Selain anak-anak, orang dewasa pun bisa mengalami mimpi buruk. Jika tidak diatasi, kondisi ini bisa berlarut-larut dan mengganggu kesehatan
Anda sebaiknya berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater jika mimpi buruk terus berulang
Table of Content
Sebenarnya, mimpi buruk lebih umum terjadi pada anak-anak. Akan tetapi, data menunjukkan bahwa mimpi buruk pada orang dewasa juga dialami sekitar 8 persen populasi di Amerika Serikat.
Advertisement
Selain sangat mengganggu jam tidur, mimpi buruk pada orang dewasa ternyata juga bisa memengaruhi kesehatan secara signifikan. Lalu, apa penyebab mimpi buruk dan bagaimana cara mengatasinya?
Pada kebanyakan orang, mimpi berlangsung selama 2 jam dalam semalam dan mimpi buruk umumnya terjadi pada saat tidur memasuki siklus REM (Rapid Eye Movement). Mimpi buruk umumnya berkaitan dengan stres yang dialami seseorang dan berhubungan dengan kesehariannya.
Namun, jika Anda mengalami mimpi buruk terus-terusan berlangsung hingga menyebabkan gangguan di kehidupan sehari-hari, maka bisa jadi Anda mengalami kondisi yang dinamakan Nightmare Disorder. Penyebab mimpi buruk dapat beragam, di antaranya:
Subjek mimpi buruk bisa bervariasi. Bisa jadi orang, benda, atau peristiwa yang menakutkan seperti terjatuh dari ketinggian, berlari dari bahaya, dan lain-lain. Anda mungkin mengalami mimpi buruk berulang tentang pengalaman yang traumatis.
Mimpi buruk bisa memengaruhi aktivitas dan kehidupan nyata seseorang. Beberapa dampak mimpi buruk terhadap kesehatan dan kehidupan sehari-hari di antaranya:
Dampak mimpi buruk seringkali melibatkan kondisi psikologis. Sehingga, sangat penting untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater jika Anda mengalami mimpi buruk secara berulang atau teratur.
Selain itu, mimpi buruk pada orang dewasa dapat berimplikasi negatif pada kesehatan. Beberapa di antaranya adalah penyakit jantung, depresi, dan obesitas.
Untungnya, ada langkah-langkah yang bisa ditempuh untuk mengurangi frekuensi mimpi buruk dan dampaknya bagi kesehatan serta aktivitas Anda. Berikut ini di antaranya.
Jika mimpi buruk disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu, Anda mungkin harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengubah dosis atau mengganti dengan obat resep yang tepat.
Hampir 70 persen penyebab mimpi buruk pada orang dewasa berkaitan dengan depresi atau kecemasan. Terapi perilaku kognitif (imagery rehearsal treatment) bisa dipilih sebagai latihan yang membantu para penderita mengubah mimpi buruk menjadi peristiwa yang lebih positif, agar mereka bisa tidur lebih nyenyak.
Kebiasaan dan gaya hidup sehat turut membantu mengatasi mimpi buruk pada orang dewasa. Olahraga teratur atau jadwal pola tidur yang sama setiap hari dapat meringankan stres atau kecemasan.
Ingatlah untuk menerapkan rutinitas sebelum tidur yang baik, agar lebih mudah mengatasi mimpi buruk. Sebagai contoh, Anda dapat mengatur suasana kamar tidur menjadi lebih nyaman. Meredupkan lampu kamar dan menambahkan aroma terapi yang menenangkan, bisa membuat Anda lebih rileks.
Selain itu, pastikan agar Anda selalu menghindari konsumsi kafein, nikotin dan alkohol yang seringkali bisa mengganggu kualitas jam tidur dan rutinitas tidur.
Tidak perlu khawatir, mimpi buruk pada orang dewasa dapat diatasi dengan beberapa langkah di atas. Namun jika kondisi mimpi buruk semakin parah, segera berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Advertisement
Ditulis oleh Maria Yuniar
Referensi
Artikel Terkait
Exploding head syndrome adalah gangguan tidur berupa halusinasi dentuman keras yang bisa membangunkan seseorang dari tidurnya secara tiba-tiba. Meskipun namanya mengerikan, exploding head syndrome bukanlah penyakit serius.
14 Jun 2020
Penyebab wanita susah tidur bisa sangat berbeda dibanding pria. Insomnia pada wanita dapat disebabkan oleh faktor hormonal, seperti PMS dan menopause, atau sindrom kaki gelisah di usia senja.
25 Apr 2019
Bifasik adalah pola tidur dua kali dalam sehari, yakni siang dan malam hari. Kondisi ini dipengaruhi oleh ritme sirkadian internal masing-masing individu yang berbeda.
2 Apr 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Reni Utari
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved