Cara mengatur keuangan bisa berbeda tiap individu, namun ada lima poin penting yang menjadi benang merahnya. Apa saja empat poin yang perlu diperhatikan dalam cara mengatur keuangan?
2023-03-13 21:24:35
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ilustrasi seseorang yang sedang mengatur keuangannya
Table of Content
Kondisi keuangan bukan hanya menentukan status finansial Anda, melainkan juga kesehatan mental secara keseluruhan. Untuk itu, Anda wajib mengetahui cara mengatur keuangan yang baik, mulai dari memilih skala prioritas hingga menyisihan penghasilan untuk dana darurat.
Advertisement
Disadari atau tidak, hubungan antara kesehatan finansial Anda dengan kondisi kejiwaan bagaikan lingkaran setan. Kondisi kejiwaan yang tidak stabil akan menyulitkan Anda dalam mengatur keuangan, di sisi lain ketidakmampuan Anda dalam mengatur cash flow juga akan memengaruhi kesehatan mental.
Dalam sebuah penelitian, nyaris setengah (46 persen) dari orang yang memiliki utang juga akan berakhir sebagai penderita gangguan mental. Sementara itu, 86 persen orang yang sudah mengalami masalah mental mengaku merasa lebih parah ketika finansial mereka tengah tidak stabil.
Menyusun rencana keuangan pasti berbeda pada setiap individu. Contoh kasarnya, kondisi finansial seorang pengojek online akan berbeda dengan pengusaha bisnis properti sehingga strategi budgeting yang harus diterapkan juga harus disesuaikan dengan faktor risiko masing-masing.
Meskipun demikian, cara mengatur keuangan dasar yang dapat menghilangkan stres sebetulnya memiliki beberapa persamaan. Berikut lima hal yang harus Anda perhatikan dalam menyusun rencana keuangan.
Pemasukan Anda dapat dibelanjakan berdasarkan dua skala prioritas, yakni jangka pendek dan jangka panjang. Prioritas jangka pendek berkutat pada kebutuhan sehari-hari, sedangkan pengeluaran jangka panjang akan menentukan jumlah tabungan dan aset yang akan Anda miliki di kemudian hari, misalnya satu dekade ke depan.
Dalam perhitungan ini, utang bisa masuk dalam prioritas jangka pendek ataupun jangka panjang. Meski demikian, para ahli budgeting menyarankan Anda untuk menyegerakan pembayaran utang agar Anda dapat fokus memenuhi prioritas jangka panjang.
Setelah Anda menyusun skala prioritas, sekarang hitung pemasukan dan pengeluaran yang dibutuhkan untuk mencapai target jangka pendek dan panjang tersebut. Mulailah dengan memastikan jumlah pemasukan tetap (atau estimasi), misalnya dari hasil gaji per bukan (setelah pajak), baru ditambah bonus atau pendapatan tidak tetap lainnya.
Selanjutnya, buatlah total pengeluaran per bulan. Pengeluaran ini terdiri atas pengeluaran tetap (tagihan listrik, biaya sekolah anak, dan lain-lain), pengeluaran tidak tetap (biaya bensin, belanja kebutuhan pokok, dan lain-lain), dan pengeluaran rekreasional (wisata, makan di restoran, dan lain-lain).
Tujuan mengetahui cara mengatur keuangan antistres adalah memastikan pengeluaran tidak lebih dari pemasukan. Jika budgeting Anda bagaikan peribahasa ‘lebih besar pasak daripada tiang’, kurangi menghambur-hamburkan uang untuk kegiatan yang sifatnya rekreasional dan utamakan pengeluaran tetap.
Untuk menemukan budgeting yang pas, Anda mungkin harus merasakan sendiri selama 1-2 bulan agar mengetahui pos pengeluaran yang bisa dikurangi maupun tidak bisa dikompromikan. Setelah Anda menemukan polanya, cobalah untuk komitmen dengan rencana finansial Anda tersebut.
Ketika Anda naik gaji, boleh sesekali menaikkan budget rekreasional. Sebaliknya, mental Anda juga harus siap untuk mengencangkan ikat pinggang jika sewaktu-waktu honor berkurang atau bahkan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK).
Bagaimanapun cara mengatur keuangan yang Anda lakukan, jangan lupa untuk menyiapkan dana darurat. Dana darurat adalah sejumlah uang yang Anda sisihkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak terduga terjadi dalam hidup, misalnya kecelakaan, mobil rusak, PHK mendadak, dan lain-lain.
Berapa jumlah dana darurat yang harus Anda siapkan? Jawaban atas pertanyaan ini juga berbeda, tergantung kondisi Anda.
Jika Anda merupakan individu yang sudah berkeluarga dengan pasangan yang juga memiliki penghasilan, besarnya dana darurat yang ‘aman’ adalah sebesar 3 bulan gaji. Namun jika Anda merupakan satu-satunya sumber pemasukan keluarga, dana darurat baru dibilang aman ketika sudah berjumlah 6 bulan gaji.
Jumlah ini bisa meningkat karena banyak faktor, misalnya jumlah anggota keluarga yang harus Anda tanggung atau adanya anggota keluarga yang sakit berat. Oleh karena itu, sebanyak apa pun pengeluaran bulanan yang harus Anda gelontorkan, selalu sisihkan sedikit untuk tabungan atau dana darurat karena Anda tidak tahu kapan nasib sial akan menimpa Anda.
Baca Juga
Bila Anda mengalami kesulitan dalam mencari cara mengatur keuangan, tidak ada salahnya meminta bantuan penasihat finansial (financial advisor). Anggap saja langkah ini merupakan bagian dari skala prioritas jangka panjang demi terhindar dari stres sekaligus memiliki perencanaan finansial yang lebih matang.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Leher kaku biasanya diiringi dengan rasa nyeri saat bangun pagi atau seusai bekerja di depan layar komputer. Penyebab leher kaku beragam, mulai dari keseleo hingga meningitis.
Stres merupakan gangguan mental yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Beberapa cara mengatasi stres, antara lain mencium aroma lavender, berolahraga, pergi ke luar, perbanyak senyum, dan mendengarkan lagu.
Energi positif sebaiknya selalu Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk mengendalikan emosi Anda. Cara meredakan stres lewat energi positif bisa melalui musik, buku, ataupun meditasi.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved