logo-sehatq
logo-kementerian-kesehatan
Forum
Kesehatan Wanita

Cara Mengetahui Panggul Sempit, Tak Sekadar Melihat Gemuk Atau Tidak

open-summary

Umumnya perempuan memiliki panggul lebih lebar dibandingkan dengan laki-laki. Tak hanya untuk persalinan, panggul juga memiliki banyak peran. Mulai dari menopang tubuh bagian atas, membantu berjalan hingga berlari, serta melindungi organ yang ada di sekitar panggul.


close-summary

Ditinjau secara medis oleh dr. Anandika Pawitri

28 Sep 2023

Secara umum panggul perempuan lebih lebar dibandingkan laki-laki

Umumnya perempuan memiliki panggul lebih lebar dibandingkan dengan laki-laki.

Table of Content

  • Jenis-jenis bentuk panggul
  • Bentuk panggul bukan penentuan jalannya persalinan

Tulang panggul setiap orang berbeda, umumnya perempuan memiliki panggul lebih lebar dibandingkan dengan laki-laki. Tak hanya untuk persalinan, panggul juga memiliki banyak peran. Mulai dari menopang tubuh bagian atas, membantu berjalan hingga berlari, serta melindungi organ yang ada di sekitar panggul.

Advertisement

Jenis-jenis bentuk panggul

Bentuk panggul seseorang ditentukan oleh faktor genetik dan lingkungan. Menurut peneliti, anatomi panggul dibedakan menjadi 4 tipe berbeda. Klasifikasi ini ditentukan berdasarkan bagian atas rongga panggul atau pelvic inlet.

Jenis-jenis bentuk panggul dibedakan menjadi:

1. Ginekoid

Ginekoid adalah bentuk panggul yang paling umum pada perempuan. bentuknya cenderung bulat dan terbuka. Ini adalah jenis panggul yang paling memudahkan persalinan lewat vagina. Ukurannya yang lebar memberi ruang cukup luas bagi pergerakan bayi saat persalinan.

2. Android

Bentuk panggul yang umum dimiliki laki-laki. Dibandingkan dengan bentuk panggul ginekoid, android lebih sempit dengan bentuk seperti hati. Bentuk panggul android bisa lebih menyulitkan saat persalinan karena ruang gerak bayi lebih sempit.

3. Anthropoid

Panggul anthropoid cenderung sempit dan dalam. Jika dianalogikan, bentuknya mirip seperti oval atau telur. Bentuk panggul ini lebih sempit daripada ginekoid. Persalinan spontan tetap bisa terjadi namun mungkin perlu waktu lebih lama.

4. Platypelloid

Jenis bentuk panggul platypelloid juga disebut flat pelvis. Ini adalah jenis yang paling jarang ditemukan. Bentuknya lebar namun dangkal, seperti telur yang dibaringkan di satu sisi. Persalinan spontan bagi perempuan dengan bentuk panggul ini mungkin sulit karena lebih sempit.

Meskipun bentuk panggul turut berperan dalam menentukan peluang melahirkan secara spontan, namun ada faktor lain yang memengaruhi. Faktor lainnya antara lain kerja hormon memengaruhi sendi dan ligamen panggul menjadi lebih rileks sehingga persalinan pun mudah.

Selain itu, ibu hamil yang rajin melakukan prenatal yoga dengan gerakan-gerakan memperkuat dasar panggul tentu ototnya jauh lebih elastis. Ini dapat membantu menghindari ruptur perineum selama proses persalinan.

Bentuk panggul bukan penentuan jalannya persalinan

yoga ibu hamil
Yoga ibu hamil dapat memudahkan proses persalinan

Dulu, dokter melakukan pemindaian dengan rontgen sebagai cara mengetahui panggul sempit. Praktik ini sudah jarang dilakukan, namun pemeriksaan lewat cara lain juga memungkinkan.

Bagi ibu hamil, panggul dan jaringan di sekitarnya terus mengalami perubahan selama mengandung. Ada banyak faktor juga yang berperan dalam cara mengetahui panggul sempit serta menentukan apakah persalinan bisa dilakukan secara spontan, seperti:

  • Posisi bayi
  • Kehamilan kembar atau tidak
  • Pembukaan mulut rahim
  • Detak jantung bayi
  • Posisi plasenta
  • Persalinan C-section sebelumnya

Ibu hamil atau perempuan yang sedang berencana memiliki keturunan juga bisa berkonsultasi dengan dokter saat antenatal care untuk tahu bentuk panggulnya. Namun ingat bahwa bentuk panggul bukan satu-satunya hal yang menentukan bagaimana persalinan akan berjalan nantinya.

Baik panggul maupun kepala bayi adalah dua hal yang bisa berubah. Panggul terdiri dari beberapa tulang yang terikat satu sama lain dengan ligamen dan persendian. Selama kehamilan, tubuh melepaskan hormon relaxin sehingga ligamen dan persendian ini menjadi lebih rileks.

Ada banyak faktor lain yang turut berperan seperti yang disebutkan di atas. Tak kalah penting, konsultasikan dengan dokter apabila merasakan gejala seperti:

  • Nyeri atau tekanan di panggul yang terus menerus terjadi atau berulang
  • Inkontinensia urine
  • Nyeri saat berhubungan seksual atau memakai tampon/menstrual cup
  • Merasakan tekanan seperti ada sesuatu keluar dari vagina

Kasus bayi tak muat melewati panggul atau cephalopelvic disproportion (CPD) sangat langka terjadi. Anomali ini kerap terjadi dulu pada abad 18 dan 19 akibat malnutrisi dan penyakit seperti polio. Namun seiring dengan asupan nutrisi yang kian ideal, anomali pada bentuk panggul pun kian langka.

Baca Juga

  • Kenali Apa Itu Zigot dan Tahapannya dalam Kehamilan
  • Hamil 20 Minggu, Apa saja yang Perlu Diketahui?
  • Perkembangan Janin 5 Bulan: Saat Wajah Si Kecil Mulai Terbentuk

Untuk memastikan rencana persalinan berjalan dengan lancar, pilih provider baik itu bidan maupun dokter spesialis kandungan yang tahu betul tentang posisi bayi di panggul saat persalinan.

Advertisement

menjaga kehamilanolahraga ibu hamilkehamilan

Ditulis oleh Azelia Trifiana

Referensi

Bagikan

Artikel Terkait

Diskusi Terkait di Forum

Advertisement

logo-sehatq
    FacebookTwitterInstagramYoutubeLinkedin

Langganan Newsletter

Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.

Perusahaan

Dukungan

Butuh Bantuan?

Jam operasional:
07:00 - 20:00 WIB

Hubungi Kami+6221-27899827

© SehatQ, 2023. All Rights Reserved