagian kakinya lurus ke belakang. Dekatkan bayi ke bagian dada atau payudara orangtua.
Cara menggendong bayi ini paling cocok dilakukan untuk menyusui atau membangun ikatan, seperti bertatapan atau bermain dengan si kecil.
Duduklah di kursi dan pastikan kaki Anda menapaki permukaan lantai. Lalu, posisikan bayi tidur telentang pada pangkuan. Kepala bayi harus berada di dekat lutut dengan wajah menghadap atas.
Letakkan pula satu atau dua tangan Anda di bawah kepalanya untuk menopang, serta bagian lengan Anda di sepanjang tubuhnya. Biarkan kakinya berada di area pinggang Anda.
Biarkan bayi berada dalam posisi tengkurap di pangkuan Anda. Lalu, taruh bayi pada bagian lengan Anda, sehingga menopang dada atau dagu bayi.
Posisi menggendong bayi seperti ini biasa dilakukan untuk membantu bayi bersendawa. Caranya, dengan mengusap pelan bagian punggungnya.
Ingat, jaga saluran napas bayi agar tidak terhalang apa pun dan hentikan cara gendong bayi ini, jika ia merasa tidak nyaman.
Anda juga bisa mencoba posisi atau cara menggendong bayi di bagian pinggul. Namun, posisi ini dapat dilakukan saat usianya di atas 3 bulan atau sudah bisa menopang kepala dan leher.
Angkat bayi menghadap Anda, lalu letakkan di atas tulang pinggul dalam posisi duduk. Lingkarkan lengan Anda pada bagian pinggang bayi dan pegang dengan kuat.
Pada perkembangan bayi, ada kalanya ia sudah tidak nyaman saat Anda menggendongnya dalam posisi menimang, kecuali saat menyusu.
Biasanya, ia mulai menggerakkan tubuh ke arah depan, karena penasaran ingin melihat suasana rumah atau lingkungan luar. Maka dari itu, Anda pun bisa mencoba cara menggendong bayi dengan posisi menghadap depan.
Saat mengangkatnya, ubah posisi bayi menghadap depan. Tahan area sekitar dada hingga ketiaknya. Lalu, tangan yang satu menahan bagian pantat, sehingga ia duduk di lengan Anda.
Baca Juga
Pada usia 0-2 bulan bayi belum bisa menopang leher dan kepalanya sendiri. Otot mereka belum cukup kuat sehingga di usia ini cara gendong yang benar haruslah diperhatikan.
Untuk menggendong, bungkukkan badan dan selipkan tangan di antara kepala dan leher bayi, lalu posisikan tangan yang lain di antara punggung dan bokongnya.
Angkat bayi dengan perlahan dan letakan di dada. Orang tua juga bisa meletakan bayi dalam posisi tegak dengan mengangkatnya secara perlahan kemudian letakkan pada bahu dengan posisi tengkurap. Topang kepala bayi dengan tangan lainnya dan satu tangan lain untuk menopang tubuh bagian bawah.
Anda bisa mencoba metode kanguru (PMK) untuk cara menggendong bayi baru lahir atau kelahiran prematur. Metode ini akan memberikan banyak manfat dan baik untuk bayi yang lahir prematur.
Pada usia 3-6 bulan, bayi sudah mulai bisa mengangkat kepala. Anda bisa mencoba gendong dengan posisi duduk menghadap ke depan.
Namun, pastikan Anda tetap menopang kepala bayi dengan tangan atau menyandarkannya ke bahu. Pada usia 5-6 bulan, orangtua juga sudah bisa menggunakan gendongan bayi.
Bayi berusia 7 bulan lebih sudah bisa mengangkat bahu dan kepalanya sendiri. Di usia ini, orangtua bisa menggendongnya dengan menopang panggul atau badan bayi dengan satu tangan.
Bayi juga sudah bisa duduk dengan tegak saat digendong. Namun pastikan Anda tetap mengawasinya saat dalam gendongan.
Cara gendong atau mengangkat bayi baru lahir yang benar saat mandi adalah:
Ingatlah untuk tetap tenang dan percaya diri saat menggendong agar bayi tetap rileks dan nyaman sepanjang waktu.
Menurut peraturan lalu lintas di Indonesia, orang dewasa sebetulnya tidak boleh mengendarakan motor sambil membawa anak kecil. Apalagi yang masih bayi dan belum bisa duduk sendiri.
Aturan pasti mengenai cara menggendong anak saat naik motor pun tidak ada. Namun, jika situasi dan kondisi memang mengharuskan Anda naik motor membonceng bayi, selalu utamakan keamanan dan keselamatan si kecil selama di perjalanan.
Usahakan yang menggendong bayi adalah penumpang, bukan pengendaranya. Gendong bayi di depan dada dengan posisi M-shape, menggunakan alat gendongan.
Posisikan bayi duduk tegak menghadap penumpang dan pastikan dekap kepalanya selalu berada dekat dada. Bokong bayi harus lebih rendah daripada paha dan lututnya.
Anda juga bisa menggendong bayi saat naik motor dengan posisi gendong ayunan atau futbol. Caranya, gendong bayi dalam posisi telentang kemudian amankan kepala bayi di sudut salah satu lengan Anda sementara lengan satunya menopang leher dan kepala bayi dari bawah.
Supaya posisinya lebih aman dan mantap, Anda bisa menggendong bayi dengan gendongan kain. Kain gendongan harus ikut menyangga bagian punggung bayi sampai ke bagian kepala bayi. Gunakan kain gendongan yang berbahan adem supaya bayi tidak merasa sesak dan kegerahan sepanjang perjalanan.
Salah satu poin yang harus orang tua perhatikan selama menggendong bayi di atas motor adalah jangan sampai wajah dan jalur napasnya tertutup oleh benda apa pun.
Selalu jaga agar mulut dan hidung bayi tidak terhalang, badannya tidak terhimpit, dan tangannya tidak terlipat paksa atau dalam posisi yang aneh.
Baca Juga
Jangan ragu untuk menggendong si Kecil, apalagi ketika ia menangis. Itu menandakan dirinya haus atau mungkin butuh kenyamanan dari pelukan Anda.
Jangan beranggapan bayi menangis untuk mengelabui Anda karena mereka belum bisa berpura-pura sampai setidaknya berusia 9 bulan.
Anda juga tidak perlu khawatir mengenai mitos ‘bau tangan’ yang menggambarkan bahwa bayi selalu ingin digendong ibunya. Bayi memang akan selalu merasa paling aman dan nyaman berada dekat orang yang paling sering menggendongnya, karena ini adalah insting alamiah bayi.
Faktanya, bayi yang sering digendong justru akan tumbuh menjadi anak yang mandiri, percaya diri, dan lebih bahagia.
Jadi, jangan takut mulai menggendong bayi Anda sendiri. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter saat Anda mengalami masalah ketika menggendong bayi.
Untuk mengetahui lebih banyak mengenai cara menggendong bayi dengan benar, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi Kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Kematian mendadak pada bayi kerap terjadi di tempat yang diasumsikan paling aman: kamar tidur. Faktanya, banyak kasus kematian mendadak yang terjadi karena luput memerhatikan hal-hal sepele.
Kelebihan ASI dibanding susu formula mulai dari menyediakan antibodi, menurunkan risiko kematian mendadak, hingga membuat anak cerdas. Susu formula bisa diberikan sesuai rekomendasi dokter.
Pusar bayi bau dan berair bisa menandakan infeksi akibat jamur atau bakteri. Jika tidak segera ditangani, hal ini bisa menyebabkan masalah kesehatan serius.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved