Cara mengendalikan emosi bisa dimulai dengan mengatur napas sambil berhitung. Anda juga bisa mulai meninggalkan lokasi yang tempat amarah muncul.
3.73
(15)
2 Jul 2019
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Anda dapat menjaga kesehatan jantung dengan paham cara mengendalikan emosi
Table of Content
Emosi dan rasa marah boleh jadi sering kita rasakan. Meski terlihat wajar, Anda harus berhati-hati karena berisiko terserang penyakit jantung, seperti penyakit aritmia. Untuk menghindari aritmia dan gangguan jantung lain, ada sejumlah cara mengendalikan emosi yang bisa Anda praktikkan.
Advertisement
Aritmia merupakan penyakit, yang mengakibatkan detak jantung menjadi tidak normal. Detak jantung tidak normal tersebut, dapat menjadi terlalu lambat, atau terlalu cepat, dan tidak beraturan. Umumnya, penyakit ini menyerang Anda seiring memasuki usia lanjut.
Anda mungkin sering mendengar perkataan, “Jangan sering marah, nanti cepat tua.” Sebenarnya hal yang harus lebih Anda waspadai adalah risiko penyakit yang mungkin menyerang, akibat sering marah.
Memiliki rasa marah, apabila beralasan, merupakan hal yang normal. Malah, hal tersebut merupakan sesuatu yang menyehatkan. Jika emosi kerap memuncak disertai kemarahan yang meledak-ledak, seperti melempar barang dan berteriak, Anda bisa mengalami gangguan kesehatan. Oleh karena itu, kendalikanlah amarah, dengan langkah-langkah berikut ini.
Ketahui tanda-tanda yang akan membuat emosi Anda meledak-ledak. Dengan mengenali tanda-tanda ini, Anda dapat menyiapkan diri, dan meredam keinginan untuk marah.
Saat gejolak emosi melanda, segera tarik napas dalam-dalam. Tarik napas dari hidung dan embuskan melalui mulut, selama beberapa saat. Lakukan cara ini secara perlahan. Mengatur napas dapat membuat tubuh lebih rileks
Saat Anda merasa gejolak amarah mulai muncul, cobalah untuk menghitung satu hingga sepuluh sebagai cara untuk menahan emosi. Anda mungkin juga perlu menghitungnya hingga 100 jika gejolak amarah sangat tinggi. Saat Anda berhitung, detak jantung akan melambat sehingga membuat amarah Anda menjadi reda.
Sebelum merespons suatu kejadian yang memancing emosi, tinggalkan lokasi tersebut. Anda mungkin dapat pula melanjutkan cara ini dengan berjalan keluar rumah maupun kantor, untuk beberapa saat. Ajaklah seseorang untuk berjalan-jalan sambil membicarakan topik menarik.
Temukan kata-kata yang dapat Anda jadikan mantra untuk menenangkan emosi. Misalnya, “Tenang dulu,” atau “Sabar, sabar.” Kata-kata tersebut akan menyugesti Anda untuk berpikir lebih positif.
Jika amarah yang Anda rasakan berkaitan dengan sikap atau kinerja seseorang, termasuk rekan kerja, cobalah untuk berempati. Bayangkan, rekan Anda mungkin memang telah melakukan yang terbaik, meski belum memuaskan. Ingat, rekan Anda sebenarnya tidak berniat buruk.
Jika pikiran sudah kembal jernih, ekspresikan dengan baik-baik hal yang membuat Anda emosi dan kecewa. Anda bisa menyampaikannya dengan tegas dan jelas, namun tetap tanpa menyakiti hati orang lain. Ajaklah teman terdekat untuk membantu Anda.
Anda mungkin masih mengingat hal-hal yang membuat Anda emosi. Cobalah berbincang dengan teman terdekat untuk mendapatkan perspektif baru. Dengan demikian, Anda juga bisa menyalurkan uneg-uneg yang dirasakan.
Jika memang tidak bisa diatasi, Anda yang seharusnya menerima keadaan. Ingat bahwa tidak semua hal bisa terjadi di luar kendali. Anda hanya perlu lapang dada dan menerima segala konsekuensinya. Lalu, jadikan semuanya pelajaran supaya tidak terjadi lagi di masa depan.
Olahraga dapat membantu Anda terhindar dari marah dan stres. Dengan begitu, risiko penyakit jantung pun dapat berkurang. Selain itu, aktivitas fisik juga dapat mengurangi tekanan darah, serta meningkatkan kolesterol baik untuk tubuh.
Baca juga: Mengenal 6 Emosi Dasar Manusia
Apabila tips di atas belum berhasil, Anda disarankan untuk mencari bantuan profesional. Sebagai langkah awal, cobalah untuk mengikuti kelas dan pelatihan manajemen amarah. Berkonsultasi dengan psikolog juga dapat membantu Anda memahami faktor yang memicu kemarahan.
Menerapkan cara mengendalikan emosi di atas tidak hanya membantu memelihara kesehatan jantung secara spesifik. Manajemen amarah yang baik dapat pula menurunkan risiko terserang kondisi medis lain, termasuk gangguan tidur insomnia, sakit perut, bahkan penyakit stroke.
Baca juga: Mengenal Perbedaan Emosi dan Perasaan
Amarah bisa muncul pada siapa pun tanpa disadari. Anda hanya perlu mengendalikan emosi dengan lebih bijaksana. Mintalah bantuan orang terdekat jika amarah Anda sulit dikendalikan. Jika memang diperlukan, berkonsultasi dengan dokter agar dapat mengatasi kondisi yang dialami.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar amarah dan cara mengatasinya, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Terima kasih sudah membaca.
Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)
Artikel Terkait
Orang yang tanpa sadar membuat gerakan-gerakan kecil seperti di kaki dan tangannya disebut juga dengan kebiasaan fidgeting. Biasanya, fidgeting muncul ketika seseorang merasa tidak nyaman, jenuh, atau tidak lagi fokus pada apa yang terjadi di depannya. Dengan melakukan fidgeting, seseorang menjadi lebih waspada
Arti trauma adalah respons emosional yang muncul atas kejadian mengerikan dan menyedihkan. Trauma bisa memicu depresi, kecemasan, atau munculnya keinginan mengakhiri hidup.
Rumah nyaman sangat baik bagi kesehatan mental. Membuat rumah yang nyaman tak harus mengeluarkan budget besar. Anda bisa memulai dari menyingkirkan barang tak perlu, membersihkan rumah, hingga menata ruangan khusus untuk Anda melepas penat.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh Tim Dokter Sehatq
Dijawab oleh dr. Evelin Kwandang
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
Kumpulan Artikel dan Forum
© SehatQ, 2022. All Rights Reserved