Banyak penderita asma yang mengalami asma nokturnal. Mengetahui cara mengatasi batuk asma pada malam hari dapat membantu mengurangi gejalanya.
2023-03-21 15:45:13
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Asma yang kambuh pada malam hari dapat mengganggu kualitas tidur
Asma kambuh pada malam hari dapat menyebabkan sulit tidur. Padahal untuk sembuh dibutuhkan waktu tidur dan istirahat yang cukup. Batuk asma pada malam hari atau asma nokturnal memiliki gejala, seperti dada terasa sesak, sesak napas, batuk, dan mengi yang dapat memengaruhi kualitas hidup di siang hari.
Advertisement
Sulit tidur karena asma bisa jadi masalah yang serius. Ketika Anda kurang tidur, tubuh bisa kelelahan di siang hari. Pada anak-anak, kondisi ini akan menyebabkan kesulitan belajar, berkurangnya rentang perhatian atau konsenstrasi, dan perubahan suasana hati. Sedangkan pada orang dewasa hal ini menyebabkan penurunan kinerja dan risiko kecelakaan.
Menurut National Sleep Foundation, orang yang menderita asma nokturnal cenderung memiliki asma yang lebih parah. Semakin parah asma, maka semakin tinggi risiko kematian.
Belum dapat dipastikan penyebab asma kambuh pada malam hari, namun faktor-faktor berikut diperkirakan berkontribusi besar, yaitu:
Seperti asma biasa, tidak ada obat yang dapat menyembuhkan asma nokturnal. Kondisi ini adalah kondisi kronis yang harus dirawat jangka panjang. Salah satu perawatan yang terpenting adalah pengobatan steroid inhaler yang dapat mengurangi peradangan dan gejala asma lainnya. Anda diharuskan menggunakan steroid inhaler setiap hari jika Anda menderita asma di malam hari.
Minum obat oral, seperti antagonis reseptor leukotrien (montelukast) juga dapat membantu meringankan gejalanya. Bronkodilator kerja cepat juga dapat mengurangi batuk asma di malam hari.
Cara lain untuk mengatasi asma nokturnal adalah dengan mengobati faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebabnya. Berikut beberapa metode yang bisa Anda gunakan:
Jika penyebabnya adalah stres, maka kelola stres dengan cara relaksasi, seperti yoga atau menulis jurnal. Jika Anda memiliki kondisi klinis, seperti gangguan kecemasan atau depresi, obat-obatan tertentu mungkin akan membantu.
Anda dapat mengurangi gejala GERD dengan menghindari makanan berlemak tinggi, mengurangi kafein, menghindari makanan pedas, dan makan di waktu yang sama setiap hari. Jika tidak membantu, hubungi dokter untuk pengobatan.
Obesitas merupakan faktor risiko asma nokturnal dan GERD. Penting untuk Anda mengonsumsi makanan dengan nutrisi seimbang. Memulai rutinitas olahraga juga dapat dilakukan untuk mencapai berat badan optimal.
Tungau debu di kasur dapat memperburuk gejala batuk asma di malam hari. Oleh karena itu, cuci selimut dan sprei secara berkala akan sangat membantu.
Baca Juga
Jika cara-cara di atas sudah dilakukan namun belum menunjukkan hasil, segera konsultasikan dengan dokter Anda agar gejalanya tidak semakin parah. Jika Anda ingin tahu lebih banyak tentang batuk asma di malam hari, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play.
Advertisement
Referensi
Artikel Terkait
Anda bisa memilih berbagai jenis obat batuk yang tersedia di apotek saat ini, baik itu untuk batuk berdahak, batuk kering, maupun batuk yang disertai pilek. Untuk semua kondisi tersebut, Siladex hadir dengan rangkaian produk yang bermanfaat untuk Anda sekeluarga.
Gigitan tungau bisa menimbulkan rasa gatal, iritasi, dan ruam di kulit. Cara menghilangkan bekas gigitan tungau yang tepat harus sesuai dengan jenis tungaunya.
Alergi susu sapi pada bayi tergolong umum terjadi. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang memengaruhi kulit, saluran pencernaan, dan pernapasan. Lantas, apa saja ciri-ciri bayi alergi susu sapi?
Diskusi Terkait di Forum
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Farahdissa
Dijawab oleh dr. Stasya Zephora
Advertisement
Jadi orang yang pertama tahu info & promosi kesehatan terbaru dari SehatQ. Gratis.
© SehatQ, 2023. All Rights Reserved