Night terror pada bayi adalah gangguan tidur yang membuat anak terbangun dari tidur disertai rasa takut dan tangisan. Hal ini biasanya terjadi pada anak usia 3-12 tahun yang umumnya disebabkan oleh trauma, demam, kurang tidur, pengaruh obat-obatan, atau sleep apnea.
Ditinjau secara medis oleh dr. Fridawati
11 Apr 2023
Saat mengalami night terror, anak menjadi sulit disadarkan atau dibangunkan
Table of Content
Bayi menangis malam hari saat tidur memang hal yang biasa. Namun, jika tangis yang keluar jauh lebih kencang dari biasanya dan bayi sangat sulit ditenangkan meski sudah mencoba cara apapun, bisa jadi bayi mengalami night terror.
Advertisement
Night terror pada bayi sebenarnya jarang terjadi dan lebih sering muncul pada anak-anak berusia 3-12 tahun. Apabila sudah berlangsung, bayi dan anak yang mengalaminya kadang sulit disadarkan atau dibangunkan.
Otak bayi yang masih berkembang membuatnya menjadi seperti spons yang menyerap semua stimulasi yang diberikan di sekitarnya. Stimulasi ini berguna untuk mengasah otak anak dan akan berpengaruh pada banyak aspek dalam kehidupannya kelak.
Namun terkadang, otak bisa menyerap terlalu banyak stimulasi. Akibatnya, otak bisa menjadi terlalu aktif, termasuk saat tidur. Hal inilah yang dianggap bisa menjadi penyebab night terror pada bayi.
Selain itu, bayi yang memiliki orangtua atau saudara yang sering tidur sambal berjalan atau sleep walking, juga punya risiko lebih besar mengalami night terror.
Penyebab night terror pada bayi juga dapat terjadi akibat sistem saraf anak yang belum matang. Umumnya, kondisi ini menyerupai mimpi buruk yang timbul dengan efek dramatis. Umumnya, night terror pada bayi dapat hilang dengan sendirinya saat anak beranjak dewasa, seiring dengan semakin matangnya sistem saraf.
Faktor lain yang dapat meningkatkan risiko anak mengalami gangguan tidur ini antara lain:
Night terror biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah anak tertidur. Anak akan duduk di tempat tidur sembari menangis atau berteriak.
Saat terbangun, anak akan bingung, ketakutan, dan tidak responsif terhadap rangsangan. Anak juga tampaknya tidak menyadari kehadiran orangtua dan biasanya tidak bisa berbicara.
Kebanyakan night terror akan berlangsung selama beberapa menit, bahkan hingga setengah jam. Selanjutnya anak akan kembali tidur seperti tidak pernah terjadi apa-apa.
Karena mengalami gangguan tidur night terror, anak menjadi tampak lelah di siang hari. Jika gangguan ini terjadi, Anda sebaiknya mengajak anak berkonsultasi dengan dokter, untuk mendapatkan solusi yang tepat.
Night terror memengaruhi hampir 40% anak-anak dan sejumlah orang dewasa. Meski menakutkan, night terror biasanya tidak berbahaya dan tidak perlu dikhawatirkan berlebihan.
Menjelang usia remaja, kondisi gangguan tidur parasomnia seperti night terror dapat hilang dengan sendirinya. Kondisi night terror juga kerap dipasangkan dengan gangguantidur sambil berjalan. Tetapi, hanya berlangsung beberapa detik atau beberapa menit.
Yang paling dikhawatirkan pada konsisi anak yang mengalami night terror adalah risiko keamanan dan keselamatan. Anak yang tidak menyadari bahwa dirinya mengalami night terror akan menjerit, berteriak, atau bahkan histeris di sekitar tempat tidur.
Kasus night terror yang serius memerlukan perawatan. Sebab, kondisi tersebut membuat anak jadi sulit tidur nyenyak dan memengaruhi perkembangan psikisnya.
Night terror biasanya terjadi 2-3 jam setelah anak mulai tidur. Saat tertidur dan mengalami night terror, Si Kecil biasanya akan bernapas dengan cepat, menangis, menjerit, mengigau, terlihat marah, atau ketakutan. Bahkan tanpa sadar, ia bisa menendang barang-barang di sekitarnya atau berjalan dari tempat tidurnya.
Gejala night terror dapat berlangsung selama kurang lebih 10-30 menit. Setelah itu, Si Kecil biasanya akan kembali tenang dan tertidur seperti biasa.
Saat bayi sedang mengalami night terror, sebagai orang tua Anda sebaiknya tidak membangunkannya. Sebab, membangunkan anak yang sedang mengalami night terror sangatlah sulit dan kalaupun ia berhasil bangun, nantinya akan sulit untuk kembali tertidur.
Jadi, hal terpenting yang bisa Anda lakukan adalah menunggunya untuk tertidur kembali sambil memastikan si Kecil aman. Misalnya, Anda bisa membatasi anak dengan dinding atau pembatas tempat tidurnya dengan bantal agar ia tidak terbentur.
Night terror pada bayi sebenarnya bukanlah kondisi yang bisa disembuhkan. Namun, Anda bisa melakukan beberapa cara mengatasi night terror pada bayi kembali terjadi, seperti:
Kendati night terror pada bayi secara umum tidak berbahaya maupun mengkhawatirkan, anak perlu menjalani pemeriksaan rutin oleh dokter. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis anak, jika salah satu atau beberapa hal di bawah ini terjadi:
Baca Juga
Segera konsultasikan kondisi buah hati pada dokter anak jika mengalami night terror, atau gangguan tidur parasomnia lainnya. Dengan ini, Anda bisa benar-benar memastikan diagnosisnya dan langsung melakukan tindakan yang tepat sesuai kondisi night terror pada bayi yang dialami dan mendapatkan saran dokter yang sesuai.
Advertisement
Ditulis oleh Maria Yuniar
Referensi
Artikel Terkait
Mimpi adalah gambaran, pikiran, dan perasaan yang terjadi selama Anda tidur. Mimpi terjadi karena adanya keinginan, pikiran, dan motivasi di alam bawah sadar seseorang. Pada umumnya, mimpi akan terasa sangat jelas dan nyata ketika fase tidur REM atau rapid eye movement.
9 Sep 2022
Ada banyak cara menghilangkan kebiasaan begadang yang bisa dicoba, seperti menghindari stimulan di sore hari, makan sewajarnya, hingga menjauhkan gadget.
22 Feb 2021
Parasomnia adalah gangguan tidur yang menyebabkan suatu peristiwa tidak diinginkan selama fase tidur. Parasomnia memiliki beragam jenis yang berbeda. Misalnya, sering mimpi buruk, terbangun di malam hari, hingga tidur berjalan.
22 Agt 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved