Menempelkan benda panas kepada orang hipotermia bukanlah cara tepat mengatasi turunnya suhu tubuh. Menaikkan suhu tubuh secara bertahap adalah pertolongan pertama yang tepat untuk hipotermia.
2023-03-28 11:50:51
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Menempelkan benda panas bukanlah cara tepat dalam pertolongan pertama hipotermia
Table of Content
Hipotermia adalah kondisi saat suhu badan seseorang turun drastis ke level yang jauh dari normal. Suhu normal tubuh berkisar antara 36,6 hingga 37,7 derajat celcius, sedangkan seseorang dikatakan mengalami hipotermia ketika suhu tubuhnya berada di bawah 35 derajat celcius. Jika mengalami hal tersebut, pertolongan pertama sebagai cara mengatasi hipotermia penting dilakukan untuk mencegah kematian mendadak.
Advertisement
Hipotermia terjadi ketika tubuh tidak lagi mampu memproduksi cukup panas untuk menghangatkan diri. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, organ-organ di dalam tubuh akan mengalami kerusakan hingga menyebabkan kematian.
Orang yang menderita hipotermia akan memperlihatkan gejala-gejala sebagai berikut:
Untuk mengatasinya, Anda tidak boleh asal menghangatkan tubuhnya. Cara mengatasi hipotermia yang salah justru akan menimbulkan masalah kesehatan yang serius.
BACA JUGA: 8 Penyebab Seseorang Menggigil Tanpa Demam
Seseorang yang menderita hipotermia memang harus mendapat penanganan medis sesegera mungkin. Berikut cara mengatasi hipotermia sebagai pertolongan pertama yang bisa Anda lakukan jika menemukan orang yang mengalami penurunan suhu tubuh ekstrem:
Jika seseorang mengalami gejala hipotermia, segera pindahkan orang tersebut dari tempat dingin ke tempat yang lebih hangat dan kering. Bila memungkinkan, buat tenda untuk melindungi orang tersebut dari cuaca dingin atau angin kencang.
Lingkungan yang dingin bisa memperparah suhu tubuhnya, sehingga Anda perlu memastikan orang tersebut berada di tempat yang memiliki suhu lebih panas. Anda bisa menggunakan pakaian tebal berlapis, selimut, kantong tidur (sleeping bag), atau benda apa pun yang ada di sekitar untuk menghangatkan tubuh orang tersebut.
Jika mengalami hipotermia karena kehujanan di puncak gunung atau hal lain yang menyebabkan pakaian basah, pertolongan pertama yang perlu dilakukan adalah mengganti pakaian basahnya dengan pakaian kering. Pakaian yang basah dapat semakin menurunkan suhu tubuhnya
Jika tidak ada pakaian kering untuk dipakai, lapisi tubuh dengan bahan lainnya seperti selimut tebal, jaket, kain, hingga kantong tidur.
Cara mengatasi hipotermia selanjutnya adalah dengan melakukan kontak kulit ke kulit (skin to skin) jika dimungkinkan. Caranya, buka baju Anda kemudian bungkus diri Anda bersama pasien hipotermia dengan menggunakan selimut. Ini dilakukan untuk mentransfer panas tubuh Anda ke pasien hipotermia.
Anda juga bisa melakukan kontak langsung sembari berada di dekat sumber panas seperti api unggun, hingga tubuhnya lebih cepat panas.
Namun, hindari kontak panas secara langsung yang terlalu ekstrem, seperti merendam tubuh orang yang terkena hipotermia ke dalam air panas atau langsung menempelkan sumber panas pada kulit. Ini bisa menyebabkan overheating atau tingkat panas berlebih pada kulit.
Menurut Red Cross, jika dilakukan, overheating justru akan memicu luka bakar, aritmia (irama detak jantung yang tidak stabil).
Cara lain untuk mengatasi hipotermia adalah dengan melakukan kompres hangat agar suhu tubuh cepat naik. Gunakan kantung kompres yang kering berisi air panas atau kain basah yang dicelupkan pada air panas. Namun, pastikan kain tidak terlalu basah atau sudah dikeringkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada orang yang mengalami hipotermia.
Anda bisa memberikan kompres panas di bagian tubuh yang terdapat arteri pembuluh utama, seperti pada area leher atau lipatan paha. Hindari bagian lengan dan kaki karena bisa membuat suhu tubuh semakin menurun.
Bila pasien hipotermia masih sadar, berikan minum hangat padanya sebagai salah satu cara menghangatkan tubuh. Namun, jangan minuman yang mengandung alkohol atau kafein karena bisa memperburuk kondisinya.
Bila penderita hipotermia tidak sadarkan diri, lakukan prosedur CPR (cardiopulmonary resuscitation) sampai nadi kembali teraba atau hingga tenaga medis datang. Jika korban sudah sadar, berilah minuman hangat sesegera mungkin.
Beberapa jenis makanan yang bisa diberikan untuk meningkatkan suhu tubuh termasuk sup hangat, sayuran atau makanan yang dipanggang, hingga protein dan lemak. Makan makanan seperti kacang rebus, biji-bijian, salmon, minyak zaitun hingga telur rebus bisa menghangatkan tubuh dengan cepat.
Jika Anda mulai merasakan gejala hipotermia, salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan berusaha untuk terus bergerak. Aktivitas fisik dapat meningkatkan aliran darah dan membantu tubuh Anda merasa lebih hangat.
Beberapa gerakan yang bisa dilakukan adalah berjalan hingga melompat. Namun tetap sesuaikan dengan kondisi tubuh. Anda bisa mempertahankan kecepatan dalam berjalan untuk menjaga agar darah tetap mengalir ke seluruh tubuh dan menjaga agar suhu tubuh tidak turun.
Selain itu Anda juga bisa mencoba untuk bergerak sembari menempatkan tangan di bawah ketiak. Menempatkan tangan Anda di bawah ketiak seperti memeluk panas tubuh di dekat Anda sehingga bisa membuat jari menjadi lebih hangat.
Cara mengatasi hipotermia di atas seharusnya mulai menunjukkan hasil dalam beberapa menit. Jika pasien hipotermia sudah berhenti gemetar dan bisa tersenyum, berarti ia sudah mulai pulih kesadarannya. Sebaliknya, kalau ia sudah tidak gemetar, tapi belum bisa tersenyum, bisa jadi kondisinya justru makin parah.
Dalam kasus hipotermia tingkat lanjut ini, pasien harus segera dirujuk ke rumah sakit. Di rumah sakit, pasien akan diberikan cairan infus ataupun bantuan oksigen yang sudah dipanaskan, atau mendapatkan tindakan ‘cuci’ rongga perut (peritoneal lavage). Sebisa mungkin, segera cari bantuan medis jika menunjukkan tanda yang parah.
Jika ingin berkonsultasi langsung pada dokter, Anda bisa chat dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ.
Download aplikasinya sekarang di Google Play dan Apple Store.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Chillblains adalah peradangan pembuluh darah kecil di kulit akibat paparan udara dingin. Gejalanya seperti ruam kemerahan, bengkak, gatal, hingga luka di tangan atau kaki. Namun akan membaik sendiri saat udara mulai hangat.
Termometer air raksa umum digunakan karena memiliki harga yang terjangkau dan penggunaan yang mudah. Namun, air raksa atau senyawa merkuri dalam termometer air raksa bersifat racun dan membahayakan kesehatan Anda dan keluarga.
Fungsi mitokondria adalah memproduksi energi, mengatur kematian sel, menyimpan kalsium, hingga menghasilkan panas tubuh. Ini merupakan salah satu organel yang ada di dalam sel tubuh.
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Lizsa Oktavyanti
Dijawab oleh dr. Dwiana Ardianti
Dijawab oleh dr. R Hakbar Rafsanjani
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved