Jika kebiasaan mengisap jempol jika dibiarkan akan berdampak buruk bagi perkembangan psikis dan gigi anak. Para ahli di bidang psikologi, pediatrik, dan kedokteran gigi anak menjelaskan bahwa ada beberapa cara menghilangkan kebiasaan mengisap jempol pada anak.
2023-03-27 20:48:00
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri
Kebiasaan mengisap jempol termasuk kebiasaan buruk yang harus dihilangkan
Table of Content
Kebiasaan mengisap jempol pada awalnya terlihat normal karena anak ingin merasa nyaman dan aman seperti saat masih bayi.
Advertisement
Tetapi, jika kebiasaan ini dibiarkan secara terus-menerus, maka anak akan terus menghisap jempolnya. Hal ini tentunya akan berdampak buruk bagi perkembangan psikis dan gigi anak.
Para ahli di bidang psikologi, pediatrik, dan kedokteran gigi anak menjelaskan bahwa ada beberapa cara menghilangkan kebiasaan mengisap jempol pada anak.
Kebiasaan mengisap jempol tidak dapat hilang secara instan. Untuk menghilangkannya kebiasaan buruk ini secara pelan-pelan, orangtua dapat mengikuti cara-cara menghilangkan kebiasaan mengisap jempol pada anak berikut ini:
Ingatlah bahwa sebenarnya kebiasaan mengisap jempol sudah dilakukan saat mereka masih dalam kandungan ibu.
Meskipun orangtua tidak menyukai kebiasaan mengisap jempol anak, kebiasaan ini memang dapat membuat anak merasa nyaman dan tenang. Praktekkan beberapa tips di atas secara perlahan-lahan untuk mengatasi kebiasaan tersebut. Pada akhirnya, anak-anak akan menyerah dengan sendirinya.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Banyak anak yang tak lolos PPDB jadi kecewa dan munculnya perasaan gagal ini bisa memengaruhi kesehatan mentalnya. Sehingga, orangtua perlu menyikapinya secara bijak.
Gigitan nyamuk pada bayi adalah salah satu penyebab anak menjadi rewel. Pasalnya, gigitan nyamuk membuat kulit anak menjadi gatal. Gunakan lotion anti nyamuk bayi untuk mengatasinya.
Masih menjadi persepsi umum bahwa peranan bidan dianggap sedikit di bawah dokter spesialis kandungan untuk urusan kehamilan hingga persalinan. Padahal, melahirkan di bidan adalah pilihan yang sah-sah saja bagi ibu yang kehamilannya berisiko rendah.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved