Cara mengatasi gigi goyang bisa dilakukan dengan scaling gigi, obat kumur, splinting gigi, hingga operasi. Semua itu tergantung dari penyebabnya.
Ditinjau secara medis oleh dr. Reni Utari
14 Agt 2023
Cara mengatasi gigi goyang salah satunya adalah dengan membersihkan karang gigi
Table of Content
Gigi goyang tak harus berujung dengan pencabutan gigi. Apalagi, jika yang goyang adalah gigi permanen yang sudah pasti tidak akan ada penggantinya lagi. Saat ini, sudah tersedia berbagai cara mengatasi gigi goyang yang bisa Anda lakukan, untuk mempertahankan keutuhan gigi selama mungkin.
Advertisement
Mengapa gigi sebisa mungkin harus dipertahankan? Sebab, saat ada satu gigi saja yang hilang dari rahang, bukan cuma estetika yang akan terganggu, tapi juga keseimbangan di dalam rongga mulut.
Saat gigi yang ompong tidak digantikan dengan gigi palsu, gigi-gigi di sebelahnya bisa bergeser, membuat susunan gigi jadi berantakan. Belum lagi jika yang copot adalah gigi geraham. Tentu, Anda akan kesulitan untuk mengunyah dan jika dibiarkan, kondisi ini bisa berujung pada gangguan rahang.
Berikut ini beberapa cara mengatasi gigi goyang yang tepat menurut dokter gigi.
Penumpukan karang gigi adalah salah satu alasan utama terjadinya gigi goyang pada orang dewasa. Sebab, karang gigi bisa menekan gusi ke bawah, membuat pegangan untuk gigi jadi berkurang, hingga akhirnya goyang.
Prosedur pembersihan karang gigi atau scaling gigi bisa mengatasi hal ini. Setelah scaling, gigi tidak akan langsung rekat kembali ke gusi. Namun perlahan-lahan, dalam waktu beberapa minggu, kegoyangan gigi akan berkurang hingga akhirnya bisa kembali rekat dengan gusi.
Splinting gigi adalah prosedur mengikat gigi goyang ke gigi-gigi sebelahnya yang masih kuat. Cara ini bisa dilakukan apabila gigi masih memiliki pegangan ke gusi dan tulang rahang, meski hanya sedikit.
Gigi yang goyang bisa diikat menggunakan kawat tipis yang memang digunakan khusus untuk prosedur ini. Bahan ikat menggunakan fiber atau serat-serat khusus juga saat ini sudah bisa dilakukan dan bisa memberikan estetika yang lebih baik.
Umumnya, prosedur ini digunakan pada gigi yang goyang akibat kecelakaan. Biasanya, gigi tersebut masih bagus dan tentu sangat sayang apabila harus dilepas.
Kondisi seperti radang gusi (gingivitis) serta radang pendukung jaringan gigi (periodontitis) bisa menyebabkan gigi menjadi goyang. Untuk mengatasi peradangan ini, dokter biasanya akan melakukan scaling dan root planing, serta operasi untuk menghilangkan jaringan yang rusak karena radang.
Operasi dilakukan dengan membuka sedikit jaringan gusi. Lalu, dokter gigi akan membersihkan bagian dalam gigi yang tadinya tertutup oleh gusi sekaligus membuang jaringan gusi yang rusak. Setelah operasi selesai, dokter akan menjahit gusi sesuai posisi yang baik, sehingga gigi tidak goyang lagi.
Prosedur cangkok tulang atau bone graft bisa dilakukan untuk mengatasi gigi yang goyang karena terkikisnya tulang alveolar. Tulang alveolar adalah tulang yang menjadi tempat menancapnya gigi.
Tulang tersebut bisa terkikis karena berbagai hal, terutama karena radang jaringan pendukung gigi dan karang gigi yang menumpuk.
Saat melakukan prosedur ini, dokter gigi akan mengambil tulang dari bagian tubuh Anda yang lain dan menempatkannya dengan teknik khusus di rahang, sebagai pengganti tulang alveolar yang terkikis.
Pada kondisi radang gusi ataupun radang jaringan pendukung gigi, selain scaling dan operasi, dokter biasanya juga akan meresepkan antibiotik untuk membunuh bakteri penyebab infeksi secara tuntas. Obat yang diberikan bisa berupa obat minum ataupun obat kumur.
Gigi goyang juga bisa disebabkan oleh kebiasaan menggertakkan gigi saat malam hari atau bruxism. Tekanan yang diterima gigi secara terus-menerus itu lama-kelamaan akan membuat gigi goyang dan merusak lapisan gigi.
Untuk mengatasinya, dokter dapat melakukan penyesuaian gigitan dengan mengikis sedikit lapisan terluar gigi atau enamel. Langkah ini akan membantu mengurangi tekanan pada gigi tersebut, sehingga gigi perlahan-lahan akan kembali rekat dengan gusi dan jaringan pendukungnya.
Selain menyesuaikan gigitan, dokter juga akan memberikan alat pelindung gigi untuk dipakai saat tidur (night guard). Alat ini akan membantu gigi Anda terlindungi dari tekanan berlebihan akibat bruxism.
Banyak orang tidak tahu bahwa kadar gula darah tinggi yang tidak terkontrol bisa berpengaruh pada kesehatan gigi dan mulut. Orang yang mengidap diabetes, sangat mudah mengalami gigi goyang dan biasanya, gigi tersebut akan lepas dengan sendirinya dalam waktu cepat.
Namun, saat kadar gula darah sudah mulai menurun dan bisa kembali mendekati normal, jaringan pendukung gigi akan kembali menguat, sehingga gigi tidak lagi goyang.
Baca Juga
Gigi goyang tidak selamanya bisa dicegah, terutama jika kondisi ini muncul karena kecelakaan atau benturan yang terjadi secara tiba-tiba. Meski begitu, selalu ada cara untuk membantu mengurangi risiko terjadinya gigi goyang. Ini caranya.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, maka risiko mengalami gigi goyang akan berkurang. Janganlah sepelekan soal kehilangan gigi, kakrena ini akan memengaruhi banyak aspek kesehatan Anda secara keseluruhan.
Advertisement
Ditulis oleh Nina Hertiwi Putri
Referensi
Artikel Terkait
Menggunakan minyak tawon untuk sakit gigi belum terbukti keamanan dan efektivitasnya secara ilmiah. Risiko yang bisa terjadi akibat metode ini bisa berupa alergi, iritasi, dan peradangan.
12 Jan 2022
Scaling gigi ditanggung BPJS Kesehatan sebanyak satu kali dalam setahun. Namun, hanya dapat dilakukan berdasarkan indikasi medis atau arahan dokter gigi.
8 Sep 2023
Cefadroxil adalah jenis antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri dalam tubuh dan bisa juga dipakai untuk mengatasi sakit gigi akibat gigi berlubang.
26 Mar 2023
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Liliani Tjikoe
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved