Cara mengatasi mimisan pada anak dapat dilakukan dengan menekan hidungnya selama 10 menit menggunakan tisu. Jangan menyumbatnya, dan ulangi jika darah belum berhenti.
2023-03-30 14:23:11
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Mimisan pada anak dapat disebabkan oleh udara yang kering
Table of Content
Cara mengatasi mimisan pada anak dapat dilakukan dengan beberapa langkah. Mimisan yang terjadi pada anak umumnya berlangsung singkat, tetapi dapat membuat orangtua merasa khawatir.
Advertisement
Rasa khawatir dan panik akibat mimisan pada anak bisa saja menyebabkan Anda salah mengambil langkah untuk mengatasinya.
Anda tidak perlu khawatir berlebihan karena mimisan memang biasa terjadi pada anak-anak, terutapa pada usia 2-10 tahun. Kabar baiknya, kondisi ini jarang menimbulkan masalah yang berbahaya.
Mimisan yang cukup serius hanya terjadi sekitar 10 persen dari anak yang mengalaminya. Hal tersebut ditandai dengan frekuensi mimisan yang sering dan sangat banyak sehingga memerlukan perhatian medis.
Sebelum membahas cara mengatasi mimisan pada anak, ada baiknya Anda memahami penyebabnya terlebih dahulu.
Mimisan yang paling umum terjadi pada anak-anak adalah mimisan anterior. Jenis mimisan ini terjadi ketika darah keluar dari hidung bagian depan, di mana ada banyak pembuluh darah kecil yang bisa pecah dan berdarah.
Dalam sebagian kasus lainnya, mimisan posterior juga bisa terjadi. Ini adalah jenis mimisan yang berasal dari bagian hidung dalam.
Berikut adalah sejumlah penyebab mimisan pada anak yang paling sering terjadi.
Udara kering menjadi penyebab paling umum terjadinya mimisan pada anak. Kondisi udara yang kering dapat mengiritasi dan mengeringkan membran hidung sehingga memicu terjadinya mimisan.
Salah satu alasan lain kenapa anak mimisan adalah kebiasaan menggaruk bagian dalam hidung. Kebiasaan ini juga termasuk mengupil terlalu keras, yang pada akhirnya dapat mengiritasi hidung anak hingga membuat pembuluh darah di dalamnya rentan mengalami perdarahan.
Anak-anak bisa saja memasukkan suatu benda kecil ke dalam lubang hidungnya. Tindakan ini ternyata dapat melukai selaput hidung anak sehingga menyebabkan terjadinya mimisan.
Penyakit apa pun yang membuat hidung tersumbat dan iritasi, juga dapat menyebabkan mimisan pada anak.
Contohnya adalah alergi, infeksi sinus (sinusitis), maupun pilek. Berbagai penyakit ini dapat membuat selaput lendir menjadi kering, retak, dan berkerak.
Ketika anak mengalami cedera pada hidung, baik karena terpukul, terbentur, dan kondisi lainnya maka hal tersebut dapat menyebabkan terjadinya mimisan.
Infeksi bakteri bisa saja mengakibatkan bagian dalam dan depan lubang hidung menjadi merah, berkerak, dan sakit. Infeksi tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan perdarahan sehingga membuat anak mimisan.
Cara menghentikan mimisan pada anak perlu dilakukan dengan benar supaya masalah ini bisa teratasi. Berikut adalah sejumlah cara mengatasi mimisan pada anak yang bisa Anda lakukan di rumah:
Bila anak mimisan, Anda harus tetap tenang agar si kecil tidak menjadi panik. Mimisan yang terjadi pada anak mungkin bukanlah hal yang serius.
Anda harus berusaha membuat anak tidak khawatir dengan darah yang keluar dari hidungnya tersebut.
Cara mengatasi mimisan pada anak berikutnya adalah memposisikan anak untuk duduk tegak dengan condong ke depan.
Jangan menyandarkan tubuh si kecil ke belakang atau membaringkannya karena posisi ini dapat menyebabkan darah mengalir ke tenggorokan anak. Kondisi ini malah bisa membuatnya batuk atau muntah.
Jepitlah ujung hidung anak Anda, tepat di atas lubang hidung, dengan dua jari menggunakan tisu atau lap bersih.
Biarkan anak Anda bernapas melalui mulut untuk sementara waktu sampai mimisan berhenti. Cara menangani mimisan pada anak ini tentunya harus dilakukan dengan tepat.
Terkadang, cara mengatasi anak mimisan dilakukan dengan menyumbatnya menggunakan tisu. Padahal hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan.
Memasukkan kain kasa atau tisu ke dalam hidung anak Anda justru dapat membuat darah tertahan di dalam.
Sebaiknya, tunggulah hingga darah berhenti mengalir dari hidung anak Anda saat menekan hidungnya.
Terkadang, cara mengatasi anak mimisan dilakukan dengan menyumbatnya menggunakan tisu. Padahal hal tersebut sebaiknya tidak dilakukan.
Memasukkan kain kasa atau tisu ke dalam hidung anak Anda justru dapat membuat darah tertahan di dalam.
Sebaiknya, tunggulah hingga darah berhenti mengalir dari hidung anak Anda saat menekan hidungnya.
Jika perdarahan belum berhenti, maka ulangilah sekali lagi cara mengatasi mimisan pada anak di atas. Selain itu, Anda juga dapat mengoleskan es atau kompres dingin ke pangkal hidung anak untuk mengurangi aliran darah.
Sementara itu, apabila mimisan telah berhenti, jangan biarkan anak meniup, mengupil, dan mengorek hidungnya dalam waktu 24 jam.
Jika mimisan anak Anda terus berlanjut, disertai dengan sakit kepala, demam, pucat, pusing, tidak berenergi, pingsan, atau memiliki gangguan pembekuan darah, maka segera kunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Baca Juga
Umumnya, anak yang mengalami mimisan tidak memerlukan perhatian medis karena hanya berlangsung sementara. Namun, sebaiknya periksakan ke dokter kalau anak mimisan menunjukkan kondisi berikut:
Mimisan pada anak juga harus segera mendapat perawatan medis apabila:
Dokter akan mencoba menghentikan perdarahan dengan mengaplikasikan perak nitrat ke pembuluh darah di hidung atau membungkus hidung dengan kain kasa yang diberi obat untuk menyempitkan pembuluh darah.
Setelah mimisan berhenti, dokter akan memeriksa anak untuk mencari tahu penyebab dan penanganan mimisan pada anak yang mungkin diperlukan.
Selain mempraktikkan cara mengatasi mimisan pada anak di atas, Anda juga dapat mencoba menggunakan obat mimisan pada anak yang alami ataupun medis.
Cara mengobati mimisan dapat dilakukan dengan menggunakan kompres es. Setelah darah yang mengalir mulai berkurang, bungkuslah es batu dengan kain.
Tempelkan kompres es batu ini pada bagian luar hidung anak selama beberapa menit. Kompres es dapat membantu menyempitkan pembuluh darah kecil di hidung yang mimisan sehingga pendarahan pun berangsur berhenti.
Jika mimisan pada anak disebabkan oleh udara yang terlalu dingin atau kering, Anda dapat menggunakan air garam atau saline untuk menghentikan pendarahannya. Air garam dinilai mampu membantu melembapkan dan mengurangi iritasi pada lapisan hidung.
Selain itu, obat mimisan pada anak ini juga dapat mempersempit pembuluh darah di hidung sehingga memungkinkan pendarahannya berhenti.
Salah satu obat mimisan pada anak yang dapat digunakan adalah semprotan dekongestan khusus hidung.
Anda dapat menyemprotkan obat ini ke hidung yang mimisan sebanyak tiga kali, kemudian jepit hidung anak hingga perdarahannya berhenti.
Semprotan dekongestan akan membantu memperkecil pembuluh darah yang rusak. Namun, jangan menggunakan obat mimisan untuk anak ini terlalu sering.
Baca Juga
Terdapat beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mencegah mimisan pada anak, yaitu dengan menjaga bagian dalam hidung anak agar tetap lembap.
Selain itu, pastikan anak tidak mengorek hidungnya terlalu keras, memasukkan benda asing ke dalam hidung, atau menghembuskan napas terlalu kencang saat membuang ingus.
Potong dan bersihkan kuku anak secara teratur sehingga tak akan melukai hidungnya sendiri. Mereka juga harus berhati-hati saat bermain agar hidungnya tidak terbentur.
Apabila udara di rumah terlalu kering, Anda dapat mencoba menggunakan humidifier. Di samping itu, hindari merokok di depan anak karena bisa mengiritasi bagian dalam hidungnya.
Jika Anda memiliki pertanyaan seputar mimisan pada anak, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Mimisan merupakan hal yang sering terjadi pada anak. Biasanya, mimisan pada anak disebabkan oleh keteledoran saat bermain. Daun sirih menjadi salah satu cara alami mengatasi mimisan pada anak. Zat tannin yang dikandung daun sirih berperan sebagai agen pembekuan darah. Namun, daun sirih harus dicuci bersih sebelum digunakan.
Penyebab difteri pada anak bisa mengakibatkan infeksi serius. Jika penanganannya terlambat bisa menimbulkan komplikasi seperti gangguan pernapasan, gagal jantung, hingga kerusakan saraf.
Batuk pilek disertai sesak nafas pada anak bisa terjadi akibat infeksi virus maupun spasmodik. Kenali gejalanya sebagai langkah antisipasi!
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved