Cara mengatasi sering buang air kecil pada anak didasari oleh penyebabnya. Misalnya, kandung kemih yang terlalu aktif dapat diatasi dengan menurunkan berat badan. Atau, hiperkalsemia dapat diobati dengan obat-obatan yang bisa mengontrol kadar kalsium di dalam darah.
19 Apr 2022
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Cara mengatasi sering buang air kecil pada anak akan didasari oleh penyebabnya.
Table of Content
Apakah anak Anda sering bolak-balik ke kamar mandi untuk kencing? Bisa jadi ada kondisi tertentu yang jadi pemicunya. Untuk mengetahui cara mengatasi sering buang air kecil pada anak, Anda perlu memahami penyebabnya. Dengan demikian, penanganan terbaiknya dapat dicari.
Advertisement
Dalam dunia medis, buang air kecil berlebihan dikenal dengan sebutan poliuria. Poliuria adalah kondisi medis yang dapat disebabkan oleh sejumlah penyakit, misalnya diabetes melitus, diabetes insipidus, hingga penyakit ginjal.
Selain itu, penyebab poliuria tidak hanya penyakit. Konsumsi kafein, obat-obatan tertentu, alkohol, hingga ketidakseimbangan elektrolit, juga bisa menyebabkan seseorang buang air kecil berlebihan.
Jika anak sering buang air kecil di malam hari, kondisi ini lebih dikenal dengan julukan nocturnal polyuria atau poliuria malam hari.
Jika anak sering kencing setelah meminum banyak air, hal ini tentunya dianggap normal. Namun, apabila mereka sering buang air kecil tanpa pemicu yang jelas, bisa jadi ada kondisi tertentu yang jadi penyebabnya.
Kondisi ini dapat membuat orangtua bertanya-tanya, berbahayakah anak sering kencing? Untuk mengetahui jawabannya, simak berbagai penyebab anak sering buang air kecil dan cara mengatasinya.
Jika anak tergesa-gesa saat buang air kecil, kemungkinan besar masih ada urine yang tersisa di dalam kandung kemihnya. Kondisi ini dikenal sebagai voiding dysfunction.
Voiding dysfunction biasanya terjadi saat anak sedang bermain sehingga mereka terburu-buru saat buang air kecil. Hasilnya, urine yang masih tersisa di dalam kandung kemihnya akan membuat si kecil kembali ke kamar mandi untuk kencing.
Jika ini kasusnya, cara mengatasi sering buang air kecil pada anak yang bisa Anda lakukan adalah meminta mereka untuk tidak tergesa-gesa saat kencing sehingga urine di kandung kemih bisa dikeluarkan sepenuhnya.
Peradangan pada organ intim juga bisa menjadi penyebab bayi atau anak sering buang air kecil. Jika terjadi pada anak perempuan, kondisi ini disebut sebagai vulvovaginitis. Pada anak laki-laki, masalah ini dikenal sebagai balanitis.
Kedua kondisi ini biasanya terjadi jika anak-anak tidak membersihkan organ intimnya dengan baik. Selain itu, mandi di dalam bak yang penuh busa juga bisa jadi penyebabnya.
Vulvovaginitis adalah masalah yang sering terjadi pada anak perempuan. Cara agar bayi tidak sering pipis yang disebabkan masalah ini dapat dilakukan di rumah dengan langkah-langkah berikut:
Untuk balanitis, biasanya dokter dapat meresepkan obat oles steroid, obat oles antijamur, hingga obat antibiotik, tergantung dari penyebab yang mendasarinya.
Namun, jika obat-obatan di atas tidak membuahkan hasil, dokter akan merekomendasikan prosedur sunat.
Meski jarang terjadi, diabetes tipe 1 juga dapat menjadi penyebab anak sering buang air kecil. Dokter umumnya akan melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk memastikan apakah penyakit ini yang menjadi penyebab anak sering kencing.
Jika memang kondisi anak sering kencing diakibatkan diabetes tipe 1, biasanya urine yang dikeluarkan banyak. Mereka pun akan merasa haus berlebihan (polidipsia) sehingga lebih banyak minum. Selain itu, berat badannya juga bisa turun.
Terdapat berbagai cara mengatasi sering buang air kecil pada anak yang disebabkan oleh diabetes tipe 1, di antaranya:
Konsultasikan dengan dokter anak guna mendapatkan pengobatan terbaik diabetes tipe 1 pada si kecil.
Diabetes insipidus adalah penyebab langka dari anak sering buang air kecil. Jenis diabetes ini terjadi akibat adanya masalah pada hormon antidiuretik (hormon yang membuat ginjal menyerap air).
Kondisi ini membuat ginjal tidak bisa menyimpan air sehingga menyebabkan tubuh kehilangan cairan. Hasilnya, anak akan merasa haus berlebihan dan sering bolak-bolak ke kamar mandi untuk kencing.
Pengobatan diabetes insipidus didasari oleh jenisnya. Misalnya, dokter akan merekomendasikan penderita diabetes insipidus sentral untuk meminum air lebih banyak dan mengonsumsi obat desmopressin untuk menggantikan hormon antidiuretik yang hilang.
Sedangkan, untuk penderita diabetes insipidus nefrogenik, dokter akan merekomendasikan pola makan rendah garam untuk mengurangi jumlah urine yang diproduksi ginjal.
Dokter juga akan menyarankan untuk mengonsumsi banyak cairan guna menghindari dehidrasi.
Infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan anak sering kencing. Gejala infeksi saluran kemih yang harus diwaspadai berupa rasa sakit saat kencing, urine berdarah atau keruh, demam, nyeri punggung, hingga mual.
Cara mengatasi sering buang air kecil pada anak yang disebabkan infeksi saluran kemih dapat berbeda-beda. Dokter akan melakukan diagnosis terlebih dahulu untuk mencari tahu apa penyebabnya.
Jika penyebabnya adalah bakteri, maka dokter dapat merekomendasikan obat antibiotik. Namun, jika virus atau jamur yang jadi penyebabnya, maka dokter akan meresepkan obat antivirus dan antijamur.
Penyebab anak sering buang air kecil sedikit-sedikit adalah pollakiuria. Kondisi yang juga dikenal sebagai frequent daytime urination syndrome ini dapat menyebabkan anak sering kencing (10-30 kali sehari) dan hanya mengeluarkan sedikit air urine saja.
Pollakiuria sering kali ditemukan pada anak berusia 4-6 tahun. Penyebab pastinya hingga saat ini belum diketahui.
Dilansir dari Very Well Family, penyakit ini dapat dipicu stres dan biasanya akan hilang sendiri setelah beberapa minggu atau bulan.
Baca Juga
Overactive bladder atau kandung kemih yang terlalu aktif juga bisa menyebabkan anak sering kencing. Kondisi medis ini membuat intensitas buang air kecil anak menjadi sulit untuk dikontrol.
Penyebab anak sering pipis sedikit-sedikit ini dapat membuat mereka buang air kecil setidaknya lebih dari delapan kali dalam waktu 24 jam.
Tidak hanya itu, kandung kemih yang terlalu aktif juga dapat membuat anak bangun lebih dari dua kali di malam hari untuk kencing.
Masalah ini biasanya akan hilang seiring bertambahnya usia anak. Namun, dokter dapat menganjurkan untuk menurunkan berat badan jika anak obesitas, membuat jadwal ke kamar mandi, hingga latihan kandung kemih untuk menunda buang air.
Dikutip dari Web MD, hiperkalsemia atau kelebihan kalsium di dalam darah juga bisa menyebabkan anak sering kencing.
Masalah ini biasanya disebabkan kelenjar paratiroid yang terlalu aktif, tuberkulosis, sarkoidosis, tidak aktif bergerak, dan bahkan kanker.
Selain anak pipis terus, hiperkalsemia juga bisa menyebabkan gejala lain, seperti:
Dalam beberapa kasus, hiperkalsemia juga bisa menyebabkan masalah jantung, misalnya aritmia (gangguan irama jantung).
Cara mengatasi sering buang air kecil pada anak yang disebabkan hiperkalsemia umumnya melalui obat-obatan yang diresepkan dokter untuk mengontrol kadar kalsium di dalam darah.
Jika poliuria pada anak disebabkan oleh kondisi tertentu, Anda disarankan membawa si kecil ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut.
Namun, jika poliuria pada anak terjadi bukan karena masalah kesehatan, beberapa cara di bawah ini dapat dipraktikkan untuk mencegah anak pipis terus:
Periksakan anak ke dokter jika mereka sering kencing disertai dengan gejala-gejala di bawah ini:
Selain itu, Anda juga perlu membawa anak ke dokter jika masalah sering buang air kecil ini telah mengganggu kualitas hidupnya.
Baca Juga
Berbagai cara mengatasi sering buang air kecil pada anak didasari oleh penyebabnya. Maka dari itu, sebaiknya Anda kunjungi dokter jika anak sering kencing.
Dengan demikian, dokter dapat membantu Anda mendiagnosis apa penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar kesehatan anak, jangan ragu untuk bertanya dengan dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ secara gratis. Unduh di App Store atau Google Play sekarang juga.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Broken home adalah rumah tangga yang tidak lagi berfungsi sebagai satu kesatuan keluarga. Penyebabnya pun cukup beragam, mulai dari kekerasan, gangguan kesehatan mental, masalah finansial, hingga perbedaan kepercayaan.
Anak bahagia akan menunjukkan beberapa tanda, seperti jarang tantrum, puas dengan apa yang dimilikinya, hingga suka membantu. Membahagiakan anak tentu menjadi hal yang wajib orang tua lakukan agar ia bisa tumbuh dengan baik.
Urosepsis adalah infeksi saluran kandung kemih yang sangat berbahaya dan mengancam nyawa. Urosepsis terjadi saat bakteri yang menginfeksi saluran kandung kemih masuk ke dalam darah dan menyebar dalam tubuh. Berbeda dengan infeksi saluran kandung kemih, urosepsis membutuhkan perhatian medis dengan segera.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved