Keracunan bisa terjadi akibat menelan, menghirup, atau bahkan menyentuh zat berbahaya. Pertolongan pertama keracunan biasanya dilakukan berdasarkan jenis keracunan yang dialami. Namun, idealnya, Anda segera ke UGD rumah sakit terdekat.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
26 Nov 2021
Memahami cara mengatasi keracunan membantu Anda memberikan pertolongan pertama
Table of Content
Keracunan terjadi akibat paparan zat berbahaya melalui berbagai cara, seperti menelan, menghirup, atau menyentuh. Tidak hanya menimbulkan kesakitan, keracunan bisa berakibat fatal bahkan menyebabkan kematian. Kenali lebih jauh tentang gejala, penyebab, dan cara mengatasi keracunan berikut ini.
Advertisement
Gejala keracunan bisa berbeda pada tiap orang tergantung pada zat berbahaya yang meracuninya. Berikut ini beberapa gejala umum keracunan yang perlu Anda waspadai:
Umumnya, beberapa gejala di atas lebih sering dirasakan jika Anda menelan atau menghirup zat berbahaya. Sementara, jika Anda keracunan akibat menyentuhnya, akan muncul pula gejala di kulit, seperti kemerahan, melepuh, atau terasa terbakar.
Kebanyakan keracunan terjadi secara tidak sengaja. Banyak zat di sekitar Anda yang bisa menyebabkan keracunan jika tertelan. Tidak hanya zat kimia, obat-obatan yang tidak diminum dengan benar atau melebihi dosis yang dianjurkan juga bisa menyebabkan keracunan obat.
BACA JUGA: Ciri-Ciri Obat Kedaluwarsa dan Bahayanya Jika Diminum
Berikut ini beberapa zat yang menjadi penyebab keracunan jika tertelan, antara lain:
Selain itu, kebocoran gas juga jadi salah satu penyebab seseorang keracunan karbon monoksida.
Ketika terjadi keracunan, hal utama yang perlu Anda lakukan adalah tetap tenang dan segera hubungi rumah sakit atau ambulans untuk mendapatkan penanganan medis.
Sambil menunggu pertolongan medis datang, beberapa cara mengatasi keracunan bisa Anda lakukan sebagai pertolongan pertama, antara lain:
Pertolongan pertama yang dapat Anda berikan saat mengetahui racun tertelan adalah membuang apa pun yang tersisa di mulut. Kemudian, kenali gejalanya dan cek jalan napas korban.
Hindari menetralkan racun dengan jus lemon, cuka, atau zat lain yang tidak direkomendasikan oleh tenaga kesehatan.
Jangan pula memaksa untuk memuntahkannya, kecuali petugas kesehatan menganjurkannya.
Namun, jika muntah terjadi dengan sendirinya, Anda mungkin bisa menyimpan muntahannya agar petugas kesehatan bisa mengidentifikasi zat yang menyebabkan keracunan.
Keracunan juga bisa akibat menghirup zat berbahaya, keracunan karbon monoksida misalnya. Jika hal ini terjadi, segera bawa korban ke tempat terbuka untuk mendapatkan udara segar. Anda juga bisa menutup hidung dan mulut dengan handuk basah.
Jika korban tidak sadarkan diri, baringkan badannya secara miring ke samping untuk mencegah tersedak. Cek napas dan nadi korban. Jika tidak teraba, lakukan RJP (resusitasi jantung paru) atau CPR untuk menjaga aliran darah ke organ vital.
BACA JUGA: Hati-Hati, Bahan Kimia Berbahaya Ini Kerap Ditemukan dalam Produk Rumah Tangga
Jika racun atau zat berbahaya mengenai kulit, hal utama yang perlu Anda lakukan adalah melepaskan pakaian yang terkontaminasi menggunakan sarung tangan. Selanjutnya bilas kulit dengan air mengalir selama 15-20 menit.
Tidak menutup kemungkinan mata juga bisa terkena percikan atau udara yang mengandung racun. Jika hal ini terjadi, bilas perlahan mata dengan air dingin atau hangat selama 20 menit. Anda juga bisa menggunakan wadah berisi air dan mengedip-ngedipkan mata Anda untuk membasuhnya.
Mayo Clinic menyarankan untuk menghubungi nomor darurat jika korban keracunan mengalami salah satu atau beberapa kondisi berikut ini:
Baca Juga
Keracunan bukanlah hal sepele karena bisa mengakibatkan kesakitan, hilang kesadaran, hingga kematian. Penanganan keracunan yang tepat dan cepat bisa menyelamatkan nyawa.
Jika memungkinkan, segeralah ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat. Atau mempraktikkan beberapa cara pertolongan pertama pada keracunan di atas bisa Anda lakukan sambil menunggu bantuan medis datang.
Meningkatkan kehati-hatian dalam melakukan segala aktivitas maupun membaca terlebih dahulu aturan pakai sebelum meminum obat atau menggunakan zat kimia tertentu bisa menjadi cara mencegah keracunan yang efektif.
Menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar juga bisa mencegah kontaminasi dan keracunan zat berbahaya di tempat kerja.
Jika masih ada pertanyaan seputar cara mengatasi keracunan, Anda juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download aplikasinya di App Store dan Google Play sekarang!
Advertisement
Ditulis oleh Yanita Nur Indah Sari
Referensi
Artikel Terkait
Tanpa disadari, produk rumah tangga yang Anda gunakan sehari-hari mengandung bahan kimia berbahaya yang bisa merugikan kesehatan, apa saja?
11 Jul 2021
Melamin adalah bahan yang sering digunakan sebagai alat makan seperti piring, gelas, mangkok, sendok, dan sebagainya. Bahan ini termasuk awet dan tahan banting. Namun, piring melamin sering dianggap berbahaya bagi kesehatan.
27 Apr 2020
Penyebab keracunan kerang adalah racun dari alga yang dikonsumsi kerang. Racun tersebut tidak hilang dengan pemasakan, sehingga bisa memicu gejala keracunan kerang seperti mual, muntah, diare, dan pusing. Jenis keracunan kerang yang paling umum adalah keracunan kerang paralitik, keracunan kerang diaretik dan keracunan kerang amnesik.
10 Agt 2022
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved