Cara mengejan yang benar saat melahirkan tidak boleh dilakukan sembarangan. Cara mengejan saat melahirkan meliputi kapan waktu mengejan, posisi mengejan, hingga kapan harus berhenti untuk ngeden.
2023-03-22 13:42:36
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Cara mengejan saat melahirkan juga perlu mendengarkan aba-aba dari dokter kandungan
Table of Content
Cara mengejan yang benar saat melahirkan normal merupakan sebuah ilmu yang sebaiknya wajib dikuasai oleh para ibu hamil jelang waktu persalinan. Terlebih bagi para calon ibu yang baru kali pertama melahirkan buah hati.
Advertisement
Pasalnya, cara mengejan saat melahirkan tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Salah-salah, cara ngeden saat melahirkan yang salah justru dapat membahayakan ibu dan bayi.
Bagi para calon ibu yang baru pertama kali akan melahirkan buah hati, mengejan atau ngeden saat melahirkan normal mungkin menjadi hal yang menakutkan.
Padahal, Anda tidak perlu khawatir. Sebab, membekali diri dengan langkah cara mengejan yang benar saat melahirkan akan membuat proses persalinan Anda berjalan lancar.
Lantas, bagaimana cara mengejan saat persalinan yang benar? Simak penjelasan mengenai cara ngeden saat lahiran yang tepat berikut ini.
Sebelum melahirkan, penting untuk mengetahui kapan waktu bagi ibu harus mengejan. Anda siap untuk mengejan sepenuhnya apabila tanda-tanda melahirkan berupa pembukaan lahiran saat proses melahirkan normal sudah memasuki tahap persalinan normal yang kedua.
Dikutip dari American Preganancy, untuk mencapai tahap tersebut, tergantung pada apakah ini merupakan persalinan Anda yang pertama atau berikutnya, dibutuhkan waktu 2 jam atau lebih sampai kondisi serviks (leher rahim) Anda benar-benar sudah melebar hingga 10 sentimeter.
Selain itu, kesiapan untuk mengejan juga disertai dengan adanya kontraksi rahim. Pada tahap kedua persalinan, kontraksi rahim yang terjadi setiap 5 menit selama 45-90 detik.
Memiliki posisi yang nyaman saat ngeden juga merupakan hal yang penting guna memperlancar cara mengejan yang benar saat melahirkan.
Ada banyak posisi yang nyaman dan bisa Anda lakukan selama melakukan cara mengejan saat melahirkan.
Mulai dari posisi jongkok, berbaring menyamping dengan salah satu kaki yang diangkat, hingga posisi yang bertumpu pada tangan dan lutut.
Apa pun posisi saat melahirkan yang dipilih, selalu tempatkan dagu Anda di dada dan tarik punggung ke depan untuk membantu otot perut dan rahim ketika mendorong bayi keluar.
Untuk mempercepat proses persalinan, Anda bisa menempatkan diri pada posisi duduk atau jongkok sehingga gravitasi dapat membantu proses kelahiran bayi.
Umumnya, posisi yang bertumpu pada tangan dan lutut paling sering dipilih para ibu saat mengejan. Pada posisi ini, ibu akan berbaring dengan kedua kaki dibuka lebar seraya menekuk lutut.
Jika bayi lahir dengan cepat, posisikan diri dengan berbaring miring ataupun lurus.
Baca juga: Posisi Tidur agar Bayi Cepat Lahir, Bagaimana Seharusnya?
Berapa kali mengejan saat melahirkan? Cara ngeden dan mengatur napas saat melahirkan yang benar adalah sesuai dengan arahan dokter.
Ketika pembukaan lahiran sudah lengkap dan kondisi serviks benar-benar sudah melebar hingga 10 sentimeter, dokter kandungan akan memerintahkan Anda untuk mulai mengejan.
Anda bisa mulai menerapkan cara mengejan yang benar saat melahirkan seolah sedang berusaha buang air besar.
Inti dari cara mengejan yang benar saat melahirkan adalah Anda akan diminta oleh dokter untuk menarik napas dalam-dalam, menahannya, lalu ngeden dengan mengencangkan otot perut sekeras mungkin untuk membantu bayi keluar.
Pastikan Anda selalu mengikuti arahan dokter untuk menghindari adanya komplikasi persalinan.
Di sela-sela proses melahirkan normal berlangsung, dokter akan memandu Anda kapan harus melakukan mengejan yang benar di setiap kontraksi dan kapan harus berhenti dengan langkah-langkah di bawah ini:
Jika Anda menggunakan obat bius epidural, cara mengejan yang benar saat melahirkan mungkin akan terasa menyulitkan untuk dilakukan. Bahkan, mungkin Anda tidak merasakan keinginan untuk mengejan sama sekali.
Pada kondisi tersebut, dokter kandungan akan memandu Anda untuk melakukan cara mengejan saat melahirkan dengan tepat dan optimal.
Bagi sebagian besar ibu, cara mengejan yang benar saat melahirkan lebih membutuhkan teknik mengatur pernapasan dibandingkan mendorong bayi keluar.
Teknik pernapasan yang dilakukan dengan benar dapat membantu Anda tetap tenang dan fokus saat mengejan.
Selain itu, melakukan teknik pernapasan sebagai bagian dari cara mengejan saat melahirkan dapat membantu mengencangkan otot-otot tubuh Anda sepenuhnya.
Dengan demikian, Anda akan menggunakan lebih banyak otot dan mendapatkan kekuatan lebih untuk mendorong bayi keluar.
Cara mengatur pernapasan di sela-sela cara mengejan saat melahirkan adalah
Pada dasarnya, cara mengejan saat melahirkan merupakan hal yang terjadi secara alamiah. Jadi, jangan lupakan untuk merasakan dan mengikuti keinginan tubuh sendiri.
Anda sendiri yang dapat merasakan kapan harus mengejan untuk membantu bayi keluar atau berhenti sejenak agar istirahat di kontraksi berikutnya.
Saat melakukan cara mengejan yang benar saat melahirkan, ada kalanya Anda diminta oleh dokter untuk berhenti mengejan walaupun sedang merasakan kontraksi kuat dalam rahim.
Hal ini biasanya disebabkan oleh serviks belum melebar sepenuhnya atau perineum yang belum meregang secara bertahap untuk menyesuaikan dengan kepala bayi.
Pada kondisi tersebut, Anda diminta berhenti mengejan untuk sementara waktu. Mengejan saat pembukaan belum sempurna akan menyebabkan jalan lahir membengkak dan mempersulit bayi untuk melewatinya.
Selama waktu berhenti mengejan, Anda bisa mengendurkan atau merilekskan leher, bahu, dan tungkai kaki seraya menghembuskan napas.
Anda bisa menarik dan menghembuskan napas secara perlahan seolah seperti sedang meniup lilin.
Anda juga diminta untuk berhenti mengejan apabila kepala bayi sudah muncul (crowning). Ini artinya, kepala bayi sudah melewati vagina.
Biasanya kondisi tersebut ditandai dengan sensasi rasa panas dan perih di vagina yang meregang.
Baca juga: Proses Pembukaan Lahiran dari 1 - 10, Begini Tahapan Lengkapnya
Lama waktu cara mengejan saat melahirkan cenderung bervariasi tergantung pada posisi janin di dalam kandungan, ukuran bayi, dan kemampuan ibu untuk mengejan.
Bagi ibu hamil yang baru pertama kali mengejan, rata-rata lama waktu mengejan adalah 1-2 jam.
Pada beberapa kasus, seperti posisi kepala bayi menghadap tulang kemaluan atau posisi posterior, waktu mengejan dapat berlangsung lebih dari 2 jam.
Bayi yang berada dalam posisi posterior mungkin akan lebih sulit melewati panggul sehingga membutuhkan upaya yang lebih bagi ibu untuk mendorong bayi keluar. Selain itu, posisi ini juga membuat ibu mengalami nyeri punggung.
Idealnya, posisi bayi saat melahirkan adalah ketika kepala bayi menghadap ke bagian belakang tubuh ibu atau dikenal dengan posisi anterior.
Baca Juga
Cara mengejan saat melahirkan tidak dapat dilakukan dengan sembarangan. Salah-salah, cara ngeden saat melahirkan yang salah justru dapat membahayakan ibu dan bayi.
Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar cara mengejan yang benar saat melahirkan, tak ada salahnya untuk berkonsultasi langsung dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Caranya, download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Perbedaan perut buncit dan hamil terkadang bisa "menjebak". Sebab, keduanya memiliki satu ciri khas yang sama, yakni perut yang membesar, tetapi kehamilan akan terbukti akurat jika diuji dengan test pack atau mendatangi laboratorium.
Tanda-tanda rahim sudah bersih setelah keguguran perlu diketahui agar tindakan medis selanjutnya bisa dipastikan. Kondisi rahim yang terjadi adalah perdarahan berhenti hingga rahim kembali ke ukuran normal.
Saat Anda melahirkan normal, terdapat beberapa tahapan. 3 tahapan melahirkan normal serta tips-tips melaluinya menjadi hal penting yang harus ibu ketahui.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved