Ada beberapa cara mengatasi stres pada remaja yang bisa dilakukan oleh orangtua, seperti mengurangi tekanan pada kehidupan anak, jangan membebani anak dengan banyak aktivitas sekaligus, hingga memberikan waktu bagi anak untuk melakukan hal-hal yang membuat mereka senang.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
5 Okt 2023
Salah satu cara mengatasi stres pada remaja adalah menghilangkan tekanan dalam hidupnya (Sumber: Midjourney)
Table of Content
Tidak hanya orang dewasa saja yang bisa dilanda stres. Anak remaja, yang mungkin sedang memiliki masalah di lingkungan pertemanan atau banyak tugas di sekolahnya, juga bisa merasakannya. Sebagai orangtua, penting untuk memahami cara mengatasi stres pada remaja agar dapat membantu mereka menghadapi masalah ini.
Advertisement
Namun sebelum itu, kenali dulu, yuk, apa saja penyebab stres pada remaja.
Stres adalah respons tubuh terhadap tekanan. Kondisi ini bisa dipicu oleh situasi atau kejadian sehari-hari dalam kehidupan anak.
Biasanya, stres muncul ketika seseorang mengalami hal baru atau tak terduga, yang mengancam perasaan anak atau ketika mereka tidak memiliki kendali atas situasi yang tengah terjadi.
Berikut beberapa contoh penyebab stres pada remaja yang penting untuk diketahui orangtua:
Hati-hati, stres yang tidak ditangani dengan tepat dapat memicu masalah kesehatan yang serius, seperti tekanan darah tinggi, penyakit jantung, stroke, obesitas, atau bahkan diabetes.
Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk mengetahui cara mengatasi stres pada remaja.
Apabila anak sedang dilanda stres, orangtua memiliki peranan penting untuk membantu mereka mengatasinya.
Berikut beberapa cara mengatasi stres pada remaja yang bisa kamu lakukan:
Tekanan akademis, tekanan olahraga, atau tekanan-tekanan lainnya dapat membuat anak stres. Atas dasar ini, cobalah cari cara untuk mengurangi tekanan dalam kehidupan si anak.
Ada kalanya orangtua memaksa anak untuk mendapatkan nilai terbaik di sekolah atau meraih piala dalam kompetisi olahraga. Jika terlalu memaksa, hal ini justru bisa meningkatkan rasa stres yang dialami anak.
Maka dari itu, cobalah tetapkan tujuan dan ekspektasi yang lebih realistis agar anak tidak merasa tertekan.
Jadwal anak remaja masa kini biasanya sudah sesibuk orang dewasa yang bekerja di kantoran. Di pagi hari, mereka harus sekolah. Ketika sore hari datang, mereka diminta untuk mengikuti les tambahan.
Meskipun memiliki jadwal yang padat sudah dianggap normal di masa yang modern ini, hal tersebut dianggap tidak baik bagi anak yang sedang mengalami stres.
Ingatkan pada anak bahwa mereka juga membutuhkan istirahat atau waktu santai setelah melakukan banyak aktivitas.
Anak remaja perlu memiliki waktu untuk melakukan aktivitas-aktivitas yang mereka senangi. Entah itu jalan-jalan bersama teman, membaca buku, atau berlatih masak. Apa pun itu, selama sifatnya positif, izinkanlah mereka.
Melakukan aktivitas yang mereka senangi diharapkan bisa membantu mereka terbebas dari stres yang mereka alami.
Selain baik untuk kesehatan fisik, ternyata berolahraga juga bisa meredakan stres, lho!
Meskipun tidak bisa mengatasi stres, berolahraga dapat mengurangi ketegangan emosional yang dialami oleh anak.
Bahkan, berolahraga disebut bisa membuat anak mengatasi permasalahan dalam hidupnya secara lebih tenang.
BACA JUGA: 7 Jenis Olahraga untuk Anak Tanpa Alat dan Tempat Luas
Penggunaan gawai, seperti smartphone, komputer, hingga laptop, memang penting dalam kehidupan anak remaja. Akan tetapi, menggunakan gawai berlebihan dipercaya bisa meningkatkan stres.
Sebuah studi dalam jurnal frontiers in Psychiatry mengungkapkan, penggunaan smartphone berlebihan dikaitkan dengan peningkatan stres dan gangguan kesehatan mental.
Lebih lanjut, penggunaan gawai berlebihan juga dapat berdampak pada pola tidur sehingga berpotensi memicu peningkatan stres.
Kehidupan anak muda pada zaman modern tak jauh dari konsumsi kopi, teh, atau minuman berenergi yang mengandung kafein. Jika dikonsumsi secara berlebihan, kafein bisa membawa dampak buruk bagi kesehatan mental.
Sebuah penelitian dalam jurnal nutrients menyebutkan, konsumsi kafein berlebihan bisa memperburuk gangguan kecemasan dan mengganggu pola tidur. Hal ini dikhawatirkan meningkatkan stres yang dialami anak.
Karena itu, ada baiknya orangtua meminta anak untuk membatasi konsumsi kafein.
Menghabiskan waktu di alam bebas digadang-gadang bisa menjadi cara mengatasi stres pada remaja.
Sebuah ulasan dari 14 studi yang dimuat dalam jurnal frontiers in Psychology menyebutkan, menghabiskan waktu sekitar 10 menit di alam bebas dapat berdampak baik pada kesejahteraan psikologis dan fisiologis, termasuk persepsi stres dan kebahagiaan, pada anak remaja.
Beberapa anak remaja mungkin tidak bisa mengungkapkan secara verbal terkait mengapa mereka stres. Ada juga anak remaja yang tidak menyadari bahwa mereka membutuhkan bantuan.
Sebagai orangtua, kamu disarankan untuk memerhatikan perubahan perilaku mereka untuk menentukan apakah mereka memerlukan bantuan dokter atau psikolog untuk mengatasi stresnya.
Umumnya, jika gejala stres berlangsung selama 2 minggu atau lebih, itu bisa menjadi pertanda bahwa mereka perlu berkonsultasi dengan psikolog atau ahli kesehatan mental.
Advertisement
Ditulis oleh Fadli Adzani
Referensi
Artikel Terkait
Botol minum anak menjadi salah satu perlengkapan yang kerap dipersiapkan orangtua ketika anak sekolah atau bepergian. Bukan hanya bentuknya yang unik, sebaiknya pilih botol minum yang aman untuk anak.
27 Apr 2020
Bukan hanya bayi, orang dewasa hingga lansia bisa tiba-tiba menangis saat tidur. Pemicunya banyak, namun paling besar kemungkinan akibat mood disorder seperti depresi dan kecemasan berlebih.
14 Jun 2021
Eustress adalah stres positif yang diperlukan tubuh. Eustress atau stres positif dapat termanifestasi dalam bentuk kejadian atau tantangan yang menyenangkan atau menegangkan yang memicu senyawa kimia dalam tubuh yang dapat menjaga kesehatan mental Anda.
15 Okt 2019
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved